Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan

Oleh yudhastan 12 Feb 2012

Nutrisi yang baik ibarat bahan bakar bagi otak. Perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada anak sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun pertama, atau disebut masa emas pertumbuhan (golden age period).

Anak merupakan salah satu aset masa depan yang tak tergantikan. Mereka adalah harapan kita untuk masa depan yang lebih baik. Jadi, sangat penting sekali untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan mereka di masa depan. Diantaranya adalah asupan nutrisi saat anak masih dalam kandungan agar pertumbuhan dan perkembangan otak mereka maksimal.

Di dalam kandungan, pada usia 17 hari kehamilan sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. Di sinilah pentingnya peranan folat sebagai awal pembentukan tabung otak dan sum-sum tulang belakang. Selain folat, ada banyak kandungan nutrisi yang diperlukan saat perkembangan otak janin. Nutrisi ini penting saat kehamilan karena perkembangan otak bayi mengalami percepatan di saat trimester ke-3 hingga usia 30 bulan.

Otak kita merupakan bagian tubuh terpenting yang dapat pengendali seluruh bagian tubuh. Dengan otak, kita dapat mempelajari hal-hal baru sekaligus mengingatnya. Untuk itulah nutrisi untuk otak sangat penting. Dengan nutrisi yang tepat, otak kita akan bekerja dengan maksimal. Dengan tercukupinya nutrisi untuk otak akan mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak, sekaligus untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Berikut ada beberapa nutrisi yang tepat bagi ibu hamil untuk kesehatan dan kecerdasan anak sejak dalam kandungan:

Folat. Folat adalah vitamin B yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan rantai asam lemak panjang yang penting untuk fungsi otak. Kekurangan folat saat hamil dapat meningkatkan resiko bayi terlahir cacat. Bagi wanita hamil, makanan yang kaya folat antara lain; melon, pisang, jus jeruk, strawberry, lemon, bayam, asparagus, kacang kering, kacang polong split, sereal dan nasi.

Omega 3 dan DHA. Bagi janin, Omega 3 dan DHA diperlukan dalam jumlah cukup untuk pembentukan sistem saraf pusat. Studi lainnya menunjukan bahwa gangliosida berperan pada struktur otak, migrasi sel-sel otak, pembentukan sinapsis, dan myelinisasi. Selain itu gangliosida berpengaruh terhadap fungsi otak, terutama fungsi belajar dan mengingat. Kolin dihantarkan kepada  janin melalui plasenta ibu. Beberapa penelitian menunjukan asupan kolin di saat kehamilan mempengaruhi perkembangan otak terutama fungsi mengingat.

Kolin. Yaitu zat yang berperan penting dalam pengembangan kemampuan di daerah otak yang bertanggung jawab untuk memori dan kegiatan belajar. Untuk wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi 450 mg kolin, sedangkan untuk ibu menyusui adalah 550 mg setiap harinya. Kolin terdapat pada sapi, daging telur dan produk susu.

Protein. Protein merupakan zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Seiring perkembangan dan pertumbuhan janin, kebutuhan protein pada waktu hamil pun meningkat. Kekurangan protein dalam makanan yang dikonsumsi seorang wanita hamil bisa berakibat bayi lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengakibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi kurang sempurna. Beberapa makanan yang mengandung protein diantaranya, daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir. Sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

Kalsium. Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

Vitamin C. Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Vitamin B-6. Vitamin B-6 adalah makanan otak yang sehat karena jenis vitamin ini bisa mengubah protein makanan menjadi asam amino yang diperlukan untuk produksi dan sintesis neurotransmiter dopamin dan serotonin. Menurut ahli diet, ketiga zat tersebut yang membuat otak tetep fokus dalam waktu lama. Makanan kaya vitamin B-6 antara lain selai kacang, kenari, kedelai, kacang, oatmeal, biji bunga matahari, jus tomat, ikan tuna, telur, ikan, daging sapi, ayam dan kentang.

Bagaimana dengan Anda? Apakah asupan nutrisi Anda saat hamil sudah terpenuhi? Nutrisi yang tepat saat hamil menentukan kesehatan dan kecerdasan anak nantinya. Tetap jaga nutrisi Anda saat hamil dan semoga bayi Anda terlahir dengan selamat. Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda Kesehatan Kita. (Yudha Surya Pradipta)