Bayi Sehat, Bintang Harapan Bangsa

Oleh D Laraswati H 15 Mar 2012

Setiap anak lahir dari seorang ibu. Anak yang sehat lahir tentu akan lahir dari ibu yang sehat. Seorang wanita yang merencanakan kehamilan dan menginginkan sang buah hati lahir dan tumbuh sehat, sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk kehamilan dengan tubuh yang sehat. Mau tidak mau, wanitalah yang dianggap bertanggungjawab mempersiapkan kehadiran seorang bayi di tengah keluarga. Untuk memperoleh tubuh yang sehat, sang calon ibu wajib memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari sebelum proses kehamilan terjadi. Banyak literatur mendefinisikan mengenai nutrisi, namun secara sederhana, yang dimaksud dengan nutrisi adalah sesuatu, yang dapat diperoleh melalui makanan dan minuman, yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan serta pemeliharan kesehatan. Nutrisi penting bagi manusia, yang ingin mempertahankan hidupnya dengan berkualitas. Oleh karena itu agar seorang calon ibu mengharapkan melahirkan bayi yang dapat hidup berkualitas, tentu wajib memperhatikan makanan dan minuman yang menjadi asupan pula bagi janin dalam kandungannya atau bagi persiapan janin yang dinantikannya.

Tingkat Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi mulai antara usia bayi baru lahir sampai dengan usia bayi satu tahun, yang bisa terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat dalam kandungan, biasa disebut dengan Kematian Bayi Endogen dan Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar, seperti kebersihan lingkungan, tidak tersedianya sanitasi dan air bersih, makanan yang tidak terjaga.
                  Berdasarkan data yang diperoleh dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut

Tabel dan Grafik. Tingkat Kematian Bayi
menurut Hasil SDKI, BPS

Survei Tingkat Kematian Bayi (000 /tahun)
SDKI 1994 66
SDKI 1997 52
SDKI 2002 43
SDKI 2007 39

Tingkat kematian bayi walau sudah mengalami penurunan, masih termasuk tinggi karena ini berarti sekitar 430 bayi Indonesia meninggal setiap hari atau sekitar 34 kematian bayi dari 1000 peristiwa kelahiran. Tindakan pencegahan telah dilakukan oleh Pemerintah dengan penyuluhan dan program kesehatan sampai ke pelosok desa, dengan mengenalkan program keluarga berencana, pola makanan yang sehat bagi calon Ibu dan program pemberian ASI bagi bayi sampai usia 6 bulan atau lebih serta juga bagaimana memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi bayi dan anak-anak.

Tingkat Kematian Ibu
                         Angka kematian ibu melahirkan (AKI) juga merupakan salah satu indicator kesehatan ibu yang mempersiapkan diri selama masa kehamilan, baik kesiapan fisik maupun mental. AKI di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan AkI di negara lain dalam wilayah Asia Tenggara. Berdasarkan data dan penelitian tentang kualitas penduduk Indonesia 2011 tercatat AKI masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Tingginya tingkat kematian ibu melahirkan ini tidak terlepas dari kandungan nutrisi yang diasup oleh para calon ibu selama masa kehamilan. Jika calon ibu mempersiapkan nutrisi yang baik dan berkecukupan, tentu resiko kematian saat melahirkan, bayi lahir dengan berat badan kurang, kekurangan gizi, pendarahan hebat, bisa dikurangi atau ditekan angkanya. Upaya pencegahan dapat mulai dilakukan selain dari kesadaran diri sendiri para calon ibu, yang akan melahirkan bayi berkualitas baik, tentu juga dengan dukungan Pemerintah, dengan tersedianya dan penyuluhan bagi para bidan, tersedianya fasilitas dan akses kesehatan yang memadai sampai ke pelosok desa.

Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Calon Ibu

                          Pola makanan sehat yang telah kita kenal dan canangkan sejak dahulu adalah pola makan Empat Sehat Lima Sempurna, yang selalu diselaraskan dengan Piramida Makanan. Dalam pola makan tersebut disebutkan bahwa pola makan yang baik adalah pola dengan makanan yang terdiri dari 1) makanan pokok yang berguna sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari, bisa terdiri dari nasi, singkong, kentang, gandum atau jagung, atau bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat, 2) lauk-pauk, yang berguna untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun tubuh, bisa terdiri dari ikan, tahu, tempe, telur, daging atau bahan makanan lain yang mengandung protein, 3) sayuran, yang berguna untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur tubuh, terutama sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kangkung, labu, terong dan sayuran lain, 4) buah-buahan, yang juga berguna sebagai zat pengatur tubuh, terdapat pada buah pepaya, apel, mangga, pisang dan buah lain. Sedang sebagai pelengkap walau tidak diwajibkan tapi sangat dianjurkan bagi ibu hamil atau calon ibu adalah Susu, yang banyak mengandung zat yang berguna bagi tubuh, seperti susu murni, yoghurt, keju dan produk susu yang lain. Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman setiap hari dengan menggunakan pola makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka pemenuhan gizi dan nutrisi bagi calon ibu dapat terpenuhi.
                               Selain makan dengan pola makan Empat Sehat Lima Sempurna, ada nutrisi lain yang sangat dibutuhkan oleh calon ibu yaitu nutrisi yang mengandung 1) Asam Folat berguna untuk membantu mengurangi resiko bayi lahir dengan cacat seperti kelainan tulang belakang. Asam Folat dapat ditemukan pada brokoli, kol, kacang-kacangan, dan jeruk. Penuhi asupan Asam Folat Ibu hingga kehamilan 12 minggu, 2) Zat besi dan Vitamin C, zat besi dibutuhkan untuk membawa tambahan oksigen dalam sel-sel darah merah calon Ibu. Ini penting untuk perkembangan otak bayi Ibu. Kekurangan zat besi menyebabkan terjadinya anemia atau kurang darah. Ibu menjadi mudah lelah, lesu, dan pucat. Asupan zat besi bisa dapat diperoleh dari daging merah, ikan, telur, buah kering, biji-bijian, sereal, roti, dan sayuran berdaun hijau. Bagi calon ibu yang tinggal di daerah perkotaan, kebutuhan akan zat besi dan vitamin C ini dapat diperoleh dengan mengkonsumsi suplemen. Vitamin C berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Namun bagi calon ibu yang tinggal di wilayah pedesaan, kebutuhan ibu bisa tercukupi dari kacang-kacangan dan sayuran bewarna hijau, 3) Lemak Omega yang dikenal dengan Asam lemak omega 3 penting untuk membantu perkembangan sistim syaraf bayi calon Ibu. Sedangkan bagi orang pada umumnya berguna mencegah penyakit jantung. Mengkonsumsi lemak omega 3 selama hamil, akan membuat bayi cerdas. Ikan berminyak seperti sarden, mackerel dan salmon merupakan sumber asam lemak omega 3. Bagi calon ibu yang berada di daerah pedesaan, selain ikan-ikan itu, lemak omega 3 terdapat pada biji-bijian seperti biji labu kuning dan biji bunga mataharin (kuaci). 4) Vitamin tambahan tidak selalu diperlukan selama masa kehamilan, jadi konsultasikan lebih dahulu pada dokter atau bidan di Puskesmas. Untuk beberapa jenis makanan dengan kandungan vitamin yang tinggi sangat disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Namun ada pula makanan dengan kandungan vitamin tinggi yang aman dikonsumsi dalam jumlah banyak, seperti buah atau sayur berwarna merah, kuning atau orange, yaitu wortel, paprika dan tomat. 5) Susu, sama seperti penjelasan yang diberikan pada pola makanan Empat Sehat Lima Sempurna, susu biasanya melengkapi semua kebutuhan nutrisi bagi tiap orang. Untuk calon ibu, biasanya susu kehamilan sudah mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan ibu hamil. Susu kehamilan sangat disarankan bagi calon ibu, terutama yang kadang mengalami kurang napsu makan selama masa kehamilan.

Demi Bangsa
                                 Demi penerus bangsa, calon ibu wajib belajar lebih banyak untuk mempersiapkan diri menjelang kehamilannya, karena calon ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat yang berkualitas. Sang ibu yang siap dan sehat akan terjamin dan terbebas dari bahaya kematian saat melahirkan buah hati. Selain calon ibu, Pemerintah juga berperan serta menghadirkan calon penerus bangsa ini, dengan banyak mendidik penyuluh untuk Program Keluarga Bencana, mendidik bidan-bidan di setiap pelosok baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, bukan hanya saja membantu proses kelahiran tetapi juga turut serta mensosialisasikan program Menu Sehat yang Hemat sesuai dengan hasil pertanian dan peternakan yang ada di lingkungannya, para karang taruna diberi pendidikan untuk belajar bagaimana beternak ayam, kambing atau sapi dan budidaya ikan, sehingga ternak atau daging hewan sebagai protein hewani dapat dikonsumsi para ibu dan anak-anak, dengan harga yang lebih murah, jika dikelola dengan baik, oleh masyarakat setempat.
                                  Mari kita bersama, mempersiapkan bintang harapan bangsa, bayi penerus bangsa agar lahir melalui calon ibu yang sehat, yang mempersiapkan bayi dan proses kelahirannya dengan telah mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi agar menjadi ibu yang sehat, yang memiliki gizi cukup sehingga terbebas dari ancaman kematian dirinya dan kematian bayi yang telah dikandungnya.

Nama Penulis : Diadjeng Laraswati H

1 Komentar

D Laraswati H

15 Mar 2012 22:56

Tulisan sudah dikirim ke blog saya di http://lebahmendengung.wordpress.com/2012/03/15/bayi-sehat-bintang-harapan-bangsa/