Makanan Tepat untuk Cegah Kanker

Oleh Zizy Damanik 29 Oct 2012

Sayangi tubuh Anda, konsumsi bahan makanan yang tepat agar jauh dari serangan kanker.

Kanker adalah suatu istilah penyakit yang digunakan di mana adanya pembelahan sel yang abnormal tanpa kontrol dan dapat menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain di tubuh lewat aliran darah dan sistem limfatik. Kanker bisa tumbuh akibat paparan berbagai factor yang kebanyakan berasal dari luar tubuh.

Tapi apakah Anda tahu bahwa pencegah alami kanker juga ada di sekitar kita? Kombinasi makanan yang tepat dipadu dengan asupan yang seimbang, maka Anda dapat meminimalisasi kemungkinan bahaya kanker. Berikut sejumlah daftar bahan makanan yang dapat meminimalisasi risiko terkena kanker. 

Avokad

Kaya glutathione, antioksidan yang kuat untuk melawan radikal bebas dalam tubuh dengan memblokir penyerapannya ke dalam tubuh. Avokad juga menyuplai lebih banyak potassium dibandingkan dengan pisang, dan juga merupakan sumber beta karoten yang baik. Nutrisi yang terkandung di dalamnya dipercaya mampu menghambat pertumbuhan kanker prostat, sementara asam oleat di dalamnya mampu mencegah kanker payudara.

Kol, Brokoli, Kembang Kol

Ketiga jenis sayuran ini memiliki komponen kimia indole-3-carbinol (I3c) yang berguna memerangi kanker payudara dengan mengubah estrogen pemicu kanker menjadi bersifat protektif.  Sayur-sayuran ini menghasilkan  sulforaphane yang sangat reaktif saat dicerna, dimana dapat memicu sintesis sel pelindung protein dan melindungi terhadap kanker, seperti kanker prostat, kanker usus dan anus (rectal). 

Wortel

Beta karoten yang kaya pada wortel dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara, terutama bagi wanita di usia perimenopause. Beberapa penelitian mengindikasi bahwa sebaiknya mengonsumsi beta karoten secara alami, yaitu berupa sayur dan buah. Nah, beta karoten dalam bentuk suplemen justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker paru¬paru bagi para perokok atau orang-orang yang sering terkena paparan asbestos.

Zat lain yang juga terkandung dalam wortel adalah falcarinol. Zat ini juga dilansir juga dapat mengurangi risiko kanker, karena marnpu menghambat pertumbuhan sel kanker. Tapi, sebaiknya wortel dimasak dulu agar zat berguna di dalamnya bisa lebih maksimal saat beta karoten diserap oleh tubuh. Yang suka makan wortel rebus, rebuslah secara utuh baru kemudian dipotong¬potong. Ini untuk menjaga kandungan zat falcarinol agar tidak hilang bersama air rebusan.

Jeruk & Citrus

Buah-buahan ini mengandung zat monoterpenes yang dipercaya mampu mencegah kanker dengan menyapu zat-zat karsinogen keluar dari dalam tubuh. Salah satu jenis monoterpenes adalah limonene yang dapat menstimulasi produksi sel imun pembunuh kanker seperti lymphocytes, serta memecah munculnya senyawa-senyawa pembentuk sel kanker. Khasiatnya untuk membunuh sel-sel kanker 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi.

Kacang-kacangan

Kacang-kacangan rnengandung omega 3 fatty acids, phytosterols, polyphenols, cartenoids, dan vitamin E. Riset di laboratorium menunjukkan kemungkinan kacang-kacangan mempunyai kemampuan untuk mencegah berbagai macam kanker, seperti kanker payudara dan kolon (usus besar). Kacang-kacangan seperti kacang tanah, mede, almond, dan walnut mempunyai kandungan lemak yang tinggi dengan komposisi lemak tak jenuh yang tidak menaikkan kolesterol. Namun kandungan lemak tak jenuh itu akan berubah menjadi jenuh dan rusak bila dipanaskan dalam suhu yang tinggi. Jadi sebaiknya kacang¬kacangan dikonsumsi mentah (almond, walnut), atau dipanaskan ringan dengan suhu rendah, seperti disangrai atau direbus.

Kedelai

Pada produk¬produk kedelai seperti tahu terdapat sejumlah isoflavon seperti genisten yang bersifat sebagai phytoestrogen - estrogen nonsterodial lemah - yang membantu mencegah kanker payudara dan prostat dengan cara menghambat dan menekan perubahan sel kanker. Bermanfaat  untuk menurunkan risiko kanker payudara dan menghambat pertumbuhan sel epithelial dan pembuluh darah baru yang diperlukan tumor untuk berkembang. Kedelai juga sedang diteliti sebagai tambahan obat antikanker potensial. Namun dianjurkan mengonsumsi kedelai dalam bentuk yang sudah difermentasi, seperti tempe, tahu, atau miso, karena proses fermentasi membantu menghilangkan racun di dalam kedelai. Dan sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya, karena efek estrogennya dapat mengacaukan kadar hormon dalam tubuh.

Jamur

Beberapa jenis jamur mampu membantu tubuh memerangi kanker dan membangun sistem imunisasi, di antaranya shiitake, maitake, reishi, Agaricus blazei murill, dan coriolus Versicolor. Jamur-jamur ini mengandung polysaccharides, terutama lentinan, senyawa yang membangun imunitas. Jamur-jamur ini juga mengandung protein dan lectin yang dapat menyerang sel-sel kanker dan mencegahnya bermutasi dan membelah diri. Ekstrak jamur juga telah diuji dengan sukses di Jepang sebagai bahan tambahan untuk kemoterapi.

Teh

Teh hijau maupun teh hitam mengandung antioksidan berupa polyphenol (catechins) yang mampu mencegah pembelahan sel-sel kanker. Teh hijau adalah yang terbaik pertama, baru kemudian diikuti oleh teh hitam. Berdasarkan laporan dari Journal of Cellular Biochemistry, polyphenol ini banyak terdapat dalam teh hijau, red wine, dan buah zaitun, berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan berbagai tipe kanker. Daun teh hijau kering juga mampu mengurangi risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, rektum, hati, dan pankreas.

Tomat

Mengandung lycopene, antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab kanker. Tomat juga mengandung vitamin C yang dapat mencegah kerusakan sel yang dapat menjadi kanker. Semangka, wortel, dan cabai merah juga mengandung senyawa ini namun dalam jumah yang lebih sedikit. Studi yang dimuat di Journal of the National Cancer Institute menguatkan bahwa mengkonsumsi tomat dalam jumlah cukup dapat menurunkan resiko kanker, meski tidak semua  jenis kanker. Dari 72 penelitian yang dilakukan, 57 menyatakan terdapat keterkaitan konsumsi tomat dengan penurunan resiko kanker, demikian menurut keterangan Dr. Edward Giovannucci dari Harvard Medical School.

Cabai

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa capcaisin dalam cabai memiliki peran untuk menghambat pertumbuhan kanker prostat.

Bawang Putih

Komponen dominan allyl sulfur yang terkandung dalam bawang putih, seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, s-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, ajoene, dapat mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamine dalam tubuh, serta memblokir zat-zat karsinogen yang berbahaya. Bumbu dapur ini juga mengandung zat aktif seperti vitamin B, vitamin C, kalsium, potassium, besi, dan selenium. Komponen-komponen ini dapat mencegah mutasi gen, menghambat pertumbuhan sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak bahkan merangsang sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri (apoptosis). Bawang putih juga berperan sebagai antioksidan yang mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan ditengarai mampu menekan pertumbuhan kuman helicobacter pylori yang dapat memicu kanker lambung.

Pepaya

Kaya akan vitamin C yang dapat bekerja sebagai antioksidan, dan juga mengurangi penyerapan nitrosamines – salah satu zat penyebab kanker – dari makanan olahan. Pepaya juga mengandung folacin – asam folat – yang dapat meminimalisasi dysplasia serviks dan kanker jenis tertentu. Bukan hanya itu, daun pepaya juga disebut punya khasiat luar biasa mengagumkan untuk melawan kanker serviks, payudara, liver, paru, dan pankreas.

Rumput laut & tumbuhan laut

Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Kaya akan beta karoten, protein, vitamin B12, serat, dan klorofil, misalnya klorofilons – asam lemak yang penting untuk melawan kanker payudara. Banyak dari tumbuhan laut ini juga mengandung konsentrasi mineral potasium, kalsium, magnesium, besi, dan yodium yang tinggi.

2 Komentar

Agus Mulyadi

29 Oct 2012 19:55

semuanya suka, kecuali avokad, kol, dan brokoli

Nutrisi Bangsa

29 Oct 2012 10:58

wah!! Ini bermanfaat sekali bunda Zizy, dan semuanya enaaaaak... Terima kasih yaaa :)