Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

“Jelajah Gizi”

Oleh Nur Halimah 15 Oct 2012

“Apa Makanan Khas Daerahmu?”

                                                                                             

Citra Rasa Kuliner Khas Betawi

Sekilas Tentang Betawi
Betawi adalah cikal bakal munculnya kota metropolitan Jakarta. Betawi juga menjadi sebutan bagi penduduk asli Kota Jakarta dengan budaya dan sejarahnya yang dinamis. Sejarah Betawi tak lepas dari pengaruh budaya China dan Belanda yang pernah mendominasi kota Batavia beberapa abad lalu.

Di tahun 1740 orang-orang China merantau di kota Batavia memberontak kepada pemerintahan Belanda. Namun para pemberontak ditumpas oleh Kompeni dan tidak lagi diperbolehkan tinggal di dalam tembok kota. Percampuran dan pembauran etnis serta budaya asli Betawi dengan kaum pendatang pun berlanjut. Pusat pemerintahan Belanda dipindahkan dari wilayah utara Batavia ke wilayah baru di sebelah selatan tepatnya di kawasan Medan Merdeka. Perumahan-perumahan mewah pun dibangun di antaranya rumah Gubernur Jenderal Belanda yang sekarang menjadi Istana Negara. Pelabuhan baru pun didirikan di Tanjung Priok, karena Sunda Kelapa sudah tidak sanggup lagi menampung banyaknya kapal-kapal yang datang berlabuh.

Pada awal abad ke 20 Batavia berkembang menjadi sebuah kota besar dengan penduduk lebih kurang 116.000 jiwa. Mei 1942 pada awal perang dunia ke-2, pasukan Jepang mendarat di Pulau Jawa dan menduduki Batavia, dan nama Batavia diganti menjadi Jakarta. Nama yang terus dipakai hingga sekarang ini.

Perkembangan kota Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibukota negara ini semakin pesat di masa pemerintahan Orde Baru. Mayoritas penduduk asli Betawi yang menetap di tengah kota mulai menjual tanahnya dab pindah ke pinggiran Jakarta seperti Kebayoran, Condet dan Jagakarsa. Untuk melestarikan budaya Betawi dari kepunahan, di tahun 1970-an pemerintah menetapkan Condet sebagai kawasan cagar budaya Betawi.

 Kuliner Betawi
Perjalanan sejarah Betawi tentu saja mempengaruhi budaya dan pola kehidupan masyarakat Betawi. Salah satunya terlihat dari keragaman kulinernya. Pengaruh tradisi China misalnya tampak dari beberapa jenis makanan Betawi. Ciri khas hidangan betawi adalah citarasa gurih dan sedap.Berikut ini adalah makanan khas betawi :

Ikan Gabus Pucung

Ikan gabus pucung merupakan makanan khas betawi yang sudah berlangsung dari generasi ke generasi. Bahkan makanan ini menjadi bagian dari salah satu tradisi masyarakat betawi yang disebut “nyorog”. Nyorog adalah tradisi masyarakat Betawi berupa kewajiban menghantarkan makanan kepada orangtua dari anak, atau menantu kepada mertua setiap menjelang bulan puasa dan lebaran. Sayur ikan gabus pucung menjadi salah satu makanan yang diserahkan pada orang tua/ mertua. Meskipun saat ini tradisi tersebut sudah banyak ditinggalkan masyarakat betawi, sayur ikan gabus pucung tetap masih dinikmati oleh sebagian masyarakat betawi dan non-betawi. Di masa lalu, menu sayur ikan gabus pucung ini juga menjadi menu khusus pada perhelatan atau jamuan penting, dan menjadi penarik selera. Pada saat ini gabus pucung dihadirkan pada acara kumpul keluarga, atau menyambut tamu khusus yang tidak berjumlah besar.

Resep Ikan Gabus Pucung :

Bahan-bahan Bumbu Ikan Gabus:
 2 kelingking atau 2 cm kunyit
 2 btr kemiri
 1 jempol atau 2 cm lenkuas
 3 bh cabai merah keriting
 2 kelingking atau 2 cm kencur
 3 siung bawang putih
 1 btg serai, memarkan
 5 siung bawang merah
 1 lbr daun salam
 Garam secukupnya
 Terasi secukupnya

Bahan-bahan resep Ikan Gabus Pucung:
5 bh pucung atau kluwek/keluak
2 ekor ikan gabus segar

Cara membuat Ikan Gabus Pucung Betawi:
Tahap 1: Bersihkan ikan gabus. Lumuri dengan air jeruk nipis dan air jeruk nipis
Tahap 2: Goreng ikan gabus hingga kering matang. Kemudian di tiriskan
Tahap 3: Kecuali serai,  daun salam,dan kluwek, haluskan semuanya.
Tahap 4: Tumis bumbu dengan  minyak goreng hingga wangi/minyak sedikit saja
Tahap 5: Tambahkan 1 liter air, kluwek, serai, dan daun salam, rebus sampai mendidih,   tambahkan garam secukupnya
Tahap 6: Siramkan kuah pada ikan gabus goreng.
Tahap 7: Sajikan gabus pucungnya di pinggan

            *Kandungan Gizi Ikan Gabus*

Kandungan Gizi

Jumlah

Kalori (kkal)

80.00

Protein (g)

16.2

Lemak (g)

0.5

Karbohidrat (g)

2.6

Kalsium (mg)

170

Fosfor (mg)

139

Zat besi (mg)

0.1

Vitamin A (ug)

335

Tiamin (mg)

0.4

Niasin (mg)

0.1

Air (g)

79.60

Natrium (mg)

 6

          

Tabel diatas menginformasikan bahwa ternyata kandungan vitamin A dan kalsium serta fosfor tergolong besar. Sedangkan nilai lemak dapat dikatakan cukup begitupun dengan protein yang sebagian besar berupa albumin.

Ada makanan,ada pula minuman…

 BIR PLETOK

 Bir selalu identik dengan minuman keras (miras), memabukkan dan haram. Tapi tidak bagi minuman yang satu ini, Bir Pletok. Bir pletok diciptakan sejak Belanda menjajah  di bumi Indonesia. Orang-orang Belanda pada saat itu sangat gemar mengonsumsi bir, namun karena di Betawi waktu itu mayoritas masyarakat beragama Islam, maka meminum bir yang notabene mengandung alkohol adalah sebuah larangan. Dinamakan bir pletok karena pada zaman dahulu diminum dengan batu es yang dimasukan ke dalam gelas bambu, jika di kocok atau goyang-goyang jadi berbusa dan menimbulkan bunyi “Pletak-Pletok”. Dahulu biasanya Bir Pletok hadir di acara hajatan orang betawi.Agar warna bir pletok lebih menarik, orang Betawi biasanya menggunakan tambahan kayu secang.Kayu itu kalau diserut dan diseduh dengan air panas akan mengeluarkan warna merah. Bir pletok sangat cocok dikonsumsi di sore hari atau pada saat cuaca sedang dingin. Bir pletok merupakan salah satu minuman halal yang menyehatkan serta mengahangatkan karena didalamnya terdapat rempah-rempah.

Resep Bir Pletok

Bahan-bahan Bir Pletok :

  • Air, 2 liter
  • Jahe, 350 gram, memarkan
  • Cengkih, 6 butir
  • Kayu manis, 5 cm
  • Kapulaga, 3 biji
  • Serai, 5 batang, memarkan
  • Kayu secang, 25 gram
  • Pala, 1/2 butir, memarkan
  • Gula pasir, 500 gram
  • Garam, secukupnya

Cara membuat Bir Pletok :

  1. Campur air dan gula dalam panci bertangkai.
  2. Masukkan jahe, rebus di atas api sedang hingga mendidih dan gula larut.
  3. Tambahkan kayu secang, aduk rata.
  4. Masukkan kayu manis, cengkih, kapulaga dan pala.
  5. Tambahkan serai, masak di atas api kecil hingga aroma rempahnya keluar, kurang lebih 1 jam.
  6. Saring dan sajikan.