Kuajak Janinku Berpetualang

Oleh olenkapriyadarsani 18 Feb 2014

Dear Diary,

Buatku, kehamilan 7 bulan itu bukan pertanda harus diadakan selamatan atau upacara tradisional lainnya.  Membeli perlengkapan bayi pun tak usah menunggu kandungan 7 bulan. Bagiku, 7 bulan itu adalah batas akhir aku bisa naik pesawat.

Hanya beberapa hari sebelum usia kandungan genap 7 bulan, aku kembali mengajak janin dalam perutku berpetualang. Ketika dalam usia 5 bulan, ia pernah mencicipi indahnya Taj Mahal di India, kali ini kami bawa si buah hati ke Phuket, Thailand. 

http://backpackology.files.wordpress.com/2012/11/phuket.jpg

Di Phuket, aku, suami, dan adikku menghabiskan hari pertama dengan berkeliling pulau menggunakan sepeda motor. Berangkat dari Patong, kami menyusuri Kata, Karon, Rawai, hingga menyaksikan matahari terbenam di Prompthep Cape. Sehari yang menyenangkan, walaupun pantat dan punggung sangat pegal. Bagaimana tidak, di depan ada perut yang sudah buncit, di belakang masih menggendong ransel kamera. 

Hari berikutnya kami mengikuti tur ke Phi Phi Islands. Biarpun masih di dalam kandungan, aku yakin si jabang bayi ikut menikmati hembusan angin di atas perahu, serta cantiknya gugusan karst di tengah laut biru jernih.

Maaf ya, Nak, 7 bulanan mama bukan berarti tumpeng. Bukan berarti pesta besar. Mama lebih senang mengajarimu melihat dunia sejak kau masih dalam kandungan. Ini adalah bukti syukur Mama akan segera memilikimu.