Bunda Cerdas adalah Pencetus Masa depan Bangsa

Oleh santi nirwana r 14 Mar 2012

“Artikel ini saya persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia” 

Ketika saya baru masuk ke jurusan gizi poltekkes malang, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan besar, semua mata kuliah mengutamakan kesehatan ibu, entah itu ibu hamil atau ibu menyusui. Hal itu mnunjukkan bahwa ibu adalah pokok utama dari kesehatan dan kesejahteraan negara. MENGAPA?

Menurut Huliana seorang pakar gizi kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk pada ibu itu sendiri maupun anak yang di lahirkannya. Dengan kata lain kualitas bayi yang di lahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilannya.

Maka dari itu Bunda harus berpikir cerdas untuk pengaturan asupan gizi ketika masa kehamilan.

Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin , maka ibu dalam kondisi hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa di konsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahiran bayi dan untuk produksi asi bagi bayi yang akan dilahirkan.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat energi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan ketika hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak sempurna. Bagi ibu hamil pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi bagi ibu hamil yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan dan juga ketika menyusui. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, penumbuhan uterus dan payudara. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Sama halnya dengan energi. Kebutuhan proteinwanita hamil juga meningkat. Bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta serta janin. Di indonesia melalui widya karya nasional pangan dan gizi VI pada tahun 1998 mengajarkan penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Hampir 70% protein dipakai untuk kebutuhan anak yang dikandungnya. Dan kebutuhan protein hewani lebih besar dari pada protein nabati.

Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Peningkatan kebutuhan gizi lebih jelasnya dapat terlihat pada tabel berikut:

Kebutuhan zat gizi wanita hamil yang dihitung berdasarkan presentase peningkatan asupan zat gizi di atas kebutuhan wanita tidak hamil

Kalori              = +14% dari kebutuhan (sumber: Beras, roti, pasta, beras merah dll)

Protein              = +68% dari kebutuhan (sumber: Tempe, daging, tahu, telur dll)

Vit D               = +100 % dari kebutuhan (sumber: telur,hati,ikan)

Vit E               = + 25 % dari kebutuhan (sumber:minyak sayuran, sayuran berdaun hijau dll)

Vit K               = +8 % dari kebutuhan (sumber: brokoli,daunselada,hati sapi dll)

Vit C               = +17 % dari kebutuhan (sumber: jambu monyet,daun singkong dll)

Thiamin           = +36 % dari kebutuhan (sumber: kacang merah,kacang kedelai dll)

Riboflafin        = +23 % dari kebutuhan (sumber: susu, telur, hati ayam dll)

Niasin              = +13 % dari kebutuhan (sumber: kacang tanah,hati ayam, teri dll)

Vitamin B6        = +27 % dari kebutuhan (sumber: beras, ikan, daging dll)

Folate              = +122 % dari kebutuhan (sumber: hati ayam,sayur hijau, kacang tanah dll

Vit B12             = +10 % dari kebutuhan (sumber: hati sapi, sardin, ikan dll)

Kalsium            = +50 % dari kebutuhan (sumber: udang, teri, sawi, bayam,susu dll)

Fosfor               = +50 % dari kebutuhan (sumber: beras, teri, kacang,ikan dll)

Magnesium       = +14 % dari kebutuhan (sumber: sayuran hijau, kacang-kacangan dll)

Besi                  = +100 % dari kebutuhan (sumber: tempe, kacang kedelai, udang, bayam dll)

Zink                 = +25 % dari kebutuhan (sumber: daging, hati, kerang,telur dll)

Yodium           = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut dll)

Selenium         = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut, ginjal sapi dll)

Jadi kebutuhan ibu hamil itu harus diperhatikan dengan baik, dan jangan takut gemuk para ibu. Tambahan zat gizi tersebut dapat meningkatkan kualitas bayi dan jika melaksanakan tambahan asupan tersebut dengan benar maka kegemukan pasca melahirkan tidak akan terjadi.

Oh iya…para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan dokter, ahli gizi atau bidan, untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas dalam menyikapi kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia yang sehat juga. Sehingga masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun dan juga akan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu ibu adalah pencetus masa depan negara.

Jaga kesehatan ibu. Salam SVASTA HARENA!!!

Ayo sehat melalui makananmu!! :)

  http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/