Ibu Sehat, Bangsa Kita Juga!

Oleh Windha Larasati Ibrahim 15 Mar 2012

Sewaktu membantu teman saya yang seorang calon bidan untuk melakukan penyuluhan di sebuah desa, saya mendapatkan banyak sekali ilmu yang sederhana namun penting yang bisa saya share untuk teman-teman. Desa tempat diadakannya penyuluhan adalah sebuah desa kecil (mungkin bisa dikatakan sebagai dusun) yang terletak di daerah Piyungan Bantul.

Di desa ini kabarnya tingkat kematian ibu hamil dan bayi terus meningkat. Teman saya lalu kemudian tertarik untuk melakukan penyuluhan disana dan kemudian mengajukan proposal kegiatan ke kampusnya. Alhamdulillah, niat baik teman saya disetujui dan saya memutuskan untuk mendampinginya dalam melakukan tugas mulia.

Dulu, tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk melakukan aksi nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap ibu hamil dan bayi. Meskipun tidak pernah melakukan apa-apa, saya sebagai sesama perempuan selalu tergerak nalurinya untuk membantu another woman yang tengah mengandung atau yang tengah sibuk mengurusi anak-anaknya. Ternyata, setelah membantu teman yang melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan bayi, saya menjadi lebih ‘manusiawi’. Saya ‘tersadar’, membantu ibu dan anaknya bukanlah hanya memberi mereka bangku kosong saat bus penuh sesak, membantu membawakan belanjaan saat mereka sedang kerepotan dengan kehamilan atau hal-hal yang kadang kita temui dan kita lakukan untuk membantu mereka. Melalui kegiatan penyuluhan yang diadakan teman saya dan juga setelah following tweets Nutrisi_Bangsa, saya yang dulunya merem kini melek info terhadap hal yang lebih penting untuk ibu dan bayi, yaitu kesehatan mereka.

Baiklah, berikut yang saya dapat dari kegiatan penyuluhan yang diadakan teman saya. Teman saya memulai presentasinya dengan sebuah slide foto yang menggambarkan ibu mengandung sehat beserta bayinya dan ibu mengandung beserta bayinya yang malnustrisi. Kemudian slide berganti menjadi gambar-gambar bayi dan anak yang mengalami malnutrisi. Saat melihat gambar-gambar itu saya bergidik. Sebenarnya saya sudah berulangkali melihat gambar-gambar bayi dan anak-anak yang malnutrisi di internet, namun baru kali ini saya menjadi sangat tidak tega ketika melihatnya dalam penyuluhan.

[slideshow]

Teman saya kemudian mulai menjelaskan makna dari slide yang baru ditampilkan. “Ibu-ibu memahami nggak gambar-gambar yang saya putar tadi?” sebagian peserta penyuluhan menjawab paham dan menjelaskan maksud gambar tersebut. Teman saya tersenyum dan sedikit lega. Tugasnya menjadi tidak berat karena sebagian besar peserta penyuluhan sangat kooperatif. Maka uraian panjang lebar tentang kesehatan ibu dan bayi, apa itu malnutrisi dan bagaimana menjaga kehamilan dijelaskan secara rinci oleh teman saya.

Tingkat kematian ibu hamil yang tinggi banyak sekali penyebabnya. Penyebab langsung adalah pendarahan, infeksi, eklamsia, abortus dan lain-lain. Hal ini tentu saja tidak dapat ditangani oleh dukun bayi. Penyebab tidak langsungnya adalah sosial ekonomi, pendidikan, kedudukan dan peranan wanita, sosial budaya dan transportasi. Bila lebih disederhanakan lagi, dalam hal ini penyebab tidak langsung kematian ibu hamil yaitu: terlalu muda sudah memiliki anak, terlalu banyak melahikan anak, terlalu rapat jarak melahirkan dan terlalu tua untuk melahirkan. Kondisi kehamilan yang kurang baik juga dapat menyebabkan bayi yang telah lahir mengalami malnutrisi atau bahkan meninggal. Penyebabnya juga beragam dan sangat akrab dengan masyarakat, yaitu: diare, gangguan pernafasan, gangguan pencernaan dan lain-lain.

Hal-hal yang sering kita jumpai kadang kita anggap terlalu sederhana. Kita bahkan mampu menyepelekan kesehatan ibu mengandung. Padahal, kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi ‘kesehatan bangsa’. Bagaimana bisa?

Kita tidak hidup selamanya. Akan selalu ada generasi penerus bangsa yang siap mengokohkan sistem kebangsaan kita. Namun apa jadinya bila generasi penerus ini memiliki ‘cacat’ dan tidak mampu memimpin negeri? Indonesia memiliki ragam suku dan bahasa. Kondisi sosial, psikis dan ekonomi ibu hamil di tiap daerah sangat berbeda. Oleh karena itu tantangan budaya, pemberdayaan ekonomi dan promosi kesehatan akan semakin kompleks.

Saat penyuluhan, saya banyak mendengarkan keluhan para ibu. Sebagian besar asumsi mereka adalah apabila menginginkan bayi yang sehat dan cerdas tentu akan membutuhkan biaya yang besar untuk merawat kehamilan. Sebagian hati dan pikiran saya mengamini pendapat tersebut. Tapi hal itu mampu diakali. Siapa bilang hamil selalu membutuhkan biaya lebih? :)

Sebelumnya, saya akan membeberkan seperti apa syarat makanan sehat untuk ibu hamil. Berikut penjelasannya:

  • Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu dan pertumbuhan bayi

  • Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)

  • Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi

  • Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah

Bila diteliti, sebenarnya tidak susah ya. Semua syarat makanan sehat untuk ibu hamil terdapat dihampir semua makanan pokok yang kita konsumsi sehari-hari. Hanya saja yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah  kandungan makanan dalam jumlah yang cukup untuk ibu dan bayi.

Lalu apa saja makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil kita agar kondisi janin sehat dan melahirkan bayi dengan selamat? Berikut akan saya uraikan kebutuhan ibu selama hamil dan sumber makanan sehat yang mudah dicari untuk dikonsumsi.

  • Asam Folat

Para ahli telah meneliti bahwa kekurangan asam folat pada ibu hamil, dapat menyebabkan terjadinya kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang. Pada saat ini, ibu hamil betul-betul harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR) dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Darimana folat dapat didapat? Dari bayam yang biasa ibu tanam dikebun, ibu juga bisa mendapatkan folat. Folat juga terdapat pada buncis dan kacang-kacangan.

  • Protein

Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga mudah ibu dapat dari bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

  • Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Resiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas dan kacang-kacangan.

  • Zat Seng (Zinc)

Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng (zinc) rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan dan polong-polongan

  • Kalsium

Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar  1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu. Bila ibu kesulitan mendapatkan susu, ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

  • Vitamin C

Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Ibu hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Ibu dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk dan jambu biji. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

  • Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

Minum air putih 8 gelas sehari, menu yang bervariasi untuk menambah asupan vitamin dan mineral juga penting. Penambahan berat badan ibu merupakan indikasi dari kesehatan selama kehamilan. Jadi dengan ini asupan gizi ibu dapat terkontrol.

Nah, ternyata tidak sulit untuk kita menjaga kesehatan ibu hamil dan bayinya. Asal satu sama lain saling berhubungan dan mendukung. Untuk itu, kesadaran atas kesehatan ibu yang juga mempengaruhi kesehatan bangsa harus kita galakkan. Masih banyak orang diluar sana yang masih buta tentang hal ini. Bila bukan kita yang menyadarkannya, lalu siapa lagi? :)

Dengan info sederhana ini, semoga teman-teman tidak lagi berpikiran sederhana tentang kesehatan ibu dan bayi. Bagaimanapun, menjaga kesehatan ibu hamil sama halnya menjaga keutuhan bangsa. Dukungan, peran masyarakat dan orang terdekat si ibu, dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menekan jumlah kematian ibu hamil dan bayi.

Ayo, lebih peduli dan lebih proaktif!

2 Komentar

Yadi Mulyadi

15 Mar 2012 13:02

kesehatan masyarakat berawal dari rahim ibu..

15 Mar 2012 10:52

saya mo nanya,ada g pengaruhnya hewan kucing dengan kesehatan janin bu?terima kasih sebelumnya.tulisannya bagus.