Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Si Manis dari Fakfak

Oleh Rikardo Kaway 25 Oct 2012

Salam Jelajah Gizi,

Tak mau ketinggalan dengan beberapa kota lain di Pulau Papua yang memiliki kuliner unik, khas dan bergizi, kali ini saya kembali membahas sebuah makanan yang juga berasal dari salah satu kota di pulau yang dijuluki Bumi Cendrawasih itu. Makanan ini tergolong kedalam makanan ringan, mungkin bagi teman-teman yang sudah melihat gambar dibawah ini pasti dapat menebak makanan apakah yang saya maksud hehhehe..

Buah

Ya, makanan yang saya maksud adalah Manisan Pala. Makanan berbahan dasar buah Pala ini ternyata sudah menjadi bagian penting dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat di Fakfat,Papua Barat. Hal in bisa dimaklumi loh teman-teman, soalnya hampir 80% kawasan di Fakfak ditumbuhi oleh tanaman yang memiliki bahasa latin Myristica fragrans houtt ini.

Terlepas dari topik pembahasan kita mengenai manisan pala, buah pala memang memiliki banyak sekali manfaat bagi kita manusia. Dulu pada sekitar tahun 80-an proses pengolahan Pala di Fakfak ini hanya terbatas pada pembuatan minyak Pala dengan menggunakan biji dari buah pala itu sendiri. Namun kini setelah sadar akan manfaat lebih dari buah pala, sejumlah petani pala di fakfak kini telah memanfaatkan daging buah pala untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat, salah satunya dengan proses pengolahan Manisan Pala ini.

Akibat dari banyaknya pala di fakfak, kini orang-orang khususnya di Papua menyebut kota ini sebagai kota pala. Ya, sebutan yang mungkin tidak terlalu berlebihan jika kita melihat fakta banyaknya pohon pala yang ada disana. Tercatat pohon pala memang tumbuh subur di fakfak, mulai dari pohon yang tumbuh di hutan hingga yang tumbuh di kawasan pemukiman penduduk. Hampir ditiap kepala keluarga masyarakt di fakfak memiliki paling tidak satu hingga dua pohon pala di pekarangan rumah mereka, satu hal yang mungkin akan mempertegas julukan fakfak sebagai kota pala.

Buah

Musim panen pala di fakfak terjadi 2 (dua) kali dalam setahun, yang pertama terjadi di sekitar bulan april dan yang kedua akan ada lagi pada bulan September. Sebutan masyarakat fakfak untuk musim panen pala juga cukup unik, untuk panen buah pala yang terjadi pada kisaran buan april disebut panen timur, sedangkan untuk musim panen pala yang terjadi di kisaran bulan September akan mendapat julukan panen barat. Entah sejak kapan masyarakat disana mulai menyebutnya seperti itu, cukup unik kan temans? Hehehe..

Jika musim panen tiba, masyarakat akan datang berbondong-bondong ke kebun pala untuk memetik pala dari pohonnya. Pala yang sudah dipetik nantinya akan dikupas dan akan dipisahkan antara biji pala dan daging buah pala itu. Nah, untuk manisan pala tentunya akan diolah menggunakan bahan dasar daging buah pala tadi.

Proses pengolahan manisan pala dari daging buah pala mentah hingga berbentuk manisan di fakfak dilakukan dengan berbagai macam cara. Namun kebanyakan masyarakat disana masih menggunakan cara-cara tradisional mulai dari menjemur buah pala hingga kering tanpa menggunakan campuran bahan pengawet. Hasil akhir dari manisan pala fakfak ini juga akan sangat terasa khas dimulut saat kita memakannya. Rasa manis ditambah aroma asli buah pala masih tercium, hal ini disebabkan pembuatan manisan pala fakfak yang benar-benar tanpa bahan pengawet. Jika sudah jadi manisan, pala akan dipisah dalam bentuk manisan yang kering dan manisan yang basah.

Manisan

Rasa yang khas membuat manisan pala ini yang satu ini sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat diluar fakfak. Kebanyakan para pendatang yang datang ke kota fakfak akan pulang dengan membawa manisan pala sebagai oleh-oleh.

Tidak hanya sampai disitu, manisan pala fakfak ini juga sudah menjangkau orderan hingga ke pulau Sulawesi dan dan beberapa daerah di pulau Jawa. Bahkan di tahun 2010 hingga kini pala asal fakfak sudah menjadi salah satu pemasok impor pala terbesar di Indonesia ke luar negri.

Nah, khusus bagi teman-teman pecinta kuliner, manisan pala fakfak ini juga wajib dicoba loh. Selain memberikan cita rasa yang khas ala buah pala, khasiat mengkonsumsi manisan pala ini juga sangat baik bagi tubuh kita. Didalam daging pala yang dibuat manisan terkandung banyak minyak atsiri dan zat samak. Beberapa senyawa kimia lainnya juga terdapat dalam daging buah pala yang memiliki fungsi mengobati masuk angin, gangguan susah tidur (insomnia), memperlancar pencernaan dan satu lagi dipercaya sebagai obat penambah nafsu makan. Sangat berguna sekali bukan? Makanya kalau nanti teman-teman ada yang berkunjung ke fakfak jangan sampai kelewatan membeli manisan pala ini yah.

Manisan

Harga manisan pala di fakfak dijamin terjangkau kok, per ons biasanya dihargai 6ribu rupiah untuk semua bentuk manisan entah yang kering atau yang basah. Ya lumayanlah buat cemilan dijalan sekaligus memberikan tubuh kita asupan yang “ada” gizinya hehehe…

Mungkin itu saja sedikit cerita dari Fakfak si kota pala, semoga dengan tulisan ini dapat membantu menambah koleksi jajanan sehat dan bergizi kita semua yah. Makanan yang sehat itu banyak disekitar kita, jangan salah loh teman-teman, yang mahal belum tentu banyak gizinya tapi yang banyak gizinya biasanya tidak selalu mahal.

Salam Jelajah Gizi.

Banner