Berita & Aktifitas

Alergi Protein Susu Sapi Bukan Penghalang Tumbuh Kembang Anak

Latest Update: 16 Apr 2014

Acara diskusi hari ini dihadiri oleh dr. Marina Damajanti, MKM selaku Kepala Subdirektorat Bina Gizi Klinik, Direktorat Bina Gizi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, turut tampil sebagai pembicara ahli lain yaitu dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) – Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI, RSCM, dan dr. Bernie Endryani Medise, SpA(K), MPH ahli tumbuh kembang anak.

dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) – Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI, RSCM, menerangkan, “Alergi ini umumnya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik, dimana bakat tersebut diturunkan secara genetik oleh salah satu atau kedua orangtuanya. Jika orang tua memiliki alergi terhadap suatu makanan, termasuk susu sapi, maka 50% kemungkinan si anak memiliki alergi yang sama. Selain faktor genetik, faktor lain yang bisa menimbulkan alergi adalah faktor lingkungan.”

Gejala klinis lain yang mungkin muncul adalah bengkak dan gatal di bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, muntah sampai diare berat yang disertai berdarah. Alergi ini juga bisa juga berdampak pada gangguan saluran pernapasan seperti bersin-bersin disertai gatal di hidung, hidung tersumbat, batuk pilek berulang, sesak napas dan asma.

dr. Bernie Endryani Medise, SpA(K), MPH, Ahli Tumbuh Kembang Anak menjelaskan, “Anak dengan alergi makanan lebih sering mengalami gangguan pertumbuhan yang berhubungan dengan gangguan asupan makanan. Sehingga langkah yang paling ideal adalah menghindari makanan penyebab yang bisa menimbulkan keluhan alergi, memberikan subtitusi nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah tepat serta pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin. Hal ini akan membantu anak alergi tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelasnya.

“ASI merupakan nutrisi terbaik karena mengandung nutrisi lengkap dan bisa berefek positif terhadap sistem ketahanan tubuh anak. Tetapi bila ASI tidak dapat diberikan atas indikasi medis, alternatif lain dengan menggunakan susu formula ‘hipoalergenik’ atau pemberian susu kedelai (soya),” ujar dr Zaki.

Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada menuturkan, “Sarihusada percaya bahwa setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dengan dukungan nutrisi yang tepat dan seimbang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya."

 

Back to Archive