Hal-hal yang Perlu Dilakukan Agar Si Kecil Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Oleh Elisabet Christianti 15 Oct 2013

Semua orang tua tentu ingin memiliki anak yang berjiwa pemimpin, atau dapat dikatakan seorang pemimpin adalah orang yang dapat bersikap dewasa dan dapat menyelesaikan masalah, serta dapat membawa pengaruh positif. Saya pun menginginkan anak saya memiliki jiwa pemimpin, berikut yang saya rencanakan dari sekarang:

1. Memberi contoh yang baik dan benar

Tindakan yang dilakukan oleh ortu merupakan cermin bagi anak-anak, karena ortu merupakan contoh pertama bagi anak-anak dalam menjalin suatu hubungan serta cara berinteraksi dengan orang lain. Contohnya memberi perhatian pada anak, dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

2. Menanamkan rasa tanggung jawab dan sikap positif terhadap anak.

Ortulah yang pertama kali mengajarkan dan mengenalkan pada anak-anak bagaimana menjalani hidup ini dengan segala tantangan, tanggung jawab, cara memperlakukan orang lain, mengatur waktu, cara bekerja sama, bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ortu sudah selayaknya membantu anak dalam melakukan interaksi yang baik dan benar dengan sesama, agar tidak salah dalam bergaul, serta mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup yang harmonis, bijaksana, dan penuh dengan damai sejahtera.

3. Mengenalkan anak pada pemimpin.

Saya sering bercerita kepada anak-anak mengenai sejumlah tokoh pemimpin, entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang yang ada di lingkungan kita. Saat mereka melihat bagaimana pemimpin beraksi, mereka akan tahu bagaimana perilaku seorang pemimpin. Kelak, ia pun akan mengaggumi salah satu tokoh pemimpin dan meniru tingkah laku pemimpin tersebut.

 4. Membekali ilmu pengetahuan

Selain sekolah, anak juga perlu kursus, seperti kursus bahasa Inggris yang sangat penting untuk masa depannya, selain itu kursus dimaksudkan agar tidak malas belajar. Kecuali jika anak memiliki kesadaran sendiri untuk belajar.

5. Membekali komunikasi

Anak-anak juga perlu dibekali dengan kemampuan cara komunikasi yang efektif, seperti cara berbicara terhadap teman sebaya atau orang yang lebih dewasa, serta mengajarkan kepada anak-anak untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan-keputusan keluarga juga diperlukan.

6. Mendukung anak untuk mengikuti suatu organisasi.

Contohnya seperti disekolah ada organisasi OSIS yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan, agar anak mudah bergaul, pandai berbicara dalam hal yang positif dan mampu menyelesaikan masalah.

7. Memberikan semangat dan keberanian pada anak dalam menjalani kehidupan.

8. Membantu menentukan tujuan pribadi anak.

Dalam hal ini sebagai ortu memberikan kebebasan dan dukungan terhadap bakat yang dimiliki anak, agar anak dapat mengembangkan bakatnya yang menjadi kesuksesan masa depan hidupnya.

Jadi kesimpulannya, jangan memaksa anak untuk mendapatkan gelar atau posisi utama, yang terpenting anak memiliki karakter dan jiwa kepemimpinan, serta bagaimana membawa pengaruh positif  bagi sekitarnya.