Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Diskusi Obesitas di NutriTalk

Oleh Ani Berta 10 Mar 2012

Jumat, 9 Maret 2012, Di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, diselenggarakan acara diskusi dan sosialisasi tentang kelebihan gizi pada anak, dalam acara Nutri Talk, acara yang menyuguhkan wawasan secara rutin pada program Sari Husada dalam upaya memberi wawasan dan edukasi masalah gizi.
Pada saat itu adalah edisi spesial, karena menghadirkan Nara Sumber yang benar-benar relevan dan ahli dibidangnya serta dihadiri oleh media.


Nara sumber yang hadir adalah Prof.W.Philip T.James,M.D.,Ph.D. Profesor Nutrisi di London School Hygiene yang juga Ketua International Association for the study of Obesity dan Anggota Dewan Penasihat nutrisi PBB (FAO dan WHO). Beliau mengatakan bahwa kini masalah obesitas dan kelebihan berat badan sedang dalam perhatian serius dunia internasional, menurut penelitian, masalah obesitas dan kelebihan berat badan pada anak, akan memicu penyakit serius di masa yang akan datang, maka masalah ini sudah bukan masalah pribadi lagi, tapi sudah meluas ke masalah masa depan generasi penerus dan bangsa.
Menurut data dari WHO, hampir 35 Juta anak kelebihan berat badan dan tinggal di Negara berkembang, 8 Juta lainnya di negara maju, jadi masalah ini bukan hanya masalah bagi negara dengan penghasilan tinggi, namun di negara berkembang pun sangat besar angka nya, karena minimnya pengetahuan tentang gizi.
Prof. James melanjutkan, bahwa penanganan masalah ini perlu kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, selaku pembuat kebijakan dan juga para produsen di inustri makanan sehingga faktor-faktor resiko penyebab obesitas dapat teridentifikasi dan terkendalikan dengan baik.

Nara Sumber kedua adalah Dr.dr.Damayanti Rusli Sjarif SpA (K) menjelaskan bahwa faktor dasar yang memengaruhi obesitas pada anak, ada dua, yaitu faktor genetik dan lingkungan.
Jika anak mempunyai orangtua yang obesitas, anaknya pun akan punya kemungkinan mengalami hal yang sama, dan lingkungan sangat berpengaruh pada gaya hidup anak, khususnya masyarakat perkotaan yang sudah terbiasa jajan dan mengonsumsi makanan lemak tinggi.
Pemberian nutrisi yang baik dapat diberikan sejak anak-anak agar ada pencegahan dari masalah obesitas tersebut.

Pembicara ke tiga yaitu, Dr,Jacques Bindels - Regional Scientific and R&D Director Asia Pasifik Region, Danone Baby Nutrition, menjelaskan bahwa pemenuhan gizi sejak dini dengan kesehatan dikemudian hari, sebagai tanda bahwa masukan gizi bagi anak-anak bisa dimulai sejak dalam bentuk janin, oleh karena itu perlu nutrisi yang tepat dalam setiap fase kehidupan terutama dalam 360 minggu pertama dalam kehidupan.
Dr.Bindels melanjutkan, bahwa konsumsi nutrisi dengan komposisi yang tepat sesuai tahap usia dan kebutuhan dapat memberi dampak signifikan terhadap kualitas kesehatan seseorang dimasa depan.

Saya sendiri mempunyai pendapat bahwa dalam masalah terjadinya obesitas dan kekurangan gizi yang sudah menjadi masalah serius  di Indonesia, sudah saatnya semua pihak tergerak dalam melakukan aksi nyata nya untuk upaya pencegahan maupun penanganannya.
Semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah dan institusi diharapkan bisa melakukan kesadaran agar masyarakat bisa melek gizi.
Orangtua harus bisa membudayakan pola makan yang teratur pada anak, selalu memberi pengertian kepada anak-anak bahwa makan yang kurang atau kelebihan itu tidak baik, bisa disertai contoh atau cerita-cerita yang bisa menguatkan pemahaman anak tentang pola makan yang baik.
Dan membiasakan anak melakukan aktivitas fisik yang rutin setiap harinya, agar asupan lemak tidak menumpuk dan tubuhnya bugar.
Orangtua walau sesibuk apapun, harus tetap menyediakan menu makanan bergizi dari hasil olahan sendiri, tidak mengandalkan delivery order yang belum tentu baik komposisi gizinya, juga tak tergantung dengan jajanan fastfood di mall yang mayoritas kandungan lemaknya tinggi.

Upaya dari pemerintah, organisasi dan institusi tentunya selalu menggalakkan program edukasi mengenai gizi di setiap daerah manapun sampai pelosok, bisa kolaborasi dengan relawan untuk melakukan kampanye tentang pemahaman gizi dan penerapannya pada masyarakat. Dengan sharing, konsultasi gratis dan diskusi antara masyarakat dengan pakar akan memberi asupan ilmu bermanfaat secara bertahap.

Posyandu bisa mengoptimalkan lagi kartu KMS untuk bisa memantau perkembangan kesehatan bayi, batita dan balita, semua harus bisa di tindaklanjuti dan didistribusikan hasil laporan perkembangannya pada badan yang relevan.

1 Komentar

Nutrisi Bangsa

10 Mar 2012 21:54

Wah, terima kasih artikelnya yaaaa... :)

Ani Berta

11 Mar 2012 06:18

Terima kasih kembali admin :)