Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Ini Dia, Beragam Kuliner Sehat Bergizi Hasil Menjelajah di Minahasa!

Oleh unggulcenter 26 Nov 2016

Jelajah Gizi di Minahasa merupakan program unik dari Sari Husada dengan Nutrisi Untuk Bangsa (NUB). Blogger dan Media lainnya diajak berkeliling Minahasa dan Manado di Sulawesi Utara, guna “menguak” tradisi kuliner nusantara nan penuh gizi dan inspirasi di ujung utara nusantara.

Ya, provinsi yang terkenal dengan beragam wisata alam mempesona seperti Bunaken dan Tomohon ini ternyata juga memiliki banyak kekhasan kuliner, yang tentu saja bergizi.Selama tiga hari, banyak makanan yang kami “jelajahi” termasuk blusukan cari jenis makanan tertentu dengan mengubek-ubek pasar ekstrim Tomohon yang menambah tantangan.

Jadi, ada apa aja sih di Minahasa? Ini dia list tipe kuliner yang saya kumpulkan dari jelajah kuliner di negeri tumou tou ini.

Camilan Kering : Pisang Goroho dan Pisang Goreng Manado

Terkenal banget, pisang ini biasanya simpel saja, hanya digoreng. Bedanya, pisang ini punya tekstur yang tidak lembek, serta rasanya yang “plain”. Tidak manis seperti pisang-pisang pada umumnya. Dulu, konon pisang ini hanya populer di kalangan yang sedang sakit dan diet karena rasanya yang hambar. Namun demikian, keunikan goroho selain itu adalah pisang ini selalu hijau. Tidak menua dan kuning serta lembek.

pisang goroho dengan dabu-dabu balacang (fermentasi isi ikan)

Jadi tekstur kasar diluarnya dan enak di dalamnya cocok untuk digoreng dan dicocol sambal. Yap, satu-satunya pisang yang secara natural jadinya dicocol sambal hehe.. soal sambal, di Minahasa yang populer adalah “Dabu-dabu”. Di Manado sendiri, ada pisang goreng yang besar dan enak, manis. Bukan goroho. Biasanya sih dimakan dengan “saraba” sejenis wedang jahe dan juga cocolan sambal tomat. Enak!

Khas Indonesia : Dabu-dabu, Gohu

Dabu-dabu adalah sambal dalam bahasa lokal. Jadi bukan jenis sambal bernama dabu-dabu sebenarnya. Namun biasanya sih guna membedakan, orang menyebut dabu-dabu iris (aslinya dabu-dabu lilang) dan sambal roa, (dabu-dabu roa) dsj merujuk pada ikan roa yang ditumbuk dengan sambal (Dabu-dabu) itu. Cabai sendiri bahasa sana “rica”. Jadi inget ayam bumbu rica-rica hehe..

dabu-dabu

Oke Clear ya. Dabu-dabu lilang dengan campuran potongan tomat, cabai dan bawang merah dengan sedikit minyak, maupun dabu-dabu dengan beragam bahan seperti dabu-dabu roa dengan ikan roa yang dipotong2 kecil, atau ikan yang digiling halus dan dijadikan dabu-dabu. Semuanya, I like it, karena dipakai makan dengan pisang goreng goroho yang enak!Sedangkan saya ga sempet nih icip-icip Gohu yang mirip dengan sashimi kalau Gohu Ikan, atau mirip asinan bogor kalau Gohu buah.

Camilan Basah : Klappertart, lalampa, Nasi Jaha, Panada, lemet bulu, bobengka, kolembeng merah

Beragam camilan tradisional pun mewarnai jelajah gizi di Minahasa. Banyak! Di jelajah gizi minahasa ini, saya dan temen-temen beruntung dapat mencicip hampir semuanya di satu tempat. Diinformasikan pula soal bahan-bahan dan cara memasaknya dari ahlinya.

Menu Utama : Tinutuan, nasi kuning manado

Bubur manado (tinutuan) memang unik dan jadi perekat persaudaran. Sebab, bubur ini full sayur ga ada daging hehe.. jadi semua kalangan bisa makan dan bisa bersendagurau sambil makan bubur yang bergizi banget ini. Soalnya isinya ada campuran berbagai macam sayuran yaitu labu kuning yang juga disebut sambiki, beras, singkong, bayam,kangkung, daun gedi,jagung, dan kemangi. Nasi kuning Manado saya rasakan di hari terakhir. Enak, dengan dibungkus daun janur sehingga menambah aroma dan kelezatannya. Unik penyajiannya, rasanya enak.

Lauk Pauk: ikan nike, colombio, ikan roa, cakalang asap, ikan woku belanga, perkedel ikan nike, gohu ikan, ayam tinorangsak, ayam rica-rica, ayam tuturuga, ikan tude Manado.

Yang sempat kami santap kemarin adalah kolombi (seperti keong), ikan-ikanan seperti ikan mujaer dari tondano (ikan tawar) dan ikan-ikan laut lainnya di menu di restoran yang mantab. Ikan Nike dari Tondano sangat bergizi dan dijadikan semacam perkedel or seperti pempek kulit di Palembang. Gurih dan ngga ada tulangnya saking halusnya. Menu masakan seperti Woku dan juga ada beragam seperti cah kangkung hingga sop ikan yang bervariasi dari dataran tinggi (ekosistem danau) dan daratan rendah (ekosistem laut) semua komplit. Videonya, ada pula nih!

Oya ada pula makanan ekstrim seperti Paniki (kelelawar) yang biasanya ada di pasar Tomohon beserta beragam bahan makanan ekstrim lain seperti ular, tikus hutan dan anjing.

So, itu sekilas soal jelajah gizi dan apa yang saya temukan di Minahasa. Bergizi banget kan? Nah, tulisna kedua, akan soal aktivitas alam dan lingkungan yang saya dan teman-teman lakukan. Tak hanya soal makan dan penggemukan badan saja kita ke Minahasa sis, bro, hehe. Stay tune ya!