PEMIMPIN KECIL CERDAS, IBU BERKUALITAS

Oleh dzaq rif 17 Oct 2013

 

            Kehadiran seorang anak di tengah-tengah keluarga adalah suatu hal yang selalu dinantikan oleh setiap orang tua. Sembilan bulan Ibu mengandung bukanlah suatu hal yang ringan untuk dilakukan, bahkan setelah sembilan bulan berlalu ia harus merawat bayi mungil yang ia lahirkan. Setiap Ibu pasti menginginkan bayi yang dikandungnya kelak akan menjadi anak yang berguna bagi semua orang yang dijumpainya. Betapa bangga seorang Ibu bila melihat bayi mungilnya tumbuh menjadi sosok pemimpin yang mampu mensejahterakan banyak orang, segala lelah selama merawat dan mengasuhnya akan terbayar dengan kesuksesannya.

Jika seorang anak yang baru lahir diibaratkan seperti kertas putih yang bersih tanpa goresan tinta, maka Ibu dan lingkungan terdekatnya adalah tangan-tangan lembut yang akan menggoreskan tinta di atas kertas putih tersebut. Indah atau tidaknya goresan di atas kertas putih itu, tergantung Ibu dan lingkungan mendidik anak tersebut. Disinilah peran besar sang Ibu untuk mencetak generasi berkualitas yang memiliki intelektualitas tinggi serta moral yang berbudi. Tidak hanya berilmu namun mampu mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan orang banyak.

Seorang Ibu mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membentuk kepribadian sang anak, karena Ibulah yang pertama kali mereka lihat, Ibu yang akan melewatkan waktu lebih lama bersama sang anak, bahkan ketika masih di dalam kandungan ikatan antara Ibu dan anak telah terjalin kuat. Ibu adalah barometer baik buruknya masyarakat, karena dari rahim sang Ibulah para generasi muda dilahirkan. Untuk mendidik generasi yang berkualitas haruslah dimulai dari diri sang Ibu, sebab emosional dan watak Ibu akan berpengaruh kepada anak. Apabila dalam masa kehamilan sang Ibu mudah marah dan tersinggung, kemungkinan besar anak yang dikandungnya juga akan memiliki sifat pemarah. Begitu juga seorang Ibu hamil yang berada dalam keadaan tertekan dan stres akan mencetak mental yang rapuh pada si anak, maka dari itu seorang Ibu yang sedang hamil harus diupayakan untuk selalu berada dalam kondisi bahagia, tidak terlalu banyak fikiran, serta selalu menjaga fikiran-fikiran positifnya.

Mendidik seorang anak bisa dimulai sejak masih didalam kandungan. Sejak usia 5 bulan dalam kandungan, bayi sudah dapat merespon keadaan yang ada di luar, dan mereka juga sudah mulai dapat mendengar dengan jelas pada usia tersebut. Jenis musik klasik yang diperdengarkan kepada janin akan memengaruhi perkembangan kecerdasan dan kepribadiannya kelak. Komunikasi yang intens antara orang tua dan bayi dalam kandungan juga akan memengaruhi rasa percaya diri sang anak. Namun,  hal itu tidak cukup hanya dilakukan sekali saja, harus berulang kali dan rutin agar anak semakin terbiasa mendengar suara orang tuanya. Bisikkan juga kalimat-kalimat positif pada bayi, seperti “jadi anak pintar ya, mama sayang adik” dan kalimat-kalimat positif lainnya.

Pemberian ASI eksklusif juga sangat memengaruhi pertumbuhan anak karena di dalam asi terdapat banyak zat antibodi yang dapat mencegah bayi dari berbagai macam penyakit. Bayi yang minum ASI akan lebih jarang terserang penyakit, ASI juga berpengaruh besar terhadap perkembangan IQ anak. Menurut beberapa hasil penelitian, anak yang dibesarkan dengan ASI akan memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang dibesarkan dengan susu kaleng atau susu sapi. Tidak hanya itu, ASI juga menyebabkan adanya pendekatan yang intim antara ibu dan bayi dalam proses menyusui. Hal itu akan dapat menumbuhkan kedekatan antara Ibu dan anak, juga mempererat hubungan antara keduanya.

Mendidik anak untuk mencetaknya sebagai generasi yang berkualitas bukanlah suatu hal yang mudah. Anak-anak ibarat layang-layang, membentuk karakter mereka bagai menerbangkan layang-layang. Terkadang kita harus menarik dan terkadang harus mengulurnya agar layang-layang itu mampu terbang tinggi. Begitu juga dengan anak, orang tua tidak selamanya bisa membebaskan keinginan mereka, terkadang diperlukan ketegasan untuk melatih mereka bahwa tidak semua keinginan dapat terwujud. Mendidik dengan kelembutan dan kasih sayang adalah metode yang tepat, namun sesekali perlu ketegasan dan peringatan ketika mereka melakukan kesalahan.

Pendidikan paling dasar yang harus menjadi perhatian setiap orang tua terutama Ibu adalah pendidikan karakter dan kepribadian. Seorang Ibu harus mengajarkan kepada anak bagaimana berlaku sopan santun kepada orang tua dan orang lain, juga bagaimana cara bergaul dan berteman yang baik. Pendidikan karakter dan kepribadian yang baik akan menjadi bekal si pemimpin kecil di masa depannya kelak. Tidak menutup kemungkinan bahwa banyaknya kasus kriminalitas dan kecurangan yang terjadi di masyarakat saat ini adalah dampak dari kurangnya pendidikan moral dan karakter yang ditanamkan kepada anak-anak. Keteladanan kedua orang tua terutama Ibu adalah hal yang paling utama untuk mendidik karakter dan kepribadian anak. Pada usia anak-anak mereka akan suka meniru hal-hal yang dilakukan orang-orang di sekitar mereka tanpa faham baik dan buruknya. Seorang Ibu yang baik akan memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan yang baik terhadap anak. Selain itu dengan sering mengajak anak untuk berdiskusi tentang hal-hal kecil di sekitar mereka dan memahamkan kepada mereka tentang hal mana yang baik dilakukan dan tidak akan otomatis membentuk pola pikir mereka. Bercerita juga salah satu metode yang efektif untuk membentuk karakter anak, karena anak-anak cenderung lebih senang mendengarkan cerita.

Di zaman yang semakin canggih ini seorang Ibu harus memberikan perhatian ekstra untuk si pemimpin kecil. Kecanggihan tekhnologi dewasa ini bisa memberikan dampak positif sekaligus negatif kepada anak. Saat ini melalui internet segala macam informasi dapat diakses. Mahkluk bernama internet ini bagai pisau bermata dua, banyak manfaat yang bisa diperoleh darinya jika mampu mempergunakannya dengan baik. Namun banyak juga dampak buruk yang dapat merusak kepribadian anak jika mereka dibiarkan menggunakan fasilitas tersebut tanpa pengawasan orang tua. Seorang Ibu hendaknya bisa menjadi sahabat yang baik untuk anak-anak, dengan menjadi sahabat mereka, mereka akan lebih terbuka dengan Ibunya sehingga Ibu tidak begitu kesulitan untuk mengawasi mereka. Mayoritas anak lebih senang berbagi dengan teman sebayanya, padahal belum tentu mereka bisa memberikan solusi terbaik kepada anak-anak ketika mereka menemukan suatu permasalahan. Menjadi sahabat yang baik dengan meluangkan lebih banyak waktu untuk mereka, meskipun sekedar mendengarkan celotehan mereka. Usahakan untuk menjadi pendengar yang baik bagi mereka agar mereka nyaman berbagi dengan Ibunya sehingga anak akan lebih terbuka. Tanggung jawab utama seorang Ibu adalah mendidik anak, maka jangan sampai Anda melewatkan proses tumbuh kembang anak dengan memberikan kesempatan itu kepada orang lain.

Proses tumbuh kembang anak sejak mereka belajar merangkak, berjalan dan berbicara adalah suatu masa yang tak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Pada masa-masa inilah dibutuhkan keberadaan Ibu untuk membentuk mereka menjadi generasi berkualitas. Dengan meluangkan lebih banyak waktu untuk si kecil Anda akan melihat bagaimana sang buah hati berproses. Jika Anda adalah seorang wanita karier dan memilih jasa baby sitter untu mengasuh anak Anda, maka janganlah terlena dengan keberadaan baby sitter. Tugas mereka hanyalah membantu, namun Anda sebagai seorang Ibu yang mempunyai kewajiban utama untuk mendidik mereka. Jangan sampai anak lebih nyaman dan lebih dekat dengan baby sitter dari pada dengan Ibunya sendiri. Akan lebih baik jika Anda memilih untuk meluangkan lebih banyak waktu Anda bersama sang buah hati. Anda bisa membuka usaha di rumah, sehingga Anda tetap bisa bekerja sekaligus menyaksikan buah hati Anda berkreasi.

Pemimpin yang berkualitas akan terbentuk dari Ibu yang berkualitas, maka untuk membentuk generasi-generasi berkualitas harus dimulai dari wanita-wanita hebat dan berkualitas pula. Untuk menjadi seorang Ibu yang berkualitas membutuhkan sebuah proses sebagaimana pertumbuhan anak. Proses menjadi Ibu berkualitas hendaknya dimulai sejak remaja menuju dewasa agar memiliki kesiapan yang lebih matang. Karena kita tak akan bisa memberikan contoh melakukan kebiasaan baik kepada anak apabila kita tidak pernah membiasakan hal-hal baik untuk diri kita sendiri. Maka bagi para remaja hendaknya mulai membiasakan diri untuk melakukan tugas-tugas wanita. Dimulai dari yang paling kecil seperti menyapu, membersihkan rumah dan sebagainya. Jika hal-hal tersebut tidak dibiasakan sejak awal akan terasa berat nantinya. Namun bagi para Ibu, tidak ada kata terlambat untuk sebuah proses. Anda bisa terus berusaha untuk memberikan contoh kebiasaan baik bagi mereka, para pemimpin kecil. Mari berproses untuk menjadi Ibu berkualitas bagi pemimpin kecil cerdas.

oleh: Dzakia Rifqi Amalia