Aturan Main Konsumsi Suplemen pada Penyandang Diabetes

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 Nov 2021

Penyandang diabetes yang ingin mengonsumsi suplemen, sebaiknya bersikap ekstra hati-hati. American Diabetes Association (ADA) menyebut suplemen dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan atau berbahaya, terutama bila suplemen itu berinteraksi dengan obat diabetes yang rutin dikonsumsi.

Jika tidak berhati-hati, obat diabetes dan suplemen makanan bisa menjadi campuran yang berbahaya. Inilah alasannya: Suplemen tidak diatur dengan cara yang sama seperti produk makanan dan obat-obatan. Beberapa suplemen telah ditemukan terkontaminasi dengan zat selain yang tercantum pada label.

Laman WebMD menyebut, beberapa suplemen dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen lain, seperti herbal, meningkatkan atau mengurangi efeknya. St. John’s wort, misalnya, diketahui memiliki banyak interaksi obat dan harus dihindari dengan banyak obat lain.

Sedangkan American Diabetes Association (ADA) menyatakan tidak ada bukti bahwa suplemen vitamin atau mineral akan membantu penderita diabetes tipe 2 yang tidak memiliki kekurangan akan vitamin dan mineral tertentu.

Beberapa bahan dalam suplemen dapat meningkatkan efek obat diabetes, yang dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah, juga disebut glukosa darah), yang lain mungkin memiliki efek sebaliknya, menyebabkan hiperglikemia (gula darah tinggi). Namun demikian penelitian tentang banyak suplemen tidak meyakinkan. Lebih baik bicarakan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi kromium, vitamin E, niacin dan suplemen lainnya.

Berikut ini dampak beberapa suplemen terhadap penyandang diabetes, sehingga dibutuhkan kehati-hatiannya sebelum mengonsumsinya dikutip dari laman ADA dan WebMD:

1. Kromium

Kekurangan kromium dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Mungkin patut dicoba bagi penyandang diabetes yang kekurangan kromium, meskipun hal ini jarang terjadi. Konsumsi kromium harus dihindari pada orang yang telah didiagnosis menderita penyakit ginjal. Konsumsi suplemen kromium dapat merusak ginjal dan memperburuk penyakit.

2. Vitamin E

Vitamin E dapat memiliki interaksi berbahaya dengan obat pengencer darah yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung, karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Pada pasien penyakit jantung yang diobati dengan warfarin pengencer darah, diketahui orang yang paling mungkin mengalami peristiwa pendarahan memiliki kadar vitamin E yang lebih tinggi dalam tubuhnya. Penelitian lain menemukan bahwa St. John’s wort, sejenis suplemen, memperkuat efek pengencer darah. Hindari suplemen ini jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Selain warfarin, yang termasuk dalam golongan ini adalah apixaban, dabigatran, heparin, dan rivaroxaban.

3. Niasin

Beberapa orang mengonsumsi niasin untuk meningkatkan kolesterol baik (HDL), namun hal ini juga dapat mempengaruhi manajemen diabetes. Mengapa? Tak lain karena niasin meningkatkan kadar glukosa puasa (kadar gula darah saat tidak makan) penyandang diabetes, yang berarti risikonya mungkin lebih besar daripada manfaatnya. Dan sementara niasin dapat meningkatkan kolesterol HDL, tidak ada bukti bahwa bahan ini mengarah pada risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang lebih rendah. Diskusi dengan dokter dapat membantu untuk menentukan apakah konsumsi niasin adalah pilihan yang baik.

4. B12

Suplemen B12 dapat membantu untuk penyandang diabetes tipe 2 yang kekurangan vitamin ini. Orang yang mengonsumsi metformin untuk perawatan diabetes tipe 2 umumnya memiliki kadar vitamin B12 yang lebih rendah. Bila menggunakan metformin, bicarakan dengan dokter untuk pengujian defisiensi B12 secara berkala.

Rsiet masih mencari kaitan konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi dalam darah selama masa kanak-kanak dan risiko diabetes tipe 1 yang lebih rendah. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami tautannya. inilah satu hal yang dapat disepakati oleh para ahli: Bila penyandang diabetes kekurangan vitamin D, konsumsi suplemen dapat membantu.

5. Kayu manis

Bagaimana dengan kayu manis? Ternyata rempah ini bekerja tidak seefektif obat diabetes tipe 2. Dengan kata lain, suplemen kayu manis tidak membantu orang dengan tipe 2 mencapai tujuan pengobatan atau memberikan penurunan gula darah yang andal. Namun, karena kayu manis adalah bumbu yang harum, bahan ini masih dapat digunakan untuk membumbui makanan. Nikmati kayu manis dalam bentuk aslinya, bukan suplemen.

6. Magnesium

Sejauh ini, tidak ada penelitian yang cukup untuk mendukung rekomendasi khusus untuk diabetes dan suplemen makanan. Studi yang sedang berlangsung menunjukkan dua mineral yang mungkin terkait dengan kontrol gula darah, yaitu magnesium dan vanadium

Magnesium dibutuhkan untuk membantu tubuh menggunakan glukosa secara efektif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah mengonsumsi suplemen magnesium akan membantu mengontrol kadar gula darah pada orang yang tidak kekurangan magnesium. Saat ini, tidak ada rekomendasi untuk penggunaannya dalam manajemen diabetes.

Kadar magnesium sering kali rendah pada orang yang memiliki masalah dengan sekresi insulin dan pada orang dengan komplikasi diabetes tipe 2. Apakah suplemen makanan magnesium dapat membantu meringankan atau mengurangi masalah ini masih belum diketahui.

7. Vanadium

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vanadium, suplemen yang berasal dari tumbuhan, dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap insulin. Sejauh ini, belum ada rekomendasi penggunaannya sebagai suplemen bagi penderita diabetes.

Banyak yang berpikir bahwa suplemen mengandung vitamin dan mineral yang sama dengan makanan utuh, jadi mengapa tidak meminum suplemen saja yang lebih praktis? Anggapan ini perlu diluruskan, mengingat vitamin dan mineral paling baik diserap melalui makanan. Anggap saja begini: Makanan utuh mengandung campuran mineral, enzim, serat, dan zat lain yang dapat membantu tubuh menyerap dan menggunakan nutrisi ini. Makan makanan yang seimbang jauh lebih sehat daripada multivitamin.

Sebelum menambahkan vitamin apa pun atau menambahkan suplemen makanan ke dalam pola makan harian, diskusikan perubahan ini dengan tim kesehatan dan dokter untuk memastikan keamanannya.

Referensi

American Diabetes Association. Vitamins & Diabetes.https://www.diabetes.org/healthy-living/recipes-nutrition/vitamins-diabetes. Diakses 17 Oktober 2021

WebMD. Diabetes and Dietary Supplements.https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-dietary-supplements. Diakses 17 Oktober 2021