Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

TORAKUR: Oleh-oleh Khas Bandungan Pencegah Kanker

Oleh Anita Dewi 21 Oct 2012

Bisa dibilang, Indonesia adalah surga bagi para pecinta kuliner. Dari Sabang hingga Merauke, dari Pulau Nias sampai Pulau Rote, terdapat kuliner khas Nusantara yang tak kalah lezatnya dengan kuliner manca negara. Buktinya, makanan khas Nusantara seperti rendang dan semur, misalnya, menjadi rebutan negara tetangga. Hehehe

       Menunjukkan jiwa nasionalisme tidak harus menunggu klaim dari negara tetangga, lantas kebakaran jenggot. Lakukan hal kecil untuk menghargai kekayaan kuliner nusantara, misalnya masuk ke restoran nusantara daripada kuliner impor. Bukan hanya rasanya yang lezat, kandungan gizinya pun tak kalah hebat! 
 
      Saya tinggal di sebuah desa di bawah kaki Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Seperti halnya daerah pegunungan yang kaya akan buah dan sayuran, di desa yang asri ini pun demikian. Salah satunya, tomat. Siapa yang tidak mengenal tomat? Buah berwarna merah dengan rasa asam-manisnya yang khas juga kaya gizi. Tomat mengandung senyawa yang dapat menghambat oksidasi pada tahap progresi dalam karsinogenesis (proses pertumbuhan kanker). Senyawa di dalam tomat yang diduga berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker seperti kanker endometrial, payudara, dan paru-paru adalah senyawa lycopene. Kandungan lycopene dalam 100 gram buah tomat mentah rata-rata mencapai 3-5 gram.
       Menurut badan penelitian dunia FAO-WHO, mengonsumsi buah tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Lycopene tidak rusak selama pemanasan, justru meningkat hingga 10 kali lipat ketika tomat dimasak sebagai saus atau pasta. Berangkat dari sinilah, TORAKUR (Tomat Rasa Kurma) oleh-oleh khas Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjadi istimewa.
Torakur telah dipatenkan hak miliknya oleh Bu Ngesti warga Dusun Ampel Gading, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

ASAL MUASAL TORAKUR
          Ide ini dicetuskan oleh Ibu Sri Ngestiwati sejak tahun 2002 ketika terdapat kelebihan stok tomat karena panen yang berlimpah hingga membuat harga tomat anjlok di pasaran hingga ke titik Rp250-Rp500. Tomat yang berlimpah tersebut apabila tidak diolah maka akan segera membusuk sehingga muncul ide mengolah tomat agar lebih awet. Tomat-tomat tersebut diolah menjadi manisan menyerupai kurma dari bentuk hingga rasanya. Selain menjadi rasa kurma, tomat juga diolah menjadi dodol. Olahan tersebut dapat awet hingga enam bulan.
        Keahlian membuat Torakur ini didapatkan dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam upaya pengolahan buah-buahan hasil pertanian menjadi manisan. Ilmu yang didapat tersebut kemudian dikembangkan sendiri oleh Bu Ngesti.
CARA PEMBUATAN TORAKUR
Persiapkan Bahan-Bahan:
- 5 kg buah tomat
- 1 kg gula
- 1 sdt air kapur untuk merendam secukupnya
Cara membuatnya :
1. Buah tomat yang di cuci bersih buah ujung tungkai atasnya dan bawahnya bolongi dengan garpu dan buang biji dan isi tomatnya
 
2. bolongi permukaan tomat dengan garpu sampai membentuk pori
 
3. rendam dalam air kapur selama 1/2 hari atau sampai mersap ke kulit
 
 
4. Masukkan gula pasir ke dalam rebusan tomat
 
 5. Aduk hingga merata (seluruh gula pasir mencair) dan tomat menjadi layu
 
 
6. Tiriskan rebusan tomat dan gula
 
7. Jemur rebusan tomat yang sudah ditiriskan sampai kering (kondisikan proses penjemuran steril, bebas debu, lalat, dan serangga)
 
 
 
8. Jika sudah kering, bentuk tomat menyerupai kurma (gunakan sarung tangan)
 
 
9. Setelah terbentuk menyerupai kurma, kemudian dilakukan pengemasan
 
 
 
10. Torakur siap dipasarkan
 
Sudah terbayangkan bagaimana lezatnya torakur sobat? Merasakan dan mencicipi langsung tentu saja berbeda dengan membayangkannya. Yuk, berburu torakur di Bandungan. Selain bisa didapatkan di pedagang-pedagang di Bandungan, bisa juga langsung meluncur ke rumah Ibu Ngesti.
 
 

Kandungan Gizi TORAKUR

Dalam 100 gram Torakur (6 butir torakur), terdapat kandungan gizi sebagai berikut:
 
Kandungan Gizi
 
Lycopene (g)
30-50
estimasi peningkatan 10x lipat
Energi (Kal)
91.80
Protein (g)
0.95
Lemak (g)
0.29
Karbohidrat (g)
22.79
Kalsium (mg)
5.75
Fosfor (mg)
25.85
Besi (mg)
0.50
Vit.A (RE)
213.75
Vit.B (mg)
0.06
Vit.C (mg)
38.00

  

Catatan :
     Anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar gula yang boleh ditambahkan dalam makanan dan minuman maksimal 10 persen dari total kalori per hari. Rata-rata kebutuhan kalori orang Indonesia adalah 2000 Kal, sehingga asupan energi dari gula adalah 200 Kal. Setiap 6 butir torakur (100 gram) terkandung 91.80 Kal.
        Walaupun torakur memiliki kandungan lycopene yang bagus untuk mencegah kanker, namun kita juga harus memperhatikan kadar gula darah (untuk mencegah diabetes). Selamat menikmati sobat ;)