Bundasehat.com

Oleh Nurul Fauziah 14 Mar 2012


            Pertama kali baca info kompetisi ini, sempat mengurungkan niat untuk mengikutinya, secara saya masih gadis dan belum berumahtangga, sehingga merasa belum punya pengetahuan yang mumpuni seputar dunia bunda,  namun saya pikir kelak saya pun akan menjadi istri dan bunda pula, lalu kenapa tidak saya mengikuti kompetisi ini, berbicara bunda sehat dari sudut pandang wanita single fighter seperti saya.

            Sehat, tentunya karunia ini paling diinginkan semua orang, termasuk para bunda. Menjaga kesehatan juga bukan cita-cita yang baru muncul saat sakit, itu sebab mengapa ada ungkapan jaga kesehatan sebelum datang sakit. Begitu juga dengan menjadi seorang bunda sehat, tidak datang saat menjadi bunda. Cita-cita kelak menjadi bunda sehat, cerminan melewati masa gadis dengan mengisi asupan tubuh dengan segala yang bergizi dan sehat.

            Masa gadis seperti saya adalah masa rentan untuk ingin mencoba segala kuliner yang ada tanpa sempat memikirkan risiko yang akan muncul di masa depan. Banyak pelajaran di depan mata dari teman sebaya yang juga masih gadis.  Kesukaan terhadap bakso, mi instan yang sulit dikontrol membuatnya sering sakit dan harus selalu check up ke dokter, kebiasaan jajan yang berlebihan menyebabkan obesitas, walau obesitas bukan penyakit, tapi banyak penyakit dalam disebabkan obesitas, seperti sindroma metabolic dengan risikon penyakit kardiovaskular, gangguan pernafasan, hormonal, asam urat tinggi, kanker dan stroke. Bahkan WHO, menetapkan obesitas sebagai penyebab kematian kedua setelah merokok.

            Menjadi gadis, berarti melewati masa-masa single fighter yang penuh keberaniaan tanpa takut apapun, sehingga segala kegiatan positif diikuti, mulai dari aktif di organisasi, belajar ini itu, travelling, climbing, sehingga kerap lupa bahwa kita, perempuan yang kelak jadi bunda, saat tubuh kelelahan, saat itu juga tukang pijat jadi bantuan alternative yang membantu tubuh kembali fit, alhasil seluruh tubuh kena sasaran pijat, termasuk perut. Padahal daerah perut dan sekitarnya adalah daerah yang rawan dan ekstra penjagaan serta perawatan, jika salah pijat bisa berdampak serius salahsatunya gangguan rahim. Itulah yang terjadi pada teman saya, memang bukan berarti masalah ini berlaku untuk semua, tapi lebih baik mencegah daripada menanggung risiko seumur hidup. Teman saya, saat awal kehamilan mengalami masalah bahwa calon janin berkembang di luar rahim, atau diistilahkan hamil anggur, demi keselamatan calon bunda, operasi pun dilakukan, dan terpaksa merelakan calon bayi diangkat paksa.

            Sekilas rumit ya, jadi perempuan apalagi dihantui kelak akan menjadi istri dan bunda ditambah lagi cerita-cerita seram hasil budaya patriarki yang kental dianut sebagian besar budaya di Indonesia. Tapi, saya menganggap itu semua hembusan angin semu dari kaum yang mengatasnamakan feminis. Menjadi perempuan, pada dasarnya menjadi kehidupan itu sendiri. Perempuan adalah sumber kehidupan, maka beruntunglah menjadi perempuan, menjadi bunda.

Bunda Sehat, Sebuah Keharusan!

            Perempuan adalah sumber kehidupan, jika kita para bunda tidak sehat lahir batin, maka, apa yang akan hidup? Tetap ada yang hidup, namun hidup sengsara, hilang sentuhan tangan bunda yang mumpuni. Tidak ada. Oleh karena itu, bunda sehat, adalah sebuah keharusan.

            Dalam sebuah film India, We are Family, sebuah dialog antara tokoh Shreya, seorang wanita karier yang berpacaran dengan duda beranak 3, dengan Maya seorang single mother pengidap kanker rahim. Dialog itu terjadi di sebuah taman. ceritanya Maya membujuk Shreya nginap di rumah, maka terjadilah dialog seperti berikut:

Shreya: Aku wanita karier, Maya, bukan tipe seorang ibu

Maya: (tersenyum) Jika kau seorang wanita, maka kau adalah tipe seorang ibu, …let me tell you…Setiap gadis memiliki formula ibu yang tersembunyi di dalam dirinya, segera setelah ia lahir, wanita karier sepertimu lupa ini, tapi ketika saatnya tiba, kau akan ingat segalanya.

            Nah loh, mungkin saya yang gadis dan para gadis yang di luar sana pernah terbesit pikiran seperti itu, ah masih gadis aja kok, ngapain mikirin urusan emak-emak, persoal urus anak, urus suami, rumah tangga dan lain-lain. Nyatanya, itu semua kudu dipelajari pelan-pelan dari sekarang, saat masih single. Emang sempat, baca buku cara mengurus anak, disaat anak sudah besar? Terlambat dong, hehehe.

            Begitu juga dengan pengetahuan kesehatan, bunda sehat sejak dini, berawal dari pemahaman pentingnya hidup sehat sejak gadis. Misalnya, dari segi makanan dan minuman, hindari makanan yang mengandung pengawet, bila masak, hindari penggunaan penyedap masakan, perbanyak cemilan buah-buahan, biscuit sehat, perbanyak minum air putih, kurangi minuman bersoda dan lain-lain, dari segi pakaian, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat hingga buat sesak, terkadang untuk cantik tidak perlu menyiksa diri kan? dari segi kosmetik, back to nature, hindari terlalu sering mengganti merk kosmetik, bisa membahayakan kulit wajah, gunakan yang alami saja, seperti bedak dingin, masker dari olahan sendiri. Memang gempuran polusi luarbiasa hebatnya dan tidak cukup dengan yang alami, namun itu semua bisa diatasi dengan memulai gaya hidup sehat, dan back to nature  tadi, dari segi pola hidup, memulai kebiasaan berolahraga, hindari merokok, bergadang terlalu sering, hindari makan tidak tepat waktu, Dan lain sebagainya.

            Seorang teman pernah bilang begini, Hidup itu sebenarnya cuma butuh serius. Bila kamu mahasiswa, seriuslah belajar. Bila kamu karyawan, seriuslah bekerja. Bila kamu istri atau suami, seriuslah menjaga amanah keluarga yang dititipkan. Bila kamu punya agama, seriuslah menjalankan perintah agama. Bila kamu manusia , seriuslah jadi manusia, jangan berprilaku binatang. Gak sulit toh. Tapi, banyak yang tak berhasil melakukannya. (Nasihat seseorang pada suatu masa dulu) (Maya Lestari GF)

                Bila ingin sehat, maka seriuslah untuk sehat. Apalagi manfaatnya berefek jangka panjang, panjaaaaaaaaaang banget sampai akhirat. Maka ada sebuah hadis, surga itu berada di bawah telapak kaki Bunda, buka di telapak kaki Ayah. Bunda yang peduli dan melek kesehatan sejak awal, berarti bunda sudah berinvestasi dan efeknya jangka panjang, Bunda paham kesehatan janin sejak pertama kali Allah menitipkannya ke rahim Bunda, Bunda rawat, bunda beri asupan bergizi, rutin check up, rajin berdialog dengan si calon bayi. Bunda sehat, jiwa dan pikiran pun juga sehat, kelak bayi yang lahir pun sehat, lalu bertumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, sampai beranjak ia dewasa pula dengan kondisi sehat jiwa dan bathin, serta berdampak pada orang-orang disekitarnya, merasakan manfaat baik dari keberadaannya. 

 Komunitas Para Bunda

            Oke, keinginan dan usaha Bunda untuk sehat sudah ada dan dimulai, namun lingkungan sekitar kurang mendukung, semisal, praktisi kesehatan yang kurang professional di bidangnya, suami yang merokok dan kurang kooperatif, kemiskinan, KDRT, beban kerja tinggi baik untuk urusan domestik maupun publik. Ah, Bunda =(.

            Di luar negeri Bunda Rumah Tangga, Ibu Rumah Tangga, atau housewife, sudah menjadi profesi yang diakui Negara, sehingga para ibu di sana kehidupannya juga dibiayai pemerintah. Di Australia, profesi seorang ibu di negara tersebut, hak-haknya diakui negara, bila melahirkan akan diberikan uang susu, uang saku sebagai upah pada ibu yang menjadi ibu rumah tangga, punya kesempatan menyicil rumah, dan kesempatan belajar dengan biaya pemerintah. Sungguh negara idaman para Ibu Rumah Tangga.

            Selain itu, untuk urusan perlindungan terhadap perempuan korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) pun Negara Australia punya sistem yang serius. Sang perempuan diberikan perlindungan, rumahtinggal, perawatan rumah sakit sampai sembuh dan juga konseling rumah tangga.

            Yah, walau seringkali masalah mendera, bahkan sampai meremas jantung, namun dengan ketegaran, kesabaran dan jaminan surga di telapak kaki Bunda. Bunda harus sabar, tapi sabar yang proaktif. Dalam kegalauan menjalani profesi Bunda rumah tangga dan juga berkarier, mungkin dengan bergabung dalam komunitas bisa membantu Bunda dalam banyak hal seperti mengembangkan bakat bisnis yang terpendam, punya keahlian memasak, dan lain sebagainya. Salahsatu komunitas yang bisa diikuti adalah  misalnya bergabung dalam komunitas Bundagaul.com, sebuah komunitas para bunda yang berdiri pada 22 Desember 2008, disini para bunda bisa curhat, berbagi pengetahuan soal kehamilan, kesehatan, pendidikan, berjualan, serta mengadakan pengajian. Komunitas ini memiliki tempat nongkrong tetap yakni di FX Plaza, Jakarta, dan setiap bulan mereka mengadakan pertemuan. 

             Finally, apapun itu, semoga mampu menjadikan Bunda yakin bahwa yang Bunda lakukan akan ada bayarannya, invisible payment, dan investasi jangka panjang.

            Luarbiasa ya seorang Bunda, padanya Tuhan titipkan kehidupan! Jika sudah begitu, sehat bukan pilihan tapi keharusan. Pokoknya Bunda harus sehat.com. “Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita”.

Referensi:

Majalah Sabili, ed.5 TH.XIX 8 Desember 2011

Koran Kompas, Minggu, 22 Januari 2012

#Penulis adalah Guru Bahasa Inggris di MIS. Nurul Fadhillah, Banda Setia, Deli Serdang, Sumatera Utara, bergiat di Forum Lingkar Pena Sumatera Utara serta penulis buku ‘Gue Gak Cupu’ (GPU, 2010).

#Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Writing Competition yang diselenggarakan oleh Nutrisi untuk Bangsa. Tulisan ini juga bisa dibaca di http://zee-flp.blogspot.com/2012/03/bundasehatcom.html