Check Up Pranikah untuk Kesehatan Ibu dan bayi

Oleh Ririe Khayan 09 Mar 2012

Saya yakin secara umum semua orang paham kalau kesehatan kita bahkan sudah mendapatkan pola /rancangannya sejak sebelum kita dilahirkan. Dan konteks ‘sejak sebelum  lahir’ secara definisi yang lebih luas menurut saya adalah di mulai jauh sebelum proses kehamilan itu sendiri terjadi. Kalau saya mengambil salah satu pembelajaran dari profesi pekerjaan ayah saya sebagai petani, bahwa saya melihat dan mengklasifisikan serangkaian kegiatan yang dilakukan (apapun jenis tanaman) dalam bercocok tanam di sawah terdapat tiga tahapan/fase yaitu: Sebelum waktu tanam, selama tanaman bertumbuh, dan setelah (pasca) panen. Tanpa ada maksud mempersamakan sistematika bercocok tanam di sawah dengan proses kelahiran seorang anak (manusia), maka fakta bagaimana track record kesehatan kita saat ini sejatinya sebagian variable penentunya berasal dari 3 interval masa: Sebelum masa kehamilan, Selama masa kehamilan dan pasca kehamilan (masa laktasi) saling berkaitan secara simultan. Dan seperti kita bersama (pada umunya) tahu bahwa:

  1.  penyebaran/sosialisasi tentang kesehatan Ibu dan calon buah hati selama dan pasca kehamilan sudah menyentuh sampai level posyandu yang artinya informasi bagaimana seharusnya sikap, persiapan dan penerimaan terhadap masa kehamilan dan pasca melahirkan sudah menyebar dengan cukup merata.
  2. Tingkat pemahaman, pengertian dan aplikasi terhadap masa kehamilan dan pasca bersalin pada pasangan suami-istri secara umum sudah jauh lebih baik. Secara general, hampir semua pasangan suami istri (apalagi yang welcome educated) sudah mulai aware dan concern terhadap komposisi nutrisi yang seimbang, monitoring kesehatan secara berkala, membiasakan olah raga, management psikologis dan healthy life style lainnya yang mendukung kesehatan ibu dan anak. 

Maka dalam rangka berpartisipasi untuk gerakan “Ayo dukung Bunda: Kesehatan Bunda Kesehatan Kita” maka  Bismilllahirrahmaanirrahiim, saya sengaja mengambil segmen pada persiapan sebelum kehamilan yaitu pentingnya Check Up Pranikah untuk Kesehatan ibu dan bayi (sebagai  langkah pertama yang memberikan pengaruh significant terhadap lahirnya generasi yang sehat dan cerdas) dengan  pertimbangan sebagai berikut:

  1.  Kampanye/sosialisasi tentang Check up kesehatan sebelum hamil (baca: sebelum menikah) yang mestinya sejak dini dipahami oleh setiap orang, tapi pada kenyataannya justru masih minim publikasi dan sosialisasi (dibandingkan sosialisasi terhadap masa kehamilan dan pasca bersalin).
  2. Bahkan tidak mungkin masih banyak yang khilaf ~ mengabaikan~ tentang peran penting General Check Up Pra Nikah.  Padahal persiapan sebelum masa kehamilan memegang peranan yang sangat significant karena merupakan pondasi dasar yang memegang peranan yang confidential.
  3. Alasan lainnya kenapa  saya tertarik untuk menuliskan tentang pentingnya pemeriksaan medis sebelum pernikahan adalah terinspirasi oleh peristiwa unpredicted keguguran yang di alami oleh dua orang teman (tepatnya mereka adalah adik dari teman kerja saya). Keduanya termasuk orang yang welcome educated dan bahkan salah satunya adalah seorang paramedic. So far, mereka menyambut antusias and do their best for their pregnancy. Tapi pada usia kehamilan 4-5 bulan, ternyata sang janin sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi dalam rahim ibundanya. Dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa sang Ibu terinfeksi Toksoplasma !

 Menyimak peribahasa “Buah akan jatuh TIDAK jauh dari pohonnya”, yang sering kita gunakan manakala mendapati sifat/sikap/karakter/bakat seorang anak yang sebagian mirip dengan orang tuanya. Maka demikian pula hal tersebut bisa dideterminasikan pada jejak rekam medis/kesehatan setiap orang.  Dengan dalil cinta, ibadah dan atau fitrah, maka mendapatkan keturunan yang sehat juga merupakan salah satu alasan dan tujuan bagi setiap pasangan yang mengikrarkan janji suci dan ijab kabul pernikahan.

Dan dalam rangka untuk mendapatkan keturunan yang sehat, maka general Check up pranikah merupakan salah satu sikap/langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan melakukan general check up pra nikah akan bisa di ketahui kondisi kesehatan masing-masing pasangan dan forecast masa depan pernikahan, khususnya mengenai fertilitas dan mapping genetic, sehingga sejak awal bisa dikomunikasikan secara terbuka dan bisa membahas langkah startegis selanjutnya. Dengan demikian ke depannya bisa meminimalkan polemic/konflik mengenai keturunan sebagai permasalahan rumah tangga. Jika terdapat indikasi yang tidak diharapkan, setidaknya sudah diketahui sejak dini dan penanganannya (pengobatan) juga bisa lebih cepat dilakukan serta sudah bisa mulai menata hati, mental dan material untuk menghadapi segala kemungkinan di kemudian hari.  Adapun aspek-aspek yang bisa di review dari hasil general check up pra nikah antara lain:

  1.  Penyakit genetik/keturunan, misalnya: talasemia, buta warna, hemofilia, lepra, dan lain-lain. Dengan mengetahui history ini maka bisa jadi bahan pertimbangan dan pemahaman bahwasanya jika dalam garis keturunan ada yang mengidap penyakit genetik, maka anak yang akan lahir beresiko (ada kemungkinan) bisa mengidap jenis penyakit yang sama.
  2. Penyakit tertentu yang bersifat diturunkan tetapi tidak jelas, contohnya: kecenderungan diabetes melitus, hipertensi, kelainan jantung, dan sebagainya dimana jenis-jenis penyakit tersebut dapat mengakibatkan gangguan selama kehamilan dan meningkatkan resiko baik bagi janin maupun sang ibu.
  3. Penyakit-penyakit yang baru diderita, seperti:  penyakit menular seksual (PMS), hepatitis B, HIV/AIDS, infeksi TORCH  dan penyakit lainnya yang bisa membahayakan kehamilan (ibu dan janin). Kepanjangan dari TORCH adalah Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases.

Dengan mengetahui realitas kesehatan calon pasangan secara comprehensive, maka:

  •  Jika hasil uji laboratorium ada indikasi yang menyimpang dan diperlukan tindakan medis, maka bisa segera di lakukan penanganan medis sesuai kebutuhan.
  • Berdampak positif bagi pasangan yaitu sebagai pemantik api kesadaran untuk memperbaiki life style JIKA si calon bapak/ibu ternyata memiliki kebiasaan yang tidak sehat, misalnya merokok, minum alkohol, atau memakai narkoba. Karena bagi perokok, tidak hanya asap rokok akan berbahaya bagi calon ibu dan janin tapi juga kandungan nicotine akan terikat dalam darah sehingga bisa secara genetic terbawa pada anak dan efeknya berrpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.

Check up ini sebenarnya tidak terlalu sulit, bisa dilakukan dengan mendatangi dokter umum, dokter spesialis kandungan, ataupun dokter di laboratorium. Serangkaian tes laboratorium dan radiologi akan dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan wawancara singkat. Dan  prosedurnya juga hampir sama dengan check up kesehatan pada umumnya, yaitu sebelum dilakukan pengambilan darah, pasangan pranikah diwajibkan berpuasa selama 10-12 jam. Selama berpuasa hanya diperbolehkan minum air putih dan tidak diperkenankan merokok. Usahakan tidur/istirahat cukup sebelumnya. Bagi yang wanita, sebaiknya tidak pada saat menstruasi, tunggu 3-5 hari sesudahnya.

Mengingat peran pentingnya Check up pranikah untuk kesehatan ibu dan bayisemestinya hal ini bisa dijadikan salah satu program kesehatan oleh pemerintah.  Salah satu sebab (lainnya) yang menyebabkan masyarakat masih belum aware untuk melakukan tindakan check up medis sebelum menikah adalah biayanya yang masih relative mahal bagi daya dukung kemampuan finansial masyarakat kita.

Dengan mengetahui peta kesehatan masing-masing (calon) pasangan, saya pun ikut-ikutan setuju dengan statement bahwa menikah tidak cukup hanya dengan cinta karena diperlukan General Check up pranikah sebagai langkah awal mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas.

NoteInfeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Dengan mengetahui kondisi ini maka bisa segera dilakukan pencegahan atau pengobatan terlebih dahulu sebelum si calon ibu hamil saat sudah menikah nantinya. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.


 Posting entry ini diikutkan Lomba Blog Nutrisi Untuk Bangsa

 

semoga bisa jadi wacana yang bermanfaat


References : www.wikipedia.org dan  http://www.depkes.go.id

4 Komentar

13 Mar 2012 13:11

Nice post...

Ani Sunardi

12 Mar 2012 11:02

wacana baru bagi masayarakat kita yang masih belum menyadari betapa pentingnya check up medis untuk kesehatan calon dan bayi..

12 Mar 2012 10:41

Harusnya check up medis jd persyaratan resmi dalam pernikahan

12 Mar 2012 10:23

Artikel yang sangat bermanfaat, semoga bisa jadi wacana yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih sadar melakukan general check up sebelum menikah