Mengenal penyakit polio

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Oct 2016


Sahabat nutrisi,

Tanggal 24 Oktober ditetapkan sebagai Hari Polio Internasional. Kendati pada bulan Maret 2014 yang lalu WHO telah mengumumkan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia telah bebas dari polio, namun kita tidak boleh lengah dan harus tetap waspada. Karena bebas polio hanya berarti sudah tidak ada lagi virus polio di wilayah tertentu sebanyak 80%, namun hal ini berarti masih ada sekitar 20% virus yang masih hidup. Dan jika tidak dijaga, akan berkembang lagi.

  • Polio banyak menimpa anak-anak usia balita, penyebabnya adalah virus polio atau poliovirus (PV). Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, misalnya lewat makanan dan minuman, lalu berkembang di dalam tenggorokan dan saluran cerna. Virus polio dapat memasuki aliran darah, sistem syarafm dan pada akhirnya menyebabkan melemahkan otot hingga kelumpuhan.

Virus polio dapat menjangkiti kita apabila kita belum mendapat vaksinasi polio, bepergian ke daerah yang terjangkit polio, berusia sangat muda atau sangat tua, memiliki luka disekitar mulut, hidung dan tenggorokan, mengalami stress berat, serta kelelahan fisik yang luar biasa sehingga menurunkan daya tahan dan kekebalan tubuh.

Masa inkubasi penyakit ini antara 3 - 5 hari. Adapun gejala umumnya adalah kelumpuhan yang terjadi secara tiba-tiba pada salah satu anggota tubuh, setelah demam selama 2 - 5 hari.

Berikut 3 jenis polio, dan gejalanya masing-masing:

  • Polio non-paralisis, yang dapat menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensitif. Kram otot terjadi pada leher dan punggung. Otot akan terasa lembek jika disentuh
  • Polio paralisis spinal, virus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan batang tubuh dan otot tungkai. Pada penderita yang belum divaksin dan tidak memiliki kekebalan, virus ini akan menyerang seluruh saraf tulang belakang dan batang otak. Bahkan kelumpuhan, terutama pada kaki, masih dapat terjadi pada penderita yang sudah memiliki kekebalan.
  • Polio bulbar, yang disebabkan karena tidak ada kekebalan alami, sehingga batang otak ikut terserang, dan akhirnya menyebabkan kelumpuhan pada seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru dan jantung, dan akhirnya menyebabkan kematian.

Poliomielitis sangat menular, dan tidak bisa disembuhkan. Berikut beberapa cara mencegah penyakit polio:

  • Vaksinasi polio, yang biasanya dilakukan saat anak masih bayi, dan masa kanak-kanak.
  • Masak air dan bahan makan hingga matang atau mendidih sempurna sebelum diminum
  • Jalani pola hidup sehat
  • Kebersihan sanitasi harus dijaga baik