Aku, Dia dan Pemimpin Kecilku

Oleh Herni Widyawati 21 Oct 2013

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa…

Hanya memberi tak harap kembali…

Bagai sang surya menyinari dunia…

 

Syair lagu yang sudah tidak asing lagi di telinga kita menggambarkan betapa besarnya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Dari rahim seorang ibu, dengan kasih saying dan tulus pengorbanannya lahirlah seorang pemimpin-pemimpin besar yang membanggakan. Pemimpin besar tidak serta merta muncul tanpa suatu proses, mereka tumbuh dan berkembang dari pemimpin-pemimpin kecil yang senantiasa mendapatkan asah, asih dan asuh dari seorang ibu.

Begitu juga denganku, seorang wanita muda yang kelak mendambakan menjadi seorang ibu dari pemimpin-pemimpin kecil yang membanggakan. Beberapa rencana telah tersirat dan tersurat dalam berbagai tulisan di buku corat-coret diary. Sepuluh langkah jitu atau SEJITU rencana yang tidak berlebihan tetapi luar biasa menurutku dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu untuk pemimpin kecilku.

 

Mempersiapkan Kondisi Fisik dan Mental Saat Usia Pra Nikah

Memasuki usia subur, aku selalu menjaga keseimbangan aktivitas fisik dan asupan makan sehingga status giziku stabil normal. Membuat catatan bulanan siklus menstruasi, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) > 23,5 cm untuk menghindari resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan tes Hemoglobin untuk mengetahui status anemia rutin kujalani. Setiap pagi aku berusaha olahraga ringan, dilanjutkan dengan sarapan untuk menjaga kebugaranku beraktivitas seharian, sehingga tidak menguras cadangan lemak tubuhku. Langkah tersebut untuk mengantisipasi lahirnya pemimpin kecilku tidak menjadi bayi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).

Tak kalah dengan persiapan fisik, aku juga berusaha menjaga kebutuhan spiritual dan mental. Sebagai calon ibu pemimpin kecilku, aku selalu menjaga rutinitas ibadah dan melatih sensitivitas kepedulian terhadap sesama dengan gemar melakukan kegiatan sosial.

 

Menjalani Rangkaian Tes Kesehatan untuk Calon Pengantin

Usia 24 tahun menjadi moment dalam hidupku untuk melepas masa lajang. Usia yang cukup matang untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu dari pemimpin-pemimpin kecilku. Baik segi fisik, mental, maupun spiritual. Program rangkaian tes kesehatan untuk calon pengantin (catin) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang optimal. Kepercayaanku akan hal itu mendorong untuk melaksanakan tes kesehatan pra pernikahan.

Tes laboratorium darah dan urine lengkap, imunisasi TT (Tetanus), deteksi HPV (Human Papilloma Virus), konsultasi psikologi, dan konsultasi gizi siap kulaksanakan demi terwujudnya generasi pemimpin-pemimpin kecilku.

 

Mempersiapkan Kondisi Fisik dan Mental Pra Kehamilan

Dalam mempersiapkan fisik dan mental pra kehamilan, peran seorang suami mempunyai andil cukup besar dalam keberhasilan tahap ini, misalnya mengingatkan tentang asupan makanan  yang aman dikonsumsi dan bergizi, selalu setia menemani berolahraga untuk kebugaran tubuh, serta bersedia menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah termasuk menghindarkanku dari asap rokok.

Menjaga kestabilan emosi dan mengelola stress menjadi salah satu trik dalam mempersiapkan hadirnya janin sang pemimpin-pemimpin kecil di rahim ibu. Peran suami dalam menjaga kestabilan calon ibu hamil (bumil) harus senantiasa dilakukan walaupun hal sepele, karena di usia pra kehamilan biasanya calon bumil lebih sensitif.

 

Menjalani Diet Ibu Hamil

Hamil berarti terdapat janin di rahim kita yang sedang tumbuh dan berkembang, pemimpin kecilku sedang butuh asupan gizi yang tepat. Konsumsi makanan sumber energi berupa karbohidrat kompleks, misalnya nasi, roti, dan bihun. Selain itu, konsumsi makanan sumber protein menjadi salah satu langkah yang tepat untuk pertumbuhannya, misalnya dengan mengkonsumsi ikan laut, telur ayam, daging sapi, daging ayam, tahu, dan tempe. Tidak hanya zat gizi makro seperti energi, protein, dan lemak saja. Namun, zat gizi mikro seperti vitamin A, D, E, K, B6, B12, C dan mineral zat besi, zinc, asam folat, cobalt yang terdapat pada sayuran hijau dan buah-buahan harus dikonsumsi, kecuali nanas, nangka, dan durian karena akan menyebabkan gas dan rasa penuh di perut. Kebugaran pada saat hamil pun dapat dilengkapi dengan konsumsi susu untuk ibu hamil, selain untuk pemenuhan asupan gizi ibu hamil juga untuk janin yang ada di rahimku.  

Pada saat keadaan hamil muda biasanya terjadi muntah-muntah terus menerus atau sering disebut hyperemesis. Kondisi tersebut tidak akan kubiarkan terus menerus karena aku sudah mempersiapkan strategi untuk mengatasinya, yaitu makan porsi kecil tetapi sering dalam bentuk kering, mengkonsumsi buah-buahan dan bersemangat makan demi pemimpin kecilku.

Biasanya pada saat hamil, kita akan mendapatkan tablet Fe (zat besi) sebagai suplemen untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Aku harus mengkonsumsinya,  jika perlu aku harus melibatkan suami untuk mengingatkan konsumsi tablet Fe. Langkah antisipasinya, dapat menggunakan reminder untuk mengingatkan waktu konsumsi tablet Fe.

 

Memeriksakan Kandungan secara Rutin

Pemeriksaan kandungan setiap bulan harus rutin dilakukan. Pemeriksaan meliputi tekanan darah, kadar Hemoglobin, posisi janin dan resiko kehamilan, misalnya : pre eklampsia. Bidan andalan dekat rumah dapat menjadi alternatif dalam pemeriksaan kehamilanku. Untuk USG 3 dimensi atau 4 dimensi, tidak akan kulakukan karena bagiku baik laki-laki maupun perempuan kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin kecilku. Selain melakukan pemeriksaan secara rutin, kegiatan mendengarkan musik klasik untukku dan bayiku serta mengerjakan soal-soal matematika ringan akan kujadikan rutinitas karena dapat merangsang stimulus pertumbuhan syaraf otak janin dalam rahimku.

 

Mempersiapkan Persalinan dengan Seksama

Pada dasarnya persiapan persalinan harus dilakukan sejak awal kehamilan, misalnya dengan mengikuti program yoga atau senam hamil. Menurutku, dengan mengikuti yoga atau senam hamil dapat memberikan ketenangan batin, latihan otot pada saat melahirkan, serta keyakinan dan semangat untuk melahirkan secara normal. Persiapan kelahiran secara fisik saja, kurasa belum cukup dalam persiapan persalinan. Seorang suami harus menjaga kestabilan emosi istri, memberikan semangat dalam persalinan, dan membantu menyiapkan dalam segi financial. Memilih dan memastikan rumah sakit bersalin yang akan kugunakan untuk persalinan. Tidak lupa pula meminta doa ayah, ibu, mertua, dan kerabat demi kelancaran proses lahirnya pemimpin-pemimpin kecilku.

 

Melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan Ingat Imunisasi

Sebelum proses persalinan, aku akan berkonsultasi dengan petugas medis yang akan menangani persalinan. Aku akan meminta untuk difasilitasi melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Proses IMD terjadi secara ilmiah, pada saat IMD bayi akan berusaha mencari puting susu ibu untuk pertama kali berdasarkan nalurinya. Aku percaya proses IMD ini akan mempererat jalinan ibu dan anak, berhasilnya pemberian ASI Eksklusif, dan membantu pengeluaran sisa-sisa pendarahan pasca persalinan. Hal yang perlu dilakukan setelah IMD adalah persiapan berbagai imunisasi untuk pemimpin kecilku, mulai dari BCG, Hepatitis B, Polio, DTP, Campak, HIB, Rotavirus, Pneumokokus, dan Influenza yang harus dilakukan sebelum pemimpin kecilku berusia 1 tahun.

 

Memberikan ASI Eksklusif untuk Anak Usia 0-6 Bulan dan Memberikan MP-ASI Produksi Rumahan yang Bergizi dan Bervariasi

Berdasarkan pesan ke-7 PUGS (Pesan Umum Gizi Seimbang),”berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya,” aku akan menerapkan pada pemimpin kecilku karena aku percaya pemberian ASI saja sudah tepat dalam pemenuhan gizinya serta tidak memberatkan pencernaanya. Sebagai ibu, konsumsi makanku juga harus dijaga supaya dapat memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan. Konsumsi makanan sumber protein, misalnya ikan laut, daging sapi, kacang kapri, kacang hijau, kacang kedelai sangat dianjurkan. Selain itu juga konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Porsi makan harus ditambah dari sebelumnya, kurang lebih ditambah setengah porsi. Perbanyak minum air putih, hindari minum obat generic (tanpa resep dokter), dan hindari makanan junk food.

Pemberian ASI Eksklusif merupakan langkah penting dalam penentuan masa depan pemimpin kecilku. Aku yakin dan semangat dapat memberikan ASI Eksklusif pada mereka, karena ASI Ekslusif memberikan banyak manfaat bagi bayi, ibu, dan keluarga. Manfaat bagi bayi, yaitu memenuhi kebutuhan bayi untuk pertumbuhan sampai usia 6 bulan, meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi bayi dari alergi, membuat berat badan bayi ideal, meningkatkan perkembangan motorik dan kognitif/kecerdasan bayi, mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. Bagi ibu, pemberian ASI Eksklusif bermanfaat untuk mengurangi resiko kanker payudara dan indung telur, menunda kehamilan berikutnya (kontrasepsi alami), mendukung kembalinya berat badan ibu seperti sebelum hamil, mengurangi pendarahan setelah melahirkan, mencegah anemia pada ibu nifas. Bagi keluarga, ASI Eksklusif bersifat lebih praktis, hemat, dan ekonomis untuk pengeluaran keluarga.

Ketika mencapai usia 6 bulan, aku akan memberikan Makanan Pendamping ASI Eksklusif (MP-ASI) untuk pemimpin kecilku. MP-ASI buatan tanganku sendiri dengan bahan makanan yang aman dikonsumsi, bergizi, dan terjaga hygiene sanitasinya menjadi impian tersendiri bagiku. Disamping itu pemberian ASI akan kulanjutkan hingga pemimpin kecilku berusia 2 tahun.

 

Mendukung Tumbuh Kembang pada saat Usia Emas (Golden Age)

Aku akan senantiasa mendukung tumbuh kembang pemimpin kecilku pada saat usia emas (golden age) yaitu usia 0-5 tahun, dari segi asupan gizi, pembinaan karakter, dan pembekalan agama. Asupan gizi penting untuk perkembangan otaknya, tidak melulu makanan yang mahal harganya tetapi lebih pada kelengkapan kandungan gizi yang dibutuhkannya. Makanan sumber protein, karbohidrat dan lemak sangat dibutuhkan oleh pemimpin kecilku, karena sampai usia 1 tahun, kurang lebih 60% energi dari makanannya digunakan untuk pertumbuhan otak. Selain itu, dibutuhkan asupan gizi pada balita seperti vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA untuk ketajaman penglihatan dan kecerdasan balita, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan tryptophan. Semua asupan gizi tersebut akan mempengaruhi kondisi fisik, pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan tingkah laku pemimpin kecilku. Aku tidak akan rela pemimpin kecilku tumbuh pendek atau stunted, karena keadaan tersebut dapat berdampak buruk bagi masa depannya. Aku percaya bahwa faktor keturunan hanya mempengaruhi sedikit dari pertumbuhan dan perkembangannya ke depan, asupan gizi dan keadaan lingkungan sekitar menjadi salah satu faktor terpenting dalam perjalanannya menjadi pemimpin kecil. Pembinaan karakter serta pembekalan agama lebih saya tekankan dengan interaksi sosial terhadap sesama. Selanjutnya, memberikan perhatian dan stimulus pada saat bermain serta menemaninya dengan penuh kasih sayang.

 

Menjaga Kestabilan Tumbuh Kembang Anak

Seluruh rencana upaya untuk pemimpin kecilku akan terasa sia-sia jika aku tidak menjaga kestabilan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Aku akan senantiasa menjaga asupan gizi di usia pra sekolah hingga kelak dia menamatkan sekolahnya. Membiasakan sarapan pagi ditambah konsumsi susu tinggi protein dan kalsium, memasak berbagai variasi makanan yang bergizi, memberikan garam beryodium dalam setiap masakan untuk pemimpin kecilku, membuatkan bekal makanan untuk ke sekolah yang bervariasi akan kulakukan untuk mencegah pemimpin kecilku mengkonsumsi makanan sembarangan serta memenuhi kebutuhan gizinya. Mengajak pemimpin kecilku berolahraga pagi bersama ayahnya akan menjadi rutinitas kami sehari-hari. Mendidiknya secara demokratis, menyiapkan biaya financial untuk pendidikan dan kesehatannya, memilihkan sekolah yang menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan agama, serta memberikan pilihan kegiatan positif untuk menggali bakat dan potensinya.

 

Kelak… aku, dia (suamiku), dan pemimpin-pemimpin kecilku merupakan bagian dari keluarga kecil Indonesia yang akan memberikan generasi penerus pemimpin-pemimpin kecil yang membanggakan. Tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin-pemimpin besar pilar kemakmuran bangsa.

 

 

5 Komentar

Yadi Mulyadi

23 Oct 2013 13:44

aku dulu ..., (kata ayahku), pake metode itu juga .... kolaburasinya ayah-ibuku merancangku.

Yadi Mulyadi

23 Oct 2013 13:34

tulisan kak Herni Widyawati baguuuuussss banget, cara menulisannya runtut, konsepsual, hati-hati dan ideal ...., insya Allah ... kubisa mengikuti ke sepuluh alur SEJITU tsb, .... amiin

23 Oct 2013 12:22

bagus.. seandainya aku masih muda akan kulaksanakan anjuran ini.. sayang aku sudah tua.. tapi belum terlambat, tips ini akan kuberikan untuk anak cucuku kelak..

Yadi Mulyadi

23 Oct 2013 12:17

bagus dek...lain dari yang lain... semangat...

22 Oct 2013 06:20

bagus banget dek artikelnya?jadi pengen menjadi ayah yang kuat bagi sang pemimpin kecil :)