DARI IBU, YANG TERBAIK UNTUK PEMIMPIN KECILKU

Oleh Erlina Fitriani 16 Oct 2013

 

Dalam peradaban manusia, ibu adalah sosok yang istimewa. Darinyalah terlahir generasi hebat sebuah bangsa. Generasi hebat itu adalah generasi pemimpin kecil yang tentu saja tidak terbentuk serta merta tanpa peran aktif seorang ibu. Dengan segala kecintaan yang dimilikinya, ibu melakukan yang terbaik bagi pemimpin kecil sejak masa pra kehamilan, masa kehamilan, masa lahir hingga tumbuhnya pemimpin kecil. Aspek fisik maupun non fisik tidak pernah luput dari perhatian ibu guna membangun kecerdasan multi talenta pemimpin kecilnya.

Kini, peran istimewa itu telah aku sandang sejak kelahiran pemimpin kecilku, 01 Februari 2010 lalu. Sejak aku menikah, aku sudah mulai aktif membaca berbagai literatur tentang kehamilan dan tumbuh kembang anak. Setelah memperoleh ilmunya, aku langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari hingga kini.

Masa Pra Kehamilan

Aku melalui masa ini hanya sebentar karena aku dinyatakan positif hamil beberapa pekan setelah berakhirnya datang bulan pertama pasca menikah. Walaupun singkat, tetapi aku merasa memperoleh banyak hal. Di sela-sela kesibukanku berkantor di ibukota, aku menuntaskan beberapa literatur tentang kehamilan. Aku bertekad, meski hidup sendiri di ibukota jauh dari suami dan orangtua, aku tetap akan memberikan yang terbaik untuk anakku.

Masa Kehamilan

Masa kehamilan pertamaku adalah masa indah dalam hidupku. Aku sangat bersemangat ketika berjumpa dengan pemimpin kecilku meski hanya dengan mediasi usg dokter kandungan. Hasil menuntaskan berbagai literatur segera aku aplikasikan. Support suami dan orang tua nun jauh di luar ibukota sungguh sangat terasa maknanya. Pun juga support teman-teman kantor dan sahabatku di Jakarta sungguh tidak bisa dinilai dalam suatu parameter angka.

Selama hamil, aku sangat memperhatikan asupan gizi dan nutrisi ruhaniku. Aku sadar, segala makanan yang masuk ke perutku akan diserap juga oleh janinku. Oleh karena itu asupan makananku aku sesuaikan dengan Tumpeng Gizi Berimbang. Menurut Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia, Tumpeng Gizi Berimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS) yaitu aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potong tumpeng yang dialasi oleh air putih. Potongan tumpeng besar di atas air merupakan sumber karbohidrat. Kemudian dua potongan sedang merupakan golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Adapun dua potongan kecil di atas dua potongan sedang merupakan golongan protein baik protein hewani maupun nabati. Menempati posisi teratas TGS terdapat potongan kecil yang merupakan pelengkap seperti minyak, gula dan garam.

 Nutrisi ruhaniku juga tak luput dari perhatianku. Aku sangat berhati-hati dalam bertingkah laku karena segala tingkah lakuku akan dirasakannya dan bahkan akan menjadi pendidikan pertamanya. Aku percaya bahwa pendidikan seorang anak bisa berawal dari masa kandungan. Kalau selama mengandung kita melakukan hal-hal yang baik, maka kelak janin di perut juga akan berperingai baik. Begitu pula sebaliknya.

Masa Lahirnya Pemimpin Kecilku

Setelah 9 bulan 10 hari berlalu, tibalah saat indah aku bertemu pemimpin kecilku. Sebelum lahir, sengaja aku membawanya ke kota kelahiranku. Semua hal yang berkaitan dengan kelahiran kupersiapkan dengan suka cita. Rumah sakit terbaik sengaja aku pilih sebagai tempat kelahirannya. Dokter kandungan yang membantukupun dokter pilihan di rumah sakit itu yang terkenal cerdas dan sabar. Semua itu kulakukan karena aku inginkan yang terbaik untuk putraku, sang pemimpin kecil.

Setelah pecah ketuban dan mengalami kontraksi yang luar biasa, akhirnya aku bertemu dengan pemimpin kecilku pada 01 Februari 2010 dini hari. Kontraksi yang luar biasa membuatku berulang kali meminta proses melahirkan dengan cara operasi caesar. Dokter cantik yang cerdas dan sabar itulah yang menolong dan menyemangatiku untuk melahirkan normal. Tentu saja, suamiku juga turut andil di sampingku untuk memberikan support. Aku benar-benar berterima kasih pada dokter itu atas dedikasinya melalukan hal terbaik bagi pasiennya. Ia melakukan yang dibutuhkan pasien secara medis, bukan asal menuruti permintaan operasi caesar pasien sepertiku.

Masa Emas Pemimpin Kecilku

Masa emas pemimpin kecilku betul-betul aku perhatikan. Asupan nutrisi sesuai Tumpeng Gizi Seimbang dan stimulus sesuai tahapan usianya aku terapkan dengan seksama. Literatur tentang masa emas juga tak lupa kuselesaikan. Berbagai alat peraga sesuai usianya pun aku aplikasikan untuknya. Pemimpin kecilku membutuhkan yang terbaik di masa emasnya karena saat itu adalah saat puncak perkembangan otaknya. Sinapsis di otaknya terus saling terhubung di masa itu.

Hal yang tidak kulupakan dalam masa emasnya adalah memberinya konsep pola asuh yang dinamis. Artinya aku menanamkan pola asuh keteladanan dan demokrasi. Keteladanan akan memberinya pilihan karakter yang baik yang akan berguna selama hidupnya. Harapanku, dengan keteladanan ini ia akan tumbuh menjadi pribadi baik yang berkarakter. Sedangkan pola asuh demokrasi akan memberinya kebebasan melakukan banyak hal yang disukainya sepanjang masih dalam koridor tidak mencelakakan dirinya secara fatal. Aku mengizinkan anakku bermain hujan-hujanan dengan durasi waktu tertentu, bermain tanah dan aktivitas lainnya yang tidak berakibat fatal. Kotor ataupun lecet kecil itu hal biasa bila dibandingkan dengan nilai tambah yang diperolehnya. Aku yakin, dengan membebaskannya akan memberikan pengetahuan yang lebih dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Kepercayaan dirinya yang tumbuh terbukti di usianya 3 tahun 4 bulan lalu, ia berani tampil maksimal dalam sebuah gerak lagu di panggung hall sebuah hotel dalam acara perpisahan sekolahnya.

Masa Lanjutan Pemimpin Kecilku

Setelah masa emasnya berlalu, aku telah menyiakan beragam rencana untuk pemimpin kecilku. Rencana pendidikan dan financialnya sudah ada di kepalaku. Di mana dia akan menempuh pendidikan TK dan SD sudah ada di benakku. Pilihan-pilihan sekolah di awal pendidikannya sangat menentukan pembentukan karakternya sehingga kelak ketika ia menamatkan SD, ia telah menjadi generasi berkarakter yang bisa memilih dengan baik jenjang pendidikan selanjutnya. Aspek financial untuknya pun sudah kurencanakan. Investasi sesuai budget keuangan sudah kulakukan. Karena alasan inflasi, terus terang aku tidak tertarik untuk menyediakannya sejumlah dana di rekening. Pilihan instrument investasi selain menampung dana di rekening sedikit demi sedikit kulakukan untuk masa depannya.

Aku terus belajar banyak hal untuk mendidik pemimpin kecilku. Perkembangan zaman yang demikian cepat juga menuntutku untuk berlari agar bisa memberikan yang terbaik untuk pemimpin kecilku. Manajemen waktu antara urusan kantor dan rumah adalah salah satu kunci penting untuk mengantarkan pemimpin kecilku menjadi generasi terbaiknya. Tak ketinggalan juga aku mengajaknya ke berbagai aktivitas sosial yang kulakukan untuk menumbuhkan empati dan rasa berbagi.

Harapan semua ibu relatif sama. Begitu juga dengan harapanku. Aku berharap anakku dan anak-anak Indonesia lainnya akan tumbuh menjadi generasi emas yang cerdas baik fisik maupun moral. Dengan begitu, Indonesia akan gemilang pada masanya.