Kenali Alergi Sejak Awal

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Mar 2016

Sahabat nutrisi,

Menurut International Study of Asthma and Allergies in Childhood alergi yang terjadi pada anak semakin meningkat di dunia, termasuk di Indonesia. Sayang sekali, Indonesia belum memiliki data epidemiologi penyakit alergi pada anak secara nasional. Prof. DR. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes, Ketua Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, mnyatakan bahwa harus diadakan pendataan seputar alergi anak, seperti jumlah dan jenis alergi, usia kemunculan alergi pertama, dan sebagainya untuk memudahkan dokter menemukan penyebab umum alergi dan cara mengatasinya, supaya anak penderita alergi dapat tumbuh secara optimal.

Sebagai upaya meningkatkan pemahaman alergi sejak dini, dan agar alergi tidak menghambat tumbuh kembang serta potensi anak, maka lakukan 3 langkah ini:

  • Langkah 1: TAHU, yaitu mengetahui atau mengenali gejala alergi anak, seperti muntah, sakit perut, maupun gatal-gatal.
  • Langkah 2: CEGAH dan ATASI. Menurut DR. Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), Ketua Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI – RSCM, terdapat 6 kunci utama CEGAH, yaitu pemberian ASI selama 6 bulan pertama, menghindari paparan rokok selama hamil dan setelah lahir, tidak menghindari makanan yang sering menimbulkan reaksi alergi seperti telur, kacang-kacangan, ikan, seafood dan susu sapi, pengenalan makanan padat sejak usia 6 bulan, tidak menunda pemberian telur, kacang, ikan dan lainnya sejak si kecil mendapat pengenalan makanan padat, serta pemberian susu formula protein terhidrolisat parsial (P-HP) dan protein terhidrolisat penuh untuk bayi-bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI. Lalu ATASI bagi anak yang alergi terhadap protein susu sapi, dengan memberikan pengganti berupa formula hidrolisat penuh, formula asam amino atau formula isolat protein kedelai (soya).
  • Langkah 3: SEBAR. Sebar luaskan informasi tentang gejala alergi agar sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat