Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelazah Gizi Gunungkidul

Oleh ceritaeka 19 Nov 2012

We are What, Where, When and How We Eat

Artikel ini adalah lanjutan dari petualangan Merinding Disko di Gunungkidul kemarin, belum tahu? Ayok baca dulu di sini.

***

Selamat pagi dari Gunungkidul! ^_^Ah, pagi-pagi buta saya sudah terbangun dari mimpi. Bukan, bukan karena saya kerajinan, tapi karena ayam-ayam jantan di belakang kamar saya ini centil-centil banget. Dari jam 4 pagi riuh berkokok tak mau henti. Entahlah, apa mereka kena tipu Rorojongrang lagi seperti di legenda terbuatnya 1000 candi itu atau gimana, sehingga berkokok terus. Embuh. Saya gak tahu ;) yang saya tahu saya mesti cepat-cepat sarapan karena agenda hari ke dua #JelajahGizi bersama @nutrisi_bangsa dan Sari Husada ini adalaaah… Blusukan di Pasar Argosari Gunungkidul!

Jadi gini, kami semua dibagi ke dalam dalam beberapa kelompok, ada kelompok Mbah Noto, Yu Tum, Pari Gogo, dan Indrayanti. Tebak saya ada di mana? Jelas dunk masuk ke dalam kelompok Indrayanti ^_^ Indrayanti itu adalah nama sebuah pantai yang elok dan semacam jadi tujuan wisata orang-orang ketika mereka ke Gunungkidul. Ya ya, yang cakep kayak saya bakalan masuk grup cantik dunk :D *ditimpuk*

Tim Indrayanti, dari ki-ka: Kak Ani, saya, Indah, Gazali, Mbak Titik ^_^ Masih kurang satu lagi yaitu Mas Candra

Awalnya saya bingung, blusukan pasar? Ngapain sih iniiii? Eeee ternyata setiap kelompok dikasih modal 10ribu untuk bisa mendapatkan 20jenis makanan dalam waktu 30 menit. Terus itu 20 makanan bukan berbentuk nama-nama makanan tapi adalah teka-teki yang harus dijawab dulu sebelum kita bisa belanja. Duuuh mau nangis rasanya. Hah? 20 jenis makanan modalnya cuma 10ribu? Cyiiiiin, yang bener aje??!!

If you fail to plan then you plan to fail, betul? Alhasil kami pun susun strategi, yang paling cepat selesai belanja dan makanannya benar bakal dapat tambahan poin, maka kami pun berpencar. Yang bisa bahasa Jawa gabung sama yang gak bisa. Jadi saya dan kak Ani bun bergabung jadi satu. Kak Ani ini ternyata jago soal jawab-jawab pertanyaan dari teka-tekinya, sementara saya sih nawar-nawar saja. Duh rasanya deg-degan sekaligus senang banget. Blusukan pasar gitu lhooo ^_^. Karena saya dan kak Ani kebagian harus jawab 6 pertanyaan maka saya dapat duit lebih banyak. 5ribu booow. Kepala ini pusing, ini gimana caranya dapat 6 barang dengan 5 ribu perak?! Huh! Rambut saya berdiri semua. Lalu mulailah kami berburu!

Bluskan pasar! Amazing Race ala Indonesia di Pasar Argosari ;)

Naik ke lantai dua, lari ke ujung sana, tanya-tanya siapa jual apa, beringsut kabur ke tengah pasar, nawar sambil menunjukkan muka memelas demi mendapatkan makanan semurah mungkin. Gila! Ini gilaaa! Insting berburu saya keluar semua dan adrenalin pun mengalir deras. Ternyata bahasa Jawa saya lumayan juga! Hasil nawar, saya bisa beli cabe seharga 100 rupiah lho *tepuk dada bangga*. Tapi saya dan kak Ani sempet mentok waktu harus beli makanan bernama intp. Intip itu bentuknya besar, dan harganya 2000. Whooaaa bisa bangkrut bandar! Lha wong duitnya aja udah tinggal dikit. Akhirnya dengan modal muka dimelas-melasin saya ngemis-ngemis minta dikasih remah-remah intip. Gak usah satu bundar besar deh, remah-remah aja juga GPP. Eeeeeh, Cling! Dikasiiiih. Duh! Saking gembiranya saya cium itu ibu-ibu penjual. :mrgreen: Ealaaah habis dicium ternyata malah dikasih kerupuk kulit lagi secara gratis. Huahahaaa ciuman membawa gratisan! Waktu terus berdetak! Saya lari sana lari sini. Tanya penjual apakah punya ini atau itu. Mana sambil ngumpet-ngumpet dari peserta lain. Jangan sampe deh mereka nyontek jawaban kami!

Setelah semua berkumpul, maka saatnya penjurian. Baris dulu yang rapi ya, setiap kelompok pamer hasil buruannya :DSuasana Penjurian yang… Duh! RUSUUUUH semuanya pada teriak-teriak, mengklaim kalau kelompoknya benar :D hahaha.

Singkat kata, kelompok kami menang karena banyak menjawab pertanyaan secara benar dan sisa duit masih banyak :D hahaha bahagianya. Satu yang saya pelajari bahwa bergizi itu gak harus mahal lho, buktinya Tim Indrayanti bisa dapat 17 makanan dengan hanya Rp. 3.400 aja! Kuncinya adalah cerdik dan kreatif.

Tim Indrayantiiii: Yes! Yes! YEESSS! Kompak menang dunk ;)

Gunungkidul sungguh menyimpan pesona luar biasa. Penduduk Gunungkidul terbukti cerdik dan kreatif: mampu manfaatkan apa yang ada untuk memenuhi kebutuhan gizi. Setelah kemarin disuguhi es krim dari ketela rambat, contoh lain dari kearifan mengolah bahan pangan ini terlihat dari makanan khas Gunungkidul: Tiwul. Kami diajak melihat cara pembuatan Tiwul serta Ghatot dan menikmatinya. Tiwul terbuat dari singkong yang telah dimasak selama 2 hari. Tiwul adalah makanan pengganti nasi, karena singkong lebih sedikit memerlukan air daripada padi. Sesuai dengan kontur Gunungkidul yang memang alamnya sering kesulitan air. Kekreatifan tersebut terbukti mampu menekan angka kekurangan gizi. You are what you eat.

Kearifan lokal masyarakat Gunung Kidul memanfaatkan singkong untuk dibuat menjadi tiwulIni dia tiwul dan Gathot. Mereka sepaket selalu ada di satu porsi. Saya lebih suka tiwul :D kenyal dan nikmat

Ahya inti sari Jelajahgizi di Gunungkidul dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok makanan:

1.Kelompok karbohidrat, kami mencicipi padi Gogo, tiwul, sukun, Mie godog, Lemper berbahan talas juga Mendol yang merupakan kue kesukaan Sultan. Kami mencicipi Mendol di restaurant Bale Raos pada hari Minggu di Yogyakarta. Kandungan gizi dari karbohidrat adalah vitamin A, C, thiamin (vitamin B1), dan riboflavin. Juga mengandung mineral seperti zat besi, fosfor, dan kalsium. Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber tenaga serta membantu metabolisme lemak dan protein di dalam tubuh.

2.Kelompok Protein didapatkan dari makanan Belalang, cacing, ikan wader, ayam kampung berwarna merah & ikan laut. Saya suka belalang lho! ^_^ Protein itu berguna buat pertumbuhan tubuh, jika kebutuhan protein kita tidak terpenuhi maka penyerapan zat gizi lain kurang maksimal.

Lalu kelompok sumber vitamin ada trancam, sayur, mete, urap, sawo, klamud, pisang, toge, rumput laut. Saya doyan semuanya :D hihi. Jelas dunk bahwa tubuh kita butuh berbagai macam jenis vitamin agar tetap sehat, bugar dan fit.

Banyak sumber vitamin yang didapatkan dari sayur mayur ^_^

Menjelang sore kami mampir ke pantai Indrayanti, mencicipi hidangan laut sambil bermain macam-macam. Nanti soal pantai Indrayanti ini akan saya tuliskan terpisah ya ;)

Senang-senang di Pantai Indrayanti

Ah Gunungkidul yang penuh memori. Terima kasih Nutrisi bangsa, jelajahgizi ini membuka cakrawala pengetahuan dan membuat saya makin menghargai serta mencintai ragam kuliner lokal.

Thy food shall thy medicine, pilih makananmu yang bergizi, yang sehat karena engkau yang akan menentukan sendiri: makanan jadi obatmu atau obat yang akan jadi makananmu. Bergizi itu gak harus mahal. Sobat NUB, siapa berani blusukan pasar Jelajahgizi bareng saya? ^_^