Pemimpin Kecil dari Hal Kecil

Oleh Hanum Hapsari 14 Oct 2013

Mungkin saya memang masih mahasiswa dan belum memiliki keluarga namun saya sudah memiliki keponakan. Di tempat kerja part time saya (sebuah lembaga kursus bahasa asing) selalu berurusan dengan anak-anak yang sedang menjalani tes penempatan level.

 “Apa artinya front?” tanya seorang anak pada Bundanya.

Sang Bunda menjawab dengan mudah sambil sibuk bermain gadget-nya, “Depan.

“Kalau in front?” tanya anak laki-laki itu lagi.

“Di depan”

“Apa bedanya Bun?” tanya anak itu lagi.

“Jangan berisik, Bunda sedang sibuk!” jawab Ibu berusia muda itu ketus.

 Akhirnya si anak diam tak berkutik ketakutan mendengar Bundanya dengan singkat berucap jangan berisik!

Seorang anak adalah karunia Tuhan yang dititipkan kepada keluarga untuk dididik menjadi seorang pemimpin kelak dikemudian hari. Seperti apapun keadaannya seorang Bunda-lah yang melahirkan seorang calon pemimpin di dunia.

Jika ada pepatah bilang mengukir diatas batu lebih susah daripada mengukir diatas air kiranya benar adanya. Mendidik anak dari kecil lebih susah dibandingkan dengan mendidik anak ketika dia dewasa. Seorang anak kecil yang memiliki hati polos yang belum tahu apa-apa akan lebih susah dididik menjadi “pemimpin” dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah banyak mengerti dan mudah memahami segala sesuatu. Salah asuhan bisa-bisa anak menjadi liar dan tidak terkendali.

Seperti petikan dialog di atas, seorang Bunda seharusnya mendidik anaknya dengan terus membuat anak penasaran agar mau tau dan mau berusaha lebih lagi. Maksudnya di sini adalah jangan selalu menjawab pertanyaan anak. Anak memang harus disuapi ilmu pengetahuan namun terkadang orang tua harus tega membuat anak penasaran dan berusaha mencari tahu jawabannya sendiri.

Cara mendidik anak yang dimaksud adalah menganggap diri kita (orang tua) sebagai teman bukan orang yang sudah tua dan sok tahu bahkan selalu memberikan jawaban mengenai apa yang anak ingin tahu. Hal kecil seperti ini kerap diterapkan di tempat les tempat saya bekerja. Ketika saya bekerja seorang sering bertanya arti Bahasa Inggris namun saya tidak boleh memberi tahu artinya sesuai dengan kode etik pekerjaan.

 Ketika itu ada seorang anak perempuan bertanya arti kata front dan aya balik bertanya seperti dialog dibawah ini

Anak (A) : Miss apa arti kata front?

Saya (M) : Apa ya, Miss juga belum tahu tuh.

A       : Ah Miss bohong masa gak tahu. Miss kan sudah bekerja pasti tau artinya.

M      : Wah masa? Lebih pintar kamu deh sepertinya kalau Bahasa Inggris. Eh kamu kalau baris mau masuk kelas di mana?

A       : Aku kan baru mau les, masih belum tahu apa-apa. Di paling belakang.

M      : Kenapa?

A       : Kata guru aku, kalau orang yang berada dipaling belakang itu berjiwa paling besar.

M      : Oh karena kamu gendut jadi paling besar dan paling belakang?

A       : Ih bukan Miss. Jiwanya paling besar. Bukan berarti gendut. Aku kan sehat bukan gendut.

M      : Hehe maaf ya Miss baru tahu. Miss boleh berpendapat?

A       : Boleh dong, silahkan Miss.

M      : Terkadang kamu memang harus menuruti kata-kata guru untuk baris paling belakang, namun kamu juga perlu baris di tengah.

A       : Wah pasti front artinya tengah ya?

M      : Tunggu, Miss belum selesai. Nah kalau pemimpin barisnya di mana?

A       : Di depan?

M      : Nah iya, pemimpin itu baris di depan agar dapat memimpin orang-orang. Kalau kamu mau jadi pemimpin kelak harus pernah baris di belakang, di tengah, dan di depan ya. Jadi kamu sudah tau artinya?

A       : Oh gitu, emm jadi front itu artinya depan ya Miss?

M      : (Tersenyum dan melanjutkan pekerjaan)

Richelle

 

Anak memiliki kejujuran yang tinggi. Lihat saja jawabannya benar-benar apa yang dia lakukan lho Yah, Bun :)
Hasil

Nah, mungkin itulah cara yang sedikit bijak dalam mendidik anak kecil. Selalu membuatnya penasaran dan ingin tahu seperti sifat dasar anak yang selalu bertanya. Bertanya tentang pelajaran kecil dari gurunya di sekolah, menjelaskan yang lebih baik, dan akhirnya si anak tau sendiri jawaban atas pertanyaannya. Kelak, anak tidak mudah menghilangkan apa yang dia tau dari orang tuanya jika cara menemukan jawabannya ditemukannya sendiri. Begitu sepele namun sering terlupakan oleh orang tua yang terlalu sayang sehingga selalu memberikan apa yang mereka tau dengan harapan si anak akan lebih tau. Yang terpenting bukanlah si anak menjadi lebih pintar dari teman seusianya namun anak menjadi tau dan dapat menjawab pertanyaan yang dia tanyakan. Hal ini penting ditanamkan sejak dini agar anak merasa dapat mencari jawabanya sendiri secara mandiri. Seorang pemimpin besar lahir dari hal-hal kecil disekitarnya melalui seorang Ibu, Ayah, dan keluarganya.

“Aku belajar mendidik seorang anak mulai dari mahasiswa agar kelak bekal ku sudah cukup ketika aku mempunyai anak.” -HPH

kunjungi: http://hanumhapsari.blogspot.com/

2 Komentar

17 Oct 2013 16:50

cara mendidik anak itu memang berbeda-beda, ada yang disiplin ada yang santai. cara mendidik anak itu bisa membentuk identitas pribadi anak itu sendiri. setuju banget sama hanum kalo mendidik anak itu harus bijak dan bagaimana cara kita mengembangkan bakat anak lewat pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu anak :D hanya karena status kita mahasiswa kita tidak bisa belajar mendidik seorang anak, tapi justru dengan banyak berbincang dengan seorang anak kita bisa banyak belajar dari mereka dan mengajarkan banyak hal yang mungkin belum mereka ketahui :D tetap semangat, mbak hanum :3

Nutrisi Bangsa

14 Oct 2013 09:34

Mbak Hanum apa kabar? :) Senang sekali deh bertemu lagi.. Sedih sekali ya kalau melihat anak "dicueki" ibunya yang asyik ber-gadget-ria.. Ngomong2, quotenya boleh kami gunakan yaaa.. :D

Hanum Hapsari

16 Oct 2013 23:47

Hai mimin. Baik sekali. Maaf baru sempat posting ya habis yang khusus mahasiswa gak ada jadi bingung mau posting apa hehe Iya min, kasihan ya. Gimana anaknya gak main gadget kalau Ibunya juga main gadget terus :p Kalau kasusnya yang ada di foto orang tuanya support banget, bahkan sampai ke ruang ujian cuma bilang "Do the best if you want to study" wah boleh sekali. itu quote dari saya pribadi kok hehe