Nikmatnyo Pindang Sekayu ala Kuyung Kupek

Oleh Rika Setyowulan 22 May 2013

“Duuuh, lapeeer… ke pln yuk!!”

Aiiih… sekilas orang akan heran mendengar ajakan itu, sejak kapan listrik bisa dimakan? Hehehe.Jangan heran ya, “pln” yang dimaksud adalah warung pindang yang kebetulan letaknya dekat dengan kantor PLN Sekayu. Warung pindang PLN adalah salah satu dari sekian banyak warung pindang yang tersebar di kota Serasan Sekate ini. Maklum, pindang adalah makanan tradisional khas Sumatera Selatan yang memang terkenal sebagai surganya ikan air tawar.

Di Sumatera Selatan sendiri, Pindang terbagi menjadi beberapa macam, tergantung dari asal suku daerah, yaitu pindang Palembang, pindang Musi Rawas, pindang Sekayu, dan Pindang Meranjat.  Walaupun beraneka ragam, tapi kita bisa membedakan jenis pindang itu dari rasa kuahnya saja. Pindang Palembang dan Pindang Musi Rawas misalnya, rasa kuah pindang dari daerah ini cenderung asam karena banyak menggunakan cung kediro (tomat ceri) dan asam jawa serta tidak memakai terasi (caluk).  Saya sendiri lebih menyukai Pindang Sekayu karena rasanya lebih “aman” di lidah Jawa saya dibandingkan pindang lainnya. Pindang Sekayu kuahnya cenderung lebih encer dan tidak terlalu pedas. Berbeda dengan pindang Meranjat yang paling intens bumbunya dan agak kental kuahnya. Tapi namanya juga pindang, apapun asal daerahnya, tetep maknyuss… hehehe

                Di Sekayu kita akan menjumpai beberapa ikan yang bisa dimasak menjadi pindang, yaitu ikan patin, ikan baung, dan ikan salai. Masing-masing memiliki nilai gizi yang sangat baik, apalagi ikan yang digunakan di Sekayu adalah ikan hasil tangkapan sungai Musi, bukan ikan budi daya. Ikan patin dan ikan baung mengandung kandungan protein yang relatif tinggi dibandingkan ikan tawar jenis lain, yaitu sekitar 23-28 persen. Jangan lupakan juga peran penting 2 asam lemak esensial (Docosa-hexaenoic-acid)  DHA sebesar 4,74% dan EPA (Eicosa Pentaenoic Acid)sebesar 0,31 % yang berperan penting dalam  mencegah terjadinya resiko penyakit kardiovaskular, menurunkan besar kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena penyakit jantung koroner. Keduanya merupakan asam lemak esensial, yang berarti keberadaannya tidak bisa dibentuk sendiri oleh tubuh. Untuk mendapatkannya harus melalui makanan. Jenis asam lemak ini berkhasiat membantu perkembangan otak dan menjadi stimulan positif dalam menguatkan daya ingat. DHA berperan penting dalam susunan jaringan otak sehingga dibutuhkan untuk pertumbuhan otak bayi. Secara alami DHA hanya ada dalam ASI dan ikan. Tak heran, karena manfaat supernya ini, pindang patin kerap dimasak ibu-ibu di rumah untuk anaknya. Karena kadar kolesterol yang rendah, maka ikan patin dan ikan baung sangatlah bagus bagi kita yang sedang menjalankan diet. Ikan juga kaya akan kalsium, fosfor, besi,Vitamin A dan B1. Jenis ikan ke-tiga adalah ikan salai atau ikan asap. Sesuai namanya, ikan salai dibuat dengan cara diasapkan. Karakteristik daerah Sekayu yang banyak dialiri sungai membuat ketersediaan ikan di alam melimpah, sehingga penduduk setempat selain mengolah ikan segar menjadi pindang, juga mengolah hasil ikan tangkapannya dengan cara diasap. Hal ini bertujuan agar ikan bertahan lebih lama dan nilai gizi dari ikan tidak terbuang percuma.

                Menikmati pindang ikan Sekayu sangatlah tepat bila dikonsumsi ketika makan siang. Setelah ditaburi sedikit daun kemangi segar, kuahnya yang kaya rempah berpadu dengan empuknya daging ikan akan menghasilkan cita rasa yang yummy, apalagi ditemani sepiring nasi hangat. Rasanya dominan asam, gurih, pedas, dan sedikit manis.. Bikin nagih!!  Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, pindang Sekayu cenderung lebih ramah di lidah karena tingkat keasamannya masih masuk taraf rata-rata, yaitu menggunakan irisan nanas dan asam jawa . Nanas di sini berfungsi ganda, selain sebagai “penyegar” rasa, rasa asam nanas diyakini bisa mengurangi aroma amis ikan. Rasa pedas kuah pindang berasal dari lada dan rasa gurihnya berasal dari terasi dan dari rasa alami daging ikan tersebut. Menariknya, pindang ikan ini kerap disajikan dengan pelengkap lain, seperti ikan seluang goreng (sejenis ikan kecil air tawar yang populer di Sumatera Selatan), sambal, dan lalapan. Sambal yang ditawarkan pun beraneka ragam, ada sambal buah yang terbuat dari mangga kueni. Rasanya pedas menyegarkan. Ada juga sambal tomat dan sambal rusip. Sambal yang terakhir berasal dari fermentasi ikan kecil-kecil. Rasanya? Asiiiin… kaya terasi :p. Lalapannya?? Jangan bayangkan hanya timun dan kubis, tapi kita juga bisa menemukan lalapan kunci dan bunga kunyit yang konon berguna untuk menghilangkan bau badan tak sedap. Dijamin, setelah makan siang pindang patin Sekayu, perut kenyang, hati riang, pikiran pun segar!!!

                Dengan segudang manfaat gizi dan rasa yang enak, tentu pindang sekayu menjadi primadona di kalangan kuyung kupek. Lalu bagaimana dengan teman-teman yang tidak berdomisili di Sekayu padahal pengen banget mencicipi rasanya? Ternyata gampang banget lho buatnya. Berikut ini cara membuat pindang patin Sekayu.

               

Resep Pindang Sekayu

Bahan:
- 1 kg ikan patin/ baung/ salai

Bumbu:
- 1 ons bawang merah
- ½ ons cabe merah
- Asem jawa seibu jari
- Kunyit seujung jari
- Sedikit lengkuas
- 2 batang sereh
- ¼ potong buah nanas ukuran sedang
- Terasi secukupnya
- Garam secukupnya
- Daun kemangi secukupnya

Cara Pembuatan:
- Bersihkan ikan lalu potong menjadi delapan bagian
- Panaskan 2 liter air dalam panci
- Cacah bawang merah
- Haluskan cabe
- Haluskan juga nanas
- Memarkan kunyit, lengkuas dan sereh
- Masukan semua bumbu dalam panci, lalu masukan ikan baung, tunggu hingga mendidih dan matang.

Cara Penyajian:
- Siapkan mangkuk, lalu beri sedikit daun kemangi, siram dengan kuah pindang yang panas, masukkan ikan juga.

Sajikan untuk 4 - 5 Porsi

Cara Membuat Sambal Kueni

Bahan-Bahan:
- ½ ons terasi
- ½ ons cabe merah
- 20 biji cabe rawit
- Garam secukupnya
- 2 buah kueni, atau mangga muda
- Sedikikit gula merah.

Cara Pengolahan:
- Terasi digongseng (disangrai) tanpa minyak, hingga matang
- Haluskan cabe, campuran terasi dan gula secukupnya hingga halus
- Cacah/cincang/ serut kueni, masukan dalam sambal terasi
- Tambahkan gula merah secukupnya
- Aduk hingga merata,

Gampang kan ?? Selamat mencoba ya… dan selamat berwisata rasa ala kuyung kupek… =D

/