Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Dari He'eh di Dia Menjadi He'eh di Saya

Oleh Lidha Maul 22 Dec 2016

Enyaam, adalah kata yang paling sering ia ucapkan saat mulai berusia 6 bulan. Saya yaki kosakatanya akan terus bertambah. Namun, kenyataannya di awal 2016, saat ia masih 1 tahun 4 bulan, tidak banyak kosakata yang ia lafalkan. Tidak ‘ma’, tidak juga ‘pa’ ‘yah’ ‘nda’ pun tidak ada ‘mimi’ atau ‘cucu’. Si Mumut kecil paling sering menunjuk jika butuh sesuatu, mengambil, memberi tanda. Hanya ada satu kata yang mendominasi, HE-EH.

Ketika saya menanyakan benda yang dia mau, dia akan menjawab, ‘he-eh’. Saat saya berusaha mengulang sebuah kata di depannya agar dia meniru, jawabnya selalu, ‘he-eh’. Orang bilang dia lambat bicara.

Syukurlah saya selalu optimis soal tumbuh kembangnya. Walau bukan berarti saya tidak khawatir. Saya mengantisipasi rasa khawatir saya dengan banyak membaca dan bertanya.

Dalam fase menuju 2 tahunnya, Si Mumut kecil punya interaksi yang baik dengan sekitar. Dia mampu bertindak cepat ketika dipanggil, ia menjadi peniru yang baik. Dan ini yang mampu menepis khawatir saya. Kemampuan motorik pun sangat baik, ia lebih banyak bergerak, aktif dan lincah.

Saya terus membangun komunikasi antara kami. Saya menceritakan kembali aktivitas yang kami lakukan bersama, face to face. Saya tahu dia menyimak, sorot matanya mengiyakan. Saya membacakan buku di depannya, mengaji, bernyanyi, bergerak bersamanya. Bahkan saat jalan, saya terus bercakap-cakap dengannya, menceritakan apa yang kami lihat, sentuh, rasakan. Semua untuk menambah kosakatanya dan rekaman informasi yang tentu saja tidak perlu membabi buta dan dipaksakan.

September 2016, ia tepat 2 tahun dan masih suka menyebut ‘he-eh’. Tapi, si Mumut kecil juga bisa membaca (dengan bahasa buatannya sendiri).

Kini, diakhir Desember kata-kata yang ia keluarkan terus bertambah: ‘ayah, (b)aju, bobo, kaka, dan lainnya. Ia juga mau meniru kata yang saya sebut, bukan lagi menjawab he-eh. Bahkan ia mulai suka bertanya. “Ni bewo?” tanyanya sambil menunjuk boneka beruang cokelatnya. Iya sayang, itu Bro. He-eh.