si Kuning Imut, Mungil nan HOT dari pesisir PARIAMAN

Yooooo sala lauuuuuaaakkkkk…..”

Nahh…. kalimat diatas adalah lirik theme song para penjaja sala lauak yang masih terngiang ditelinga saya sewaktu masih sekolah dasar dulu. Bisa dibayangkan ketika lagi asik tidur belajar dan mendengar kan guru menerangkan pelajaran, tiba-tiba terdengar suara pekikan penjaja sala lauak yang terdengar seperti pidato bung karno ketika berorasi tentang kemerdekaan Indonesia… MERDEKAAAAAAA. Pekikan lantang dengan semangat 45 itu jelass menang telak dengan alunan merdu guru yang menerangkan pelajaran, seketika itu juga, imajinasi saya yang selalu berorientasi pada makanan langsung mengudara kayak pesawat mau take off.

Dari tadi saya meyebut-nyebut “sala lauak” , sebenarnya apa sihh salahh lauak itu? Penasaran kann, iya kannn… iya kannn??? *iyaiin ajaaa, biar cepettt :-P

Okeh, dari pada penasaran terus kayak korban php dari gebetan, #ehh .huahhahha, :lol:

jadii Sala lauak adalah Makanan khas dari daerah pesisir Pariaman, sekitar 15 km dari Kota Padang, sala lauak sendiri merupakan bahasa Minang, Sala yang berarti goreng. Sedang lauak berarti ikan. . eittts jangan terkecoh dengan penerjemahan kata-kata yang lugu ,baik hati dan tidak sombong ini, BUKAN… sala lauak bukan seperti terjemahan kata nya yang berarti “ikan goreng” kalo ikan goreng aja mahh biasaa.

Sala lauak merupakan gorengan sebesar bola pimpong berwarna kuning kunyit. Terbuat dari campuran tepung beras, cabe, kunyit, bawang-bawangan, garam, serta ikan asin yang kemudian dijadikan adonan, rasa ikan asin yang terdapat dalam gumpalan tepung yang dibumbui inilah yang membuat ‘sala’ itu bernama “Sala Lauak”....

Kalau kalian hobi berimajinasi nihh ya… kalian bisa bayangin sala lauak yang masih fresh from wajan, teruss ditiup-ditiup dikit , teruss gorengan bulat, imut, mungil nan Hottt ini kalian masukin kemulut. Gigit dan “KRIUUUKKKKK” beughhhhh… pada saat digigit nih ya, gurihnyaa poollll. teruss didalam mulut kalian akan merasakan kelembutan daging ikan dan bumbu-bumbu nya tadii, ditambah rasa pedas-pedas dari cabe yang akan membuat lidah makin menggelora.

Bentuknya yang bulat seperti bola pingpong, membuat makanan yang satu ini sangat pas dan nikmat untuk dijadikan sebagai kudapan sehari-hari. Apalagi dengan rasa pedas dan asin yang ditawarkannya membuat lidah kita ketagihan untuk mencoba dan mencobanya lagi. Komposisi bahan yang alami dan tanpa bahan pengawet, menjadikan jaminan keamanan konsumsi untuk sala lauak ini.

Makanan traditional ini mungkin sudah jarang ditemui, kecuali di Pariaman. Untuk itu perlu dipertahankan nilai tradisionalnya. Rasanya gurih karena dari tepung beras dan isi dalamnya ada ikan asinnya… ada irisan daun kunyit… so cita rasa makanan ini Khas…banget. Enak dan mengenyangkan. Apalagi dingin-dingin dan ditemani sama pacar Teh Manis..

Sebagai makan kudapan yang praktis dan imut, Sala lauak juga dapat diperoleh dengan mudah di daerah Pariaman, baik di sepanjang pesisir pantai maupun di tempat-tempat penjualan makanan kecil lainnya. Dengan tawaran harga yang sangat murah yaitu dari Rp 100 – Rp 500 per biji-nya. Makanan ini tidak hanya cocok dengan lidah orang minang saja, tetapi dapat dinikmati oleh semua selera. Oleh karna saya orang rendah hati,baik hati bahkan sekali-kali juga makan hati sihh, :cry: saya akan share resep pembuatannya.

Bahan-bahan :

400g tepung beras
500 ml air mendidih, campur dengan 1/2 bks penyedap rasa
1 Ikan asin, goreng dan suwir2
2 lb daun kunyit segar, iris halus

Bumbu yang dihaluskan:
8 cabe merah
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm kunyit
2 cm jahe
1/2 sdt garam

Petunjuk pembuatan :
1. Letakkan tepung beras dalam wadah
2. Masukkan bumbu halus dan irisan daun kunyit
3. Masukkan 500 ml air mendidih sedikit, sedikit sambil diaduk dgn sedok kayu
4. Bila sudah agak dingin uleni dengan tangan sampai kalis
5. Ambil adonan sebesar bola pimpong, masukkan ikan asin kedalamnya
6. Tutup kembali (bentuknya jangan terlalu bulat, asal saja)
7. Goreng dalam minyak panas sampai kuning kecoklatan dan matang
8. Sajikan . sebaiknya langsung sajikan dalam keadaan hangat sehingga akan lebih gurih dan nikmat.

Hmmm…nyaaammmyyy. :-P

Tak hanya sala lauak yang menjadi makanan khas Pariaman, tetapi masih banyak makanan lainnya. Seperti goreng kepiting, ketupat gulai paku, kacimuih, lamang sipuluik, onde-onde, lompong sagu, dan jenis makanan lainnya.

Makanan khas ini akan dengan sangat mudah kita temukan di Pariaman. Salah satu nya di sekitar Pantai Gandoria, Pantai Gandoriah terletak di pusat kota Pariaman. Pantai ini memiliki pasir putih dan landai, serta ombak tidak terlalu besar sehingga cocok untuk berenang dan bermain ombak. Sepanjang pantainya di tumbuhi pohon cemara pantai sehingga terkesan sejuk dan asri. Pantai ini selalu ramai terutama pada waktu pesta tabuik dan waktu lebaran.

Pesta Tabuik di Pantai gandoria

Nahh pastii pada penasaran nihh dengan sala lauak Rang Piaman nan lamak bana??? Udehh jangan Cuma liatin gambar doang, ;-) praktekinn dah tu resep, atau kalau ingin merasakan ke originalan sala lauak dari tempat asalnya, langsung samperin aja tuh kota nya. Sekalian berwisata ria, plus cari pacar buat yang Jomblo.huahahha :lol: #piss mblo

Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia, karena 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan, wilayah lautan yang dimiliki Indonesia itu sangat kaya dengan sumber daya alam. Laut kita memiliki potensi pertambangan, perikanan, pariwisata, dan sebagainya. Bahkan banyak pariwisata laut dan pantai Indonesia yang dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, antara lain kepulauan seribu, kata teman-teman saya yang sudah kesana, itu tempat amazing banget, indah banget dan petualangan nya berkesan banget. Tapi akan lebih amazing lagi kalo pergi kesananya bareng teman-teman dari pemenang lomba Jelajah Gizi 2 bersama Nutrisi Untuk Bangsa, beughhhhhhh….. pastii akan makin seru lagii dah tuh.

Nutrisi Untuk Bangsa

Tanya Ahli

si Kuning Imut, Mungil nan HOT dari pesisir PARIAMAN