Ibuku Penunjang Masa Depanku

Oleh Mila Wulandari 08 Sep 2013

Kasih sayang dan pengorbanan seorang Ibu kepada anaknya sangatlah luar biasa. Kasih sayang Ibu kepada anaknya sangatlah tulus tanpa mengharapkan imbalan begitu juga dengan pengorbanan nya. Walaupun kita sebagai seorang anak terkadang tidak bersikap demikian.

Untuk Saya pribadi, Saya begitu beruntung memiliki keluarga yang utuh, memiliki seorang Ibu yang begitu tulus menyayangiku dari sejak dalam kandungan hingga detik ini, memiliki seorang Ayah yang bertanggung jawab dan perjuangan nya yang tak kenal lelah untuk menghidupi kami sekeluarga, menyekolahkan Saya hingga perguruan tinggi. Tak semua orang yang seberuntung Saya dalam hal ini. Saya sangat menyayangi mereka.

Saya sangat beruntung bisa merasakan kasih sayang Ibu seutuhnya karena Ibu Saya bukanlah seorang wanita karier yang banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang memiliki banyak jasa yang begitu luar biasa khususnya untuk Saya sebagai anaknya. Beliau pintar memasak, membersihkan rumah dan mengurus semua keperluan suami dan anak-anaknya. Terkadang beliau bersikap tegas dan suka marah,heheheh. Ya itu karena tingkah Kami yang terkadang menyebalkan,,ehehehe..Maafkan Saya Bu :)

Ibu mendidikku untuk menjadi seorang wanita yang serba bisa khusunya mengurus rumah. Beliau tanpa hentinya mengajarkan Saya memasak, membersihkan rumah, dan pekerjaan seorang wanita lain nya. Yaa, walaupun dulu terkadang Saya suka ogah-ogahan karena malas,,heheheh. Ternyata apa yang diajarkan Ibu Saya sangatlah bermanfaat untuk masa depan Saya. Di tempat kuliah Saya ada mata kuliah yang berhubungan dengan memasak. Walau memasak bukanlah hobi Saya pada awalnya, mau ga mau Saya harus bisa memasak. Kalau tidak bisa-bisa Saya terancam DO karena ga lulus karena satu mata kuliah memasak aja,heheheh. Alhamdulillah, Ibu tak kenal lelah dalam mengajari Saya memasak. Dan setelah bekerja pun ilmu memasak Saya terpakai di tempat kerja Saya dulu, Ya dulu Saya sempat bekerja di Rumah Sakit dan catering sebagai ahli gizi. Walaupun tidak terjun langsung dalam memasak makanan nya, tapi dengan pengetahuan yang Saya miliki, Saya dapat mengawasi jalan nya proses memasak, menilai cita rasa dan penampilan makanan nya hingga makanan itu dihidangkan ke pasien dan yang terpenting tidak mudah dibodohi oleh juru masak,heheheh.

Sekarang Saya sudah menikah dan Saya sekarang hanya Ibu rumah tangga biasa seperti Ibu. Apa yang diajarkan Ibu benar-benar berguna sekali untukku saat ini. Memasak dan mengurus rumah tangga adalah makanan sehari-hariku kini.

Saya akui dalam menjalani tugas sebagai Ibu rumah tangga ini saya belumlah sukses seperti Ibu , tapi Saya harus selalu berusaha mempersiapkan diri untuk mencetak generasi penerus yang sukses baik secara keilmuan maupun pendidikan moral yang baik kepada anak-anak Saya kelak.