Buah hati calon pemimpin Bangsa

Memiliki tiga buah hati yang sehat dan cerdas dengan masing-masing karakter dan cita-cita yang berbeda-beda adalah karunia yang tidak dapat diukur oleh apapun juga. Hanya rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT atas amanat yang sangat luarbiasa ini. Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan maka setiap orang tua dituntut untuk mengasuh, mendidik dan mengajar dengan baik. Dan setiap keluarga pasti memiliki aturan main atau kurikulum keluarga yang disusun berdasar kebutuhan dan karakteristik atau nilai yang dianut oleh keluarga.

Kami sebagai keluarga muslim yang memiliki keinginan menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan sudah seharusnya menyiapkan kebutuhan yang terbaik, yang meliputi diantaranya nutrisi, pola pengasuhan, pendidikan dan ketrampilan.

(1). Nutrisi, dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah nutrisi, anak-anak dengan pola makan yang seimbang akan menghasilkan kesehatan tubuh yang prima. Jika anak-anak sering sakit tentu akan mengganggu proses pertumbuhan jiwa dan raganya, begitu pula sebaliknya. Kami bukan tipe keluarga yang sangat detail dalam urusan makanan, maklum saya sendiripun seorang ibu yang dengan segala keterbatasan dalam hal masak-memasak. Tetapi setiap hari harus ada menu lengkap 4sehat 5sempurna. Tidak selalu nasi dalam hal pemenuhan karbohidrat, dapat diganti kentang atau sereal, karena kebetulan 2anak saya penyuka sereal. Dan yang paling utama ketersediaan susu, ketiga nya sangat mengemari susu, jika malas makan mereka segera menggantinya dengan susu. Susu terbaik bukan berarti termahal, tapi susu yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh sesuai usia anak-anak. Dan yang paling penting adalah Halal, baik dari cara memperolehnya maupun mengolahnya. Alhamdulillah, anak-anak jarang sakit, tanpa vitamin supplemen foodpun mereka tetap sehat dan dapat berprestasi di Sekolah.

(2). Pola pengasuhan, pola asuh berbeda dengan mendidik. Mengasuh lebih kepada pendidikan yang tidak kasat mata, seperti kasihsayang, saling hormat, tidak ada bullying antar anggota keluarga. Kasih sayang, tentu dalam keluarga adalah hal yang utama, termasuk didalamnya penanaman aqidah dan akhlak. Kasih Sayang kepada Allah, dengan mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya, kasih sayang kepada orang tua, saudara, guru, teman dan lingkungan. Ilmu pengasuhan sangat penting dipelajari oleh semua orang tua. Wajib hukumnya orang tua memahami ilmu parenting, hal ini disebabkan karena tiap anak itu unik dan penanganan tiap anak berbeda walau bersaudara. Dengan memahami ilmu pengasuhan diharapkan akan semakin mengasah kepandaian dan kecerdasan anak sehingga kelak dapat menjadi pemimpin bangsa. Itulah mengapa saya memilih sekolah untuk anak-anak dengan penekanan pola asuh tidak hanya pola didik. Sistem Sekolah yang mengedepankan pola berfikir tiap anak adalah unik akan dapat mengimbangi pola asuh yang saya terapkan dirumah. Ilmu tentang parenting ini selalu saya gali terus baik dari membaca buku, melalui informasi internet, jejaring media sosial maupun dari sekolah anak-anak yang kebetulan selalu mengadakan sekolah orang tua paling tidak satu semester satu kali, dan saya selalu pastikan hadir di setiap sisen nya, ilmu yang sangat bermanfaat jangan sampai dibiarkan berlalu begitu saja, karena saya sendiri berwiraswasta dapat mengatur jadwal sendiri sebaik mungkin.

(3). Pendidikan, sebagai orang tua kita wajib memahami apa yang menjadi kebutuhan, kelebihan dan kekurangan anak, karena itu sangat berhubungan dengan pemilihan sekolah. Sekolah terbaik menurut kami adalah bukan sekolah mahal nan eksklusif tapi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak dan orang tua. Pendidikan Agama adala yang utama bagi kami. Kami sebagai orang tua sangat menyadari keterbatasan pengetahuan tentang agama kami sendiri, untuk itulah kami memilihkan sekolah berbasis agama dengan sistem fullday, harapannya mereka memperolah bekal pendidikan agama lebih dari yang dapat kami berikan. Pertimbagan lain dalam memilih sekolah adalah jarak sekolah dengan rumah, selain alasan lokasi juga karena kesamaan visi-misi sekolah dengan visi-misi orang tua, lokasi yang dekat dapat meredam tensi dipagi hari disaat bangun tidur dan berangkat sekolah, sehingga anak-anak bersekolah tanpa beban dan berprestasi. Karena model sekolah fullday, maka kami tak perlu lagi memberikan les tambahan kecuali les-les yang mendukung penyaluran hobby semata, seperti musik misalnya. Orang tua harus bersedia menjadi fasilitas belajar bagi anak-anak, daripada memberi fasilitas sekolah termahal dan les-les akademik yang ujung-ujungnya membuat anak stress dan hilang semangat belajar gara-gara terlalu lelah. Itulah sebabnya orang tua dituntut untuk terus belajar ilmu parenting agar dapat memahami apa yang dapat dilakukan dalam proses turut mengembangkan dan mengexplore kelebihan anak yang sudah dititipkan Allah kepada anak kita.

(4). Ketrampilan, salah satu alasan mengapa kami sebagai orang tua tidak memfrosir anak-anak untuk les akademis karena kami ingin mereka memiliki waktu untuk mengembangkan bakat-bakat atau hobby mereka. Misal si sulung yang hobby baca, nulis, crafting dan bermusik. Sedang si tengah sangat senang musik, menggambar, menulis dan menari. Bakat-bakat inilah nanti yang mungkin akan menjadi passion mereka saat dewasa kelak, apapun cita-citanya. Ketrampilan financial pun telah saya ajarkan sejak dini, karena sebagai bahan belajar matematika, mereka juga belajar mengatur keuangan yang akan menjadi bekal mereka jika menjadi seorang entrepreneur. Belajar financial akan menjadi sangat penting karena kemampuan mengatur keuangan dengan baik akan menentukan kesuksesan mereka dimasa depan.

Dari semua yang kami baik nutrisi, pola asuh, pola didik dan ketrampilan tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana sebagai penunjang bakat, hobby serta ketrampilan. Antara lain alat musik, gambar, komputer, juga termasuk didalamnya media traveling sebagai hiburan penghilang kepenatan scedul sekolah yang padat. Travelling selain sebagai sarana penghilang penat juga menambah kedekatan hubungan anak dan orang tua, sarana belajar jika traveling ke tempat-tempat wisata yang ada wahana belajar nya, dapat menginspirasi tulisan anak-anak juga.

Tidak lupa sebaik apapun sistem juga orangtua baik ayah maupun ibu serta nanny yang mengasuh tidak sepakat akan menjadi penghalang kelancaran program yang dijalankan. Itulah kenapa komunikasi sangat penting dalam kelancaran sistem. Setiap aturan yang diberlakukan dirumah harus dipatuhi oleh seluruh keluarga, termasuk pembantu, contoh kecil anak-anak saya larang melihat tontonan tivi lokal hanya channel pendidikan lewat kabel tivi, peraturan tersebut harus dipatuhi oleh pembantu, anak-anak pun pasti lapor kalau emaknya melanggar dan tentu saya beri sanksi. Pola tontonan yang tidak mendidik akan meracuni otak anak-anak kita, ya walaupun pada dasarnya anak-anak saya tidak suka nonton tivi karena papa dan mama tidak terbiasa juga nonton tivi, tapi lebih suka baca buku atau berhadapan dengan laptop untuk urusan pekerjaan. Ketauladanan orang tua lebih efektif penyampaian ke anak-anak daripada perintah atau aturan yang justru sering dilanggar anak. Sistem seperti reward dan punishmen lebih efektif mendisiplinkan mereka dan sejauh ini sistem ini berjalan dengan lancar dalam keluarga kami. Kebiasaan-kebiasaan baik ini tentunya dalam jangka panjang akan membentuk karakter anak yang positif. Alhamdulillah, Belva si sulung selalu berprestasi di sekolah, hingga beasiswa pun di raihnya, Reva si tengah tidak mau ketinggalan selain prestasi akademik juga prestasi tari yang selalu ditunjuk mewakili sekolah dan menjadi juara di 3besar, sedangkan Mika mungkin belum terlihat talenta nya, tapi secara akademik, hasil raport terakhir sangat memuaskan. Doa dan harapan terbaik untuk calon-calon pemimpin masa depan kami, selain sanggup memimpin diri sendiri, jadilah pemimpin yang berkah dan amanah serta bermanfaat bagi sesama..aamiin Ya Allah,..aamiin ya Rabbal alamiin.

Nutrisi Untuk Bangsa

Tanya Ahli

Buah hati calon pemimpin Bangsa