Ibu, You Are My Everything

Oleh Weildsrie ewild 23 Sep 2013

NUB #LombaBlogNUB

Anak adalah anugerah dan titipan dari Tuhan untuk setiap umat yang Dia percayakan mampu menjaganya dan membimbingnya kelak. Orang tua merupakan sosok yang sangat beruntung saat memiliki suatu anugerah untuk memiliki anak, dan memang sepatutnya begitu. Terlebih bagi seorang ibu yang telah mengandung selama 9 bulan hanya untuk melihat buah hatinya nanti lahir dengan tangisan yang akan membuatnya tersenyum dan sadar bahwa ia telah menjadi seorang ibu untuk buah hatinya itu.

Ibu, bagi saya tidak ada kata yang cocok menggambarkan betapa berharganya sosok seorang ibu  dan juga bagi adik-adik saya. Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara saya mempunyai seorang ibu yang luar biasa menjadi tokoh idola saya. Dia yang selalu mengajarkan saya banyak hal tentang arti hidup ini. Ibu selalu mengajarkan saya untuk hidup mandiri, disiplin dan tegas dalam bertindak. Meskipun dunia ini tak sejalan dengan kita jika kita berada dipihak yang benar kita hanya perlu tetap teguh pendirian, jangan pernah ada kata malu atau genggi dalam hidup ini karena kita tidak bisa hidup dengan gengsi. Itu hanya sepenggal nasihat ibu saya dan tak kan terlupa.

Saya mulai ketika saya masih kecil, dahulu kondisi ekonomi keluarga saya belum begitu berkecukupan, meskipun begitu ibu selalu berusaha menggunakan uang yang ia punya bernar-benar untuk keperluan yang sangat saya perlukan untuk tumbuh kembang saya.Ibu selalu mengajari saya untuk makan sayur meskipun saya tidak menyukai sayuran, namun ibu selalu membuat aneka kreasi sayuran agar saya tertarik dan mau makan sayuran. Saya juga terbiasa untuk minum susu, hingga sampai saat ini saya masih rajin minum susu setiap hari, karena susu memang sangat baik untuk pertumbuhan saya. Apa yang ibu saya ajarkan dan berikan pada saya dari saya masih kecil selalu saya ingat karena saya percaya ibu saya selalu memberikan yang terbaik untuk saya, meskipun perekonomian keluarga saya tergolong menengah ibu tetap bisa memanajemen uang agar kebutuhan untuk pertumbuhan anaknya tidak terbengkalai. Sungguh ibu memang luar biasa dalam hisup saya, satuhal lagi yang membuat ibu saya berbeda dari ibu yang lain, karena keuangan yang minim, ibu rela tidak mengikuti arisan seperti ibu-ibu lain karena ibu tahu nutrisi anaknya itulah yang paling terpenting. Saya dan kakak saya sering mengikuti ibu kepasar saat kami belum sekolah, dipasar ibu jarang sekali bisa membelikan kami mainan seperti anak lainnya, ibu mengatakan pada kami lebih baik membeli makanan daripada membeli mainan, itupun saya biasanya selalu satu piring berdua dengan kakak saya, selain merasakan kebersamaan saya juga terbiasa untuk berbagi apa yang saya miliki meskipun saya saja kekurangan. Mama juga selalu bisa menyisihkan uang untuk biaya sekolah saya dan kakak saya, karena selain nutrisi , pendidikan juga hal yang paling penting, mama berharap agar kelak kami bisa menuntut pendidikan yang lebih dari dirinya dan bisa membanggakan nusa dan bangsa. Sejak kecil saya juga selalu diajarkan tentang ilmu agama dan juga sopan santun dalam bersikap dan bertingkahlaku, ibu mengajarkan hal itu sejak saya masih kecil. Dan saya merasakan dampaknya dimana sekarang saya telah terbiasa untuk bersikap sopan santun pada orang lain disekitar kita. Meskipun dahulu ayah saya bekerja jauh diluar kota, ibu selalu bisa menggantikan peran ayah, ibu tak pernah terlihat lemah didepan saya.

Pada usia 6 tahun, ibu saya melahirkan adik saya yang kembar. Saya dituntut untuk dewasa dan bisa menjadi kakak yang baik untuk adik-adik saya, saya tahu umur saya masih terlalu kecil, tapi ibu tidak pernah menganggap saya sebagai anak kecil yang tidak memiliki otoritas sama sekali, ibu selalu meminta pendapat saya dalam banyak hal. Kami sering sekali bercerita bersama, ibu mengajarkan untuk selalu terbuka padanya dalam suka maupun duka, karena tidak ada sosok yang mampu menenangkan hati saya selain daripada ibu yang selalu ada saat  sedih maupun senang. Selalu ada waktu yang ibu sediakan untuk datang kekamar saya menanyakan apa yang saya alami hari itu. Bukan hanya saya yang bercerita, namun ibu pun juga terbuka dan bercerita pada saya keluh kesah yang membebani pikirannya, meskipun saya belum terlalu dewasa justru dengan begitu saya belajar untuk menjadi dewasa belajar dari pengalaman ibu.

Saat ini usia saya sudah 18 tahun, dan saya telah melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro Semarang. Saat ini saya berada jauh dari ibu, jauh dari keluarga yang tinggal di Bengkulu, tapi saya merasa sudah banyak  mendapat nasihat ibu saya, sewaktu saya kelas 3 SMA , ibu selalu mengingatkan bahwa kelak jika saya harus pergi meninggalkannya untuk melanjutkan sekolah, saya harus bisa mandiri, harus bisa menjaga diri, memanajemen waktu dengan baik serta menjaga kesehatan. Karena disini saya tidak mungkin akan diingatkan oleh ibu setiap hari. Semua telah saya pelajari saat masih dirumah, ibu melakukan training pada saya agar menjadi benar-benar siap untuk merantau nanti.

Sungguh ibu adalah sosok yang sangat luar biasa dalam hidup saya , sumber inspirasiku, kebaikan dan ketulusan ibu pada saya mungkin melebihi banyaknya pasir dipantai dan pasti suatu saat nanti saya akan berusaha membalas semua kebaikannya . Saya menjadi saya seperti sekarang ini itu semua karena peran yang luar bisa dari orang tua saya terkhusus ibu saya. Ibu , you are my everything .