Ibu, Sekolah Pertama Sang Pemimpin

Oleh mariaulfa 21 Sep 2013

#LombaBlogNUB.
Ingat ketika memilihkan sekolah untuk si kecil? apa saja yang menjadi perhatiin ayah dan bunda ketika memilih sekolah tersebut? Siapa penngajarnya? atau materi apa saja yang diajarkan? atau bagaimana metode belajarnya? atau bangunannya? lokasinya? saya yakin hal yang paling utama alasannya adalah pengajar dan apa yang diajarkan. Begitu juga dengan “sekolah’’ yang akan dilakukan dirumah ini, yang pengajarnya adalah Ibu. Baik dan buruknya ‘‘lulusan’‘nya tergantung kepada sang guru, ibu. 
 

Pernah dengar ungkapan “Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya”  atau dalam ungkapan bahasa arabnya : Al-Ummu madrasah Al-ula ? Betul sekali. Ibu lah yang mengajarkan anak pertama kali, bahkan pelajaran itu sudah dimulai sejak si anak dalam kandungan. Ingat bagaimana saat bunda sedang hamil memperdengarkan musik atau murottal? atau mengajak bercakap-cakap sang janin? Pelajaran sudah dimulai disaat itu.

Peran ibu sangatlah penting. Di tangan ibu lah pemimpin terbentuk. Ibu bisa menjadi ayah, tapi tak ada ayah yang bisa menggantikan peran ibu. Ibu mengandung 9 bulan, menyusui, mendidik,mengajarkan semua hal. Tak heran jika ada yang bilang, “Wanita itu tiangnya bangsa, kalau ingin menghancurkan sebuah bangsa, hancurkan moral wanitanya, begitu juga sebaliknya, jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, rusak saja moral wanitanya”. Begitu besarnya  peran ibu dalam mendidik pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang.

Dalam ungkapannya, seorang penyair pernah berkata, ‘‘Ibu adalah ‘‘madrasah’’ jika kamu menyiapkannya
Maka dia menyiapkan generasi berkarakter baik, Apabila para ibu tumbuh dalam ketidaktahuan
Maka anak-anak akan menyusu kebodohan dan keterbelakangan’‘

Yang dimaksud madrasah/sekolah disini bukanlah sekolah formal, tapi juga “sekolah” dan pendidikan yang diberikan sang ibu dalam sehari-harinya. Every day.  Sekolah yang akan sangat berperan besar dalam pembentukan watak, karakter dan kepribadian anak. Hal  Itu sudah dimulai sejak si anak lahir lho bun. Jangan dikira karena masih bayi dia tidak tahu hal-hal baik dan buruk di sekelilingnya. Dia merekam dialam bawah sadarnya. Apalagi ketika sudah balita, apapun yang dia lihat, dia dengar, akan dengan sangat mudah diikuti olehnya. Karena itu, sebagai seorang ibu yang paling banyak menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak, alangkah baiknya kita berhati-hati dalam bertindak, berkata-kata, melakukan hal apapun.

Ibu adalah gudang ilmu, tempat bertanya bagi-anak-anaknya, maka seharusnya ibu terus belajar dan menambah ilmunya. Sering mendengar selentingan ini : “Ah,ga perlu belajar.. nanti juga kalau udah punya anak bisa sendiri…”. Memang akan bisa juga, akan beda lho cara mendidik ibu yang punya ilmu dengan yang hanya menebak-nebak atau mencoba-coba. Contohnya ketika memberi makan sang anak : Ibu yang tidak tahu tentang gizi dan kebutuhan asupan anak pasti memberi makan anaknya hanya “sekedar” makan, pokoknya anaknya makan banyak,kenyang.. sudah!. Tapi kalau ibu yang mengerti tentunya akan memperhatikan komposisi dan gizi makanan yang diberikan, apakah gizinya seimbang atau tidak., yang pastinya akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Atau ketika sang anak minta beli mainan : dua-duanya sama-sama membelikan anak mainan, tapi ibu sudah punya ilmunya pastinya akan memilihkan/mengarahkan anaknya untuk membeli mainan yang tidak hanya sekedar main, tapi juga memperhatikan dari segi manfaatnya,bahannya,berbahaya/tidak. Berbeda kan?

Di tangan Ibu kepribadian dan sifat-sifat seorang pemimpin diasah. Tak heran kalau ada ungkapan, “Dibalik Kesuksesan seseorang pasti ada seorang wanita” yang tak lain pastinya sang ibu (walaupun banyak juga yang mengartikan seorang istri). Masih ingat ketika kita/anak kita sedang belajar berjalan? ketika sang anak jatuh.. kata sang ibu,’‘Ayo nak, kamu pasti bisa…” artinya, baik secara sadar ataupun tidak sadar  ibu sedang mengajari sang anak untuk tidak mudah menyerah dan putus asa.

Saat ini mungkin anak masih kecil dan belum terlihat hasilnya, tapi saya yakin setelah besar nanti semua akan sangat berpengaruh kepada kehidupannya. Akan terlihat bagaimana saat ia melakukan apapun, men gambil keputusan, bergaul dengan teman-temannya, memimpin perusahaan/masyarakat. Karena itu, yuk kita persiapkan pribadi anak kita sejak dini, agar kelak menjadi pemimpin yang cerdas,baik dan bermanfaat bagi sekitarnya ^^

1 Komentar

21 Sep 2013 15:00

ibu memang sosok pentng dalam pertumbuhan anak...