Persiapan yang Perlu Dilakukan agar Persalinan Lancar

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 18 Jul 2020

Menjelang persalinan dan bertemu Si Kecil secara langsung menjadi hal yang mendebarkan ya Bunda. Setelah menunggu selama 38-40 minggu kehamilan, semua orangtua pasti menghadapi momen penting ini dengan berdebar, bahkan tak jarang disertai harap-harap cemas.

Harus diakui, gambaran proses persalinan bisa menjadi hal yang cukup menakutkan. ada sejumlah langkah yang harus dipersiapkan menjelang persalinan agar berjalan lancar sesuai harapan. Berikut kami rangkum sejumlah persiapan yang perlu dilakukan menjelang persalinan. Silakan simak ya Bunda:

1. Ikuti kelas persalinan

Ini perlu dilakukan terutama oleh bumil yang hamil anak pertama. Kelas persalinan ini mempelajari tentang tahapan persalinan, pilihan manajemen nyeri, teknik pernapasan, dan peralatan medis apa saja yang digunakan selama persalinan. Mulailah mencari kelas persalinan saat kehamilan memasuki usia 4 hingga 5 bulan. Tanyakan opsi/pilihan kelas persalinan ini di klinik/rumah sakit dimana Bunda biasa periksa kehamilan.

2. Mulai mencari dokter anak

Selain berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan selama kehamilan, mulailah mencari dokter anak yang kelak akan menangani Si Kecil begitu ia dilahirkan. Pilih dokter anak yang pasiennya tidak terlalu banyak dan fleksibel dalam berkonsultasi.

3. Bicaralah dengan ibu lain

Ada banyak pengalaman baru menjadi seorang ibu. Sejumlah pertanyaan yang dianggap memalukan yang mungkin enggan dibahas dengan dokter atau bahkan suami - isa ditanyakan ke komunitas kehamilan/calon ibu. Misalnya tentang sulit menahan buang air kecil saat hamil atau topik lain. Ibu lain yang memiliki pengalaman serupa biasanya akan berbagi kiat dan menawarkan solusi.

4. Berbagi tugas dengan suami/keluarga

Jangan lupa libatkan suami/keluarga dalam rencana persalinan nanti. Ajaklah suami bicara tentang perannya saat persalinan berlangsung, apakah dia perlu hadir atau cukup tunggu di luar dengan berbagai pertimbangan. Jangan berasumsi bahwa suami tahu apa yang harus dilakukan ya Bun. Itulah pentingnya komunikasi. Bicarakan juga bagaiman berbagi tugas saat Si Kecil lahir. misalnya Bunda membutuhkan dukungan pasangan ketika IMD (Inisiasi Menyusu Dini), dan sebagainya.

5. Cari tahu hal yang harus dilakukan saat tanda persalinan dimulai

Pelajari tanda-tanda kontraksi menjelang persalinan. Selanjtutnya siapa yang perlu dihubungi, dan kapan harus menuju rumah sakit/klinik bersalin. Putuskan siapa yang akan menemani Bunda ke rumah sakit (misalnya suami tugas di luar kota) dan miliki‘orang cadangan’untuk berjaga-jaga.

Rencanakan rute dari rumah ke klinik, termasuk tempat parkir dan pintu masuk mana yang akan digunakan saat tiba di klinik/rumah sakit.

6. Persiapkan perlengkapan jauh-jauh hari

Siapkan perlengkapan untuk dibawa ke rumah sakit jauh-jauh hari. Kita tidak pernah tahu, bisa saja tanggal persalinan maju dari Hari Perkiraan Lahir (HPL). Buat daftar apa saja yang hendak dibawa, baik untuk perlengkapan Si Kecil atau calon ibu. Barang-barang yang perlu dipersiapkan misalnya popok, handuk, pakaian bayi, bra menyusui, pembalut, sandal, sikat gigi dan sabun.

Pikirkan barang-barang pribadi yang dapat membuat bumil lebih nyaman saat berada di klinik/rumah sakit. Misalnya membawa bantal sendiri atau pemutar lagu dilengkapi earphone yang menenangkan di masa menunggu kontraksi/operasi caesar.

7. Siap mental

Tak kalah penting adalah persiapkan mental menghadapi persalinan. Meditasi telah terbukti membantu calon ibu mengelola ketakutan dan kecemasan, serta mengurangi gejala depresi prenatal dan pasca-persalinan.

Nah, semoga membantu ya Bun.

Referensi

https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-much-do-you-really-need-to-prepare-for-labor#Get-educated,-but-dont-freak-yourself-out

https://www.healthline.com/health/pregnancy/hospital-bag-checklist