Assalamualaikum sobat Jelajah Gizi Nusantara

 

Kali ini saya akan berbicara tentang kuliner di Pulau Jawa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak sekali kuliner menarik yang dapat ditemukan di Kota Yogyakarta, mulai dari warung angkringan hingga restoran  yang menyajikan makanan yang bisa menggoyang lidah kita.

Pada kesempatan ini saya akan mengajak sobat sekalian untuk mencicipi salah satu makan khas dari wilayah Bantul,Yogyakarta. Penasaran? Yak mari kita meluncur ke Imogiri, Bantul Yogyakarta. Di sana ada kuliner unik yang tidak bisa dijumpai di wilayah lain, yaitu Sate Klatak.

                

Sate Klatak adalah sate dengan bahan dasar daging kambing. Jika sate kambing pada umumnya dibaluri ramuan bumbu ketumbar, kemiri, asam, dan garam, agar aromanya menggugah selera, maka tidak demikian dengan Sate Klatak. Sate Klatak hanya diberi garam, sehingga terasa asin dan gurih. Meskipun sangat sederhana, Sate Klatak sangat diminati pengunjung baik dari dalam kota maupun luar kota, bahkan wisatawan asing juga menggemari sate ini. Dan sate  ini merupakan kuliner yang khas bahkan menjadi icon Kota Yogyakarta. Keistimewaan lainnya dari Sate Klatak adalah pada penyajiannya. Tusuk sate yang digunakan bukan dari bambu namun menggunakan besi jeruji sepeda. Penggunaan jeruji ini dipercaya dapat menghantarkan panas yang baik sehingga daging dapat matang dengan sempurna. Irisan daging yang ditusuk besi jeruji dibaluri bumbu garam itu langsung dibakar di atas bara.

                 

Setelah dibakar beberapa saat dan matang, sate klatak disajikan di atas piring masih dengan ditusuk besi jeruji sepeda. Pembeli harus berhati-hati ketika menggingit daging, agar bibir tidak menyentuh besi yang masih panas.

 

Satu porsi sate klatak berisi dua tusuk irisan daging yang cukup besar dan tebal. Meskipun irisan daging cukup besar dan tebal, tetapi rasanya empuk. Dalam penyajian, sate klatak biasa ditemeni sepiring nasi dan segelas teh panas yang diberi gula batu. Anda tak perlu merogoh uang terlalu dalam, harga satu porsi sate klatak dan nasi sekitar Rp. 10.000 - Rp. 12.000 dan minumnya Rp. 2000.

               

Menarik bukan sobat ….

Tapi mengapa ya diberi nama Sate Klatak?

Hhhmm….

Ternyata asal usul nama sate klatak ini tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti, sobat. Ada beberapa versi yang berkembang dari beberapa penjual sate di wilayah Jejeran. Sebagian mengatakan klatak adalah kiasan dari suara yang muncul ketika daging yang ditusuk besi jeruji dibakar di atas bara panas. “Klatak, klatak, klatak…..” kira-kira begitu bunyinya. Sebagian berpendapat, klatak berasal dari suara besi jeruji sepeda yang jatuh ke papan untuk jualan. Besi jeruji yang digunakan untuk menusuk daging kambing itu ketika jatuh di atas papan untuk jualan berbunyi “klatak klatak klatak….”. Tetapi ada pula penjual yang mengaku keluarganya yang mengawali penamaan sate klatak. Saat dirinya masih kecil sering memunguti buah melinjo yang tidak ada kulitnya (klatak). Berawal dari itu, muncul inspirasi untuk berjualan sate, karena keluarga besarnya hobi memasak sate, hingga menciptakan resep tersendiri yang khas, dan diberi nama dengan sate klatak.

 

Tahu tidak sobat, di dalam Sate Klatak ini terdapat banyak kandungan gizi terutama daging kambing yang merupakan salah satu sumber zat besi, vitamin B, kolin, dan selenium terbaik. Vitamin B akan membantu tubuh membakar lemak, sedangkan kolin dan selenium mampu menangkal kanker. Setiap 100 gram daging kambing memiliki kandungan 154 kalori, 9,2 mg lemak, 3,6 mg lemak jenuh. Makan daging kambing juga dipercaya bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga pada orang yang mempunyai tekanan darah rendah sangat dianjurkan untuk mengonsumsi sate kambing. Tapi, hati – hati untuk sobat yang menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi sate ini.
                                  

 

Oke sobat, saya cukupkan informasi tentang Sate Klatak ini. Mari langsung saja nikmati rasa dan sensasinya.

Wassalamualaikum….