MERINTIS SANG BUAH HATI MENJADI PEMIMPIN

Oleh ANTONIUS DUFAN PRIMA DINATA 15 Oct 2013

 
    
 #LombaBlogNUB
 
       
 
 
            Ibu bagaimana kabarnya hari ini ? Mudah-mudahan ibu  selalu dalam keadaan sehat dan di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Anak merupakan amanah dari Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, tapi anak merupakan makhluk kecil yang diyakini memiliki potensi diri untuk berkembang.
 
             Setiap orang tua pasti mendambakan buah hatinya kelak akan menjadi seorang pemimpin. Entah suatu hari nanti sang buah hati akan menjadi pemimpin negeri ini, pemimpin dunia, ataupun menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Jiwa kepemimpinan memang sangatlah penting dimiliki oleh setiap anak karena dengan begitu anak akan mulai belajar tanggung jawab dan hidup mandiri.
 
 
             Apa itu kepemimpinan? Kepemimpinan adalah suatu sistem ketika kita mampu mengatur suatu kondisi yang buruk menjadi lebih baik. Pemimpin bukan hanya seorang presiden atau kepala rumah tangga, melainkan yang dimaksud kepemimpinan yakni kita mampu mengatur diri kita agar mampu mengendalikan suasana lingkungan di luar misal kita berani bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan serta kita mampu bekerja sama dengan lingkungan sekitar dalam hal apa pun. Anak berjiwa pemimpin berarti seseorang dapat mengenal dirinya dengan baik sehingga mampu meregulasi dirinya dengan baik juga. Hal ini lah yang di sebut self leadership.
 
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nolte:
 
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
 
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
 
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
 
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
 
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
 
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
 
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
 
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
 
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
 
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka  ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya.
 
            Proses membentuk anak menjadi pemimpin masa depan merupakan suatu kerja yang tidak mudah, hal tersebut di mulai dari dalam kandungan masa pertumbuhan hingga masa kemandirian sang buah hati. Keberhasilan dalam mendidik anak menjadi seorang pemimpin yang hebat dimasa depan merupakan penghargaan luar biasa yang tak ternilai harganya, terutama bagi seorang ibu. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang cukup untuk ibu dalam mengarahkan dan mendidik sang buah hatinya tersebut. Berikut ini akan dipaparkan beberapahal yang dapat ibu lakukan dalam menstimulasi karakter anak menjadi seorang pemimpin.
 
1.      Berikan asupan gizi yang baik bagi sang buah hati.
 
          Gizi merupakan unsur terpenting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Sebab untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh di butuhkan jasmani yang sehat lagi kuat.  Pemberian gizi yang baik untuk anak, dapat ibu berikan semenjak sang buah hati masih didalam kandungan. Gizi yang baik di peroleh dari makanan yang sehat, untuk itu ibu dianjurkan untuk makan makanan yang banyak mengandung vitamin, dan mineral yang penting bagi sang buah hati. Selain dapat membantu merangsang pembentukan dan penyambungan neuron saraf di otaknya, makanan yang bergizi akan membuat pertumbuhan tulang anak menjadi tumbuh dengan wajar. Ibu juga dilarang untuk mengonsumsi alkohol, dan narkotika. Sebab itu akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin ibu. Setelah sang buah hati lahir, juga jangan lupa untuk selalu memberikan ia makan yang bergizi. Cukupilah kebutuhan gizinya dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Apabila anak sekolah maka berikan ia bekal makan yang sehat dan hindari penggunaan penyedap rasa. Dan awasi anak dalam jajan, jangan biarkan anak jajan sembarangan, karena belum tentu jajan yang ia makan itu mengandung gizi yang baik bagi nya.
 
2.      Ajarkan anak untuk mengerti agama dan iman.
 
           Penting bagi seorang anak untuk mengetahui iman dan agama yang ia peluk, merupakan kewajiban seorang ibu untuk mendidik anaknya beragama sesuai dengan agama yang ia anut. Sehingga anak dapat meresapi nilai-nilai agama dan keimanan tersebut dengan baik. Karena agama dan iman merupakan pondasi utama untuk membentuk kecerdasan spiritual anak.
 
 
3.      Jadilah tauladan yang baik bagi anak.
 
         Seorang anak terutama dalam masa tumbuh kembangnya membutuhkan seorang panutan dalam ia bersikap dan bertingkah laku sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak memang memiliki kecenderungan sifat untuk mencontoh dan menirukan apa yang orang tuanya lakukan terutama ibu. Oleh karena itu dengan memberikan tauladan yang baik dan benar kepada sang buah hati, anak juga akan menirukan yang hal yang baik tersebut, jika ia memperoleh kasih sayang yang baik dari orang tuanya, maka ia juga akan berlaku kasih sayang terhadap lingkungan sekitarnya sama seperti ibunya memberikan rasa kasih sayang kepadanya. Seperti yang diungkapkan oleh
 
Bobert Flughum ” Jangan mengkhawatirkan anak-anak tidak mendengarkan anda, khawatirlah bahwa mereka selalu mengamati anda ”
 
 
4.      Akhlak dan moral.
 
          Mendidik anak tidak cukup hanya membekalinya dengan ilmu-ilmu umum tapi juga diperlukan ilmu yang dapat mendidik akhlak anak dan moral anak. Hal tersebut dapat ibu lakukan dengan mengajarkan sopan santun kepada anak, sehingga anak memiliki budi pekerti yang luhur serta moral yang terpuji. Sebab jika rusak akhlak dan moral seorang pemimpin maka rusaklah suatu organisasi yang ia pimpin tersebut.
 
 
5.      Pahami karakter anak.
 
           Untuk membentuk jiwa kepemimpinan anak diperlukan pemahaman yang baik bagi ibu dalam memahami karakter masing-masing anaknya. Ada yang penangis, manja, pemalu, pendiam, dan bahkan keras kepala. Untuk itu pemahaman karakter anak dapat menunjang dan memudahkan ibu dalam membimbing anak menjadi seorang pemimpin dimasa depan. Menghadapi anak dengan berbagai karakternya memang tidak mudah dibutuhkan kerja keras dan kedisiplinan bagi ibu untuk dapat benar-benar memahami karakter anak. Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama diperlukan kedisiplinan dan tanggung jawab yang keras dalam mendidik anak ibu. 
 
 
6.      Terapkanalah aturan disiplin didalam keluarga.
 
            Kenapa harus di dalam keluarga ? Karena dari lingkunga keluargalah anak pertama kali mengenal orang-orang yang ada disekitarnya. Kedisiplinan diperlukan untuk membentuk anak yang pandai dalam memanfaatkan waktu. Kedisiplinan bukan berarti otoriter, karena otoriter dapat membunuh jiwa kebebasan anak yang sedang tumbuh. Kedisiplinan yang dapat diterapkan oleh ibu kepada sang buah hatinya dalah berupa kedisiplinan waktu belajar, kedisiplinan waktu bermain, kesiplinan waktu bangun tidur, kedisiplinan waktu tidur dan kedisiplinan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Sehingga anak tumbuh menjadi seorang yang lebih dapat menghargai waktu.
 
 
7.      Jangan bersikap kasar kepada anak.
 
          Sifat kasar yang terkadang ibu terapkan kepada anak dapat membunuh titik penting kekuatan pribadinya dan akan membentu sosok yang memiliki sifat , penakut , linglung, dan juga menarik diri dari lingkungan disekitarnya. Lebih baik ibu memberikan sanksi edukatif jika anak melakukan kesalahan-kesalahan. Bagaimana bentuk sangsi edukatif tersebut ? Dr. Laela Aththar memberika beberapa bentuk sanksi edukatif dintaranya :
 
a.      Kita harus menanamkan perilaku yang benar di dalam diri anak.
b.      Ketika anak melakukan kesalahan yang pertama hendaklah menjelaskan kesalahan yang dilakukan.
c.      Jika anak terus menerus melakukan kesalahan, maka boleh menggunakan cara ancaman ,namun tetap memperhatikan cara penerapannya.
d.     Diantara hal yang menjadikan sanksi dan ancaman tidak memberikan efek jera kepada  anak adalah penggunaan cara yang sama setiap melakukan kesalahan, baik setiap  kesalahan yang kecil maupun yang besar.
e.      Jika anak melakukan kesalahan, padahal ibu mengetahuinya maka berpura-puralah untuk tidak tahu, dengan berupaya untuk menggunakan cara tidak langsung menasehatinya.
 
 
8.      Tanamkan rasa bijaksana, beratanggung jawab, dan saling menghormati.
 
           Pemimpin harus bijaksana dan bertanggung jawab terhadap hal yang ia kerjakan. Ia juga harus bisa menghargai orang yang lebih tua dari dirinya dan menyayangi yang lebih muda dari dirinya. Hal tersebut dapat ibu mulai dengan mengajak dan mengajarkannya ketulusan serta kepedulian, sebab hal tersebut akan sekaligus menumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama saudaranya dan terhadap lingkungnnya.
 
 
9.      Tanamkanlah rasa percaya diri kepada anak.
 
           Menanamkan rasa optimis dalam diri anak, dapat memberikan rasa percaya diri, kekuatan jiwa dan mengembangkan hubungan sosialnya. Penghargaan yang diberikan dalam bentuk ucapan atau simbol materi, dapat mendorong dan memotivasi diri untuk terus berbuat dan berperilaku yang benar. Sehingga anak dapat tumbuh menjadi sosok yang percaya diri, mandiri dan tidak mengekor kepada orang tuanya. Sebab pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mandiri dan percaya diri.
 
 
10.  Bentuklah anak menjadi pribadi yang memiliki semangat yang tinggi.
 
         Ketika semangat yang membara dan berambisi menghilang dari dalam diri seseorang, dia tidak mengetahui untuk apa dia diciptakan? Dia tidak tahu tujuan dan misi hidupnya di dunia. Untuk itu ibu perlu memberikan selalu suntikan kepada sang buah hati untuk tetap semangat menghadapi masalah yang ia terima, ajarkan anak untuk menjadi pribadi yang gigih lewat menghargai impian dan cita-cita anak dan mendorongnya untuk menggapai impian tersebut.
 
 
11.  Pendidikan bagi anak.
 
        Untuk menjadi sosok pemimpin di butuhkan pemimpin yang tidak hanya kuat fisik, mental, ataupun kematangan finansial, namun pemimpin juga harus memiliki pendidikan yang memada. Sejak dini ibu harus membekali anak dengan berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum.  Sehingga anak memiliki wawasan yang baik untuk menjadi seorang pemimpin sebuah organisasi maupun pemimpin sebuah negara.
 
 
12.   Tanamkan sifat kerja sama pada anak.
 
          Sifat terakhir dari seorang pemimpin yakni mampu bekerja sama. Sifat bekerja sama ini dapat kita tumbuhkan kepada sang anak melalui metode permaianan atau pelajaran yang berkaitan dengan kerja sama. Ibu juga bisa mengajak sang anak ikut kerja bakti di lingkungan rumah. Semoga kelak sang anak bisa menerima arahan yang kita berikan agar dia mampu menjadi seorang pemimpin dan hidup mandiri. 
 
 
Kiat-kiat untuk membentuk anak jadi pemimpin :
 
1.      Puji perilaku kepemimpinan mereka.
2.     Pertanyakan pendapat mereka tentang sebuah pilihan. Dengan menjawab pertanyaan pilihan, maka kemampuan berbicara dan membuat keputusan yang baik akan teruji.
3.     Mengenalkan para pemimpin. Entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang yang ada di lingkungan kita, bisa jadi sumber ilmu tentang pemimpin yang hebat.
4.      Lakukan kegiatan yang membantu mereka menunjukkan kemampuan memimpin. Dengan membiarkan anak membantu mengatur barisan teman-temannya saat acara outing dari sekolah, maka anak dengan sendirinya dibiasakan untuk melakukan hal-hal memimpin.
5.      Bantu menentukan tujuan pribadi. Ketika sang anak menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri, yang tak ada hubungannya dengan kepentingan orang lain, otomatis mereka akan menunjukkan kemampuan memimpin. Bantulah agar arah tujuannya benar.  
 
              Demi generasi muda masa depan, menjadi yang terbaik dan terpenting dalam mendidik dan membentuk mereka. Demi membagun pemuda dan pemudi masa depan yang merupakan pilar masyarakat dan tiang yang kokoh.
 
              Dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga karya tulis ini menjadi sumber inspirasi bagi para ibu dan membantunya dalam mendidik sang buah hati dengan baik dan benar.
 
 
1 Komentar

ANTONIUS DUFAN PRIMA DINATA

15 Oct 2013 17:26

min, kalo tulisan ini "karya tulis ini diikut sertakan dalam lomba blog #LombaBlogNUB" itu trus ada linknya ditullisan itu siapa yang buat min? apa format nya harus ada link nya ? atau banner aja ?