Informasi Media

Anda adalah seorang jurnalis, penerbit, komunikasi atau media profesional: 
Kami di sini untuk menjawab pertanyaan Anda berkaitan dengan kelompok berita / data, permintaan wawancara, permintaan kemitraan

10.000 Tempe Dari Danone Indonesia Untuk Yogyakarta Dan Klaten

Latest Update: 29 Apr 2020

Yogyakarta-April 2020. Pemerintah telah bekerja keras menghadapi situasi pandemi COVID 19, dan semua pihak juga turut mengambil peran masing-masing untuk mengurangi dampak sosial ekonomi yang terjadi. Sektor ekonomi informal adalah salah satu kelompok masyarakat yang terdampak langsung. 

Danone Indonesia melalui PT. Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) membagikan bantuan 10.000 tempe untuk kelompok rentan terdampak COVID 19 yang tersebar di DI Yogyakarta dan Kabupaten Klaten. Dalam pendistribusiannya Sarihusada menggandeng LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) sebagai mitra. Bantuan 10.000 tempe produksi dari Rumah Tempe Srikandi Genengan (RTSG) di Klaten tersebut dibagikan kepada pemulung, kelompok wanita kepala rumah tangga, panti asuhan, kelompok difabel, lansia dan masyarakat dalam kategori dan area yang rentan lain. Dengan sebaran sasaran yang beragam dan area luas tersebut, distribusi bantuan dilakukan dalam rentang 20 – 29 April 2020.

Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia menjelaskan, “Di tengah kondisi pandemi ini, kami berupaya untuk dapat turut berkontribusi positif, termasuk melalui penyediaaan akses makanan sehat. Selain memastikan pasokan produk bernutrisi yang esensial bagi kesehatan masyarakat dengan protokol kesehatan yang ditingkatkan dan sesuai dengan anjuran pemerintah, kami juga mendukung penyediaan makanan bergizi. Bantuan ini kami prioritaskan bagi pihak yang paling terdampak seperti. tenaga medis, pekerja nonformal, serta masyarakat dalam kategori dan area yang rentan. Bantuan ini juga turut mendukung usaha ekonomi menengah untuk tetap dapat bergerak dalam tekanan situasi saat ini.”

Rumah Tempe Srikandi Genengan (RTSG) yang berada di Prambanan, Klaten telah dikembangkan sejak Juli 2017. Produksi tempe dilakukan oleh 30 tenaga kerja wanita dan 5 tenaga kerja pria. Terkait inisiatif ini, Ketua kelompok RTSG, Selly Marfiana mengatakan bahwa Produksi Tempe oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Geneng adalah program keberlanjutan dari Sarihusada. RTSG telah mendorong kemandirian masyarakat dalam membangun industri desa sehingga berdampak kepada peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan. “Dalam situasi pandemi COVID-19 omset kami menurun, selain harga kedelai yang naik, kapasitas produksi juga turun karena permintaan yang berkurang, tim pemasaran juga kurang efektif bergerak karena adanya pembatasan. Kami mengapresiasi Sarihusada yang telah memberikan donasi berupa tempe produksi kelompok kami, sangat membantu usaha kami tetap berjalan. Disisi lain kami  merasa bangga bisa ikut andil berbagi dengan sesama yang sedang mengalami kesulitan”, kata Selly yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Desa Geneng. 

Bagi Yogyakarta, bantuan 10.000 tempe ini menyusul bantuan sebelumnya berupa APD (Alat Pelindung Dasar) untuk tenaga medis senilai Rp. 300 juta yang diserahkan melalui BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Juga Paket Sembako melalui Forum CSR Kabupaten Klaten pekan lalu. Selain itu sejumlah 2000 lebih paket sembako, hand sanitizer dan disinfektan juga telah diserahkan kepada masyarakat sekitar pabrik yang berada di Yogyakarta maupun di Prambanan, Klaten. “Upaya tersebut merupakan respon Danone Indonesia melalui Sarihusada terhadap situasi saat ini, selain berbagi di masa sulit, kami mendorong peran serta wanita dan usaha kecil menengah untuk tetap bersemangat, selalu bergerak dan bisa memberikan kontribusi sesuai dengan perannya”, tutup Vera.

 

Back to Archive