Pentingnya Kebersihan Sanitasi

Oleh Nutrisi Bangsa 30 Nov 2014

dp1772777

Sahabat nutrisi,

Berdasarkan hasil riset gabungan antara UNICEF dan WHO, Joint Monitoring Program 2014, sebanyak 55 juta orang di Indonesia melakukan buang air besar sembarangan. Bahkan riset itu menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi kedua tertinggi di dunia, setelah India.

Akibat dari kebiasaan ini, terdapat sebanyak 88 persen angka kematian anak disebabkan oleh diare, karena kesulitan mengakses air bersih dan keterbatasan sanitasi yang layak.

Hal ini diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang belum menempatkan sistem sanitasi atau toilet yang layak dan bersih sama pentingnya dengan kebutuhan ruang-ruang lain.

Padahal, kita perlu ke toilet setiap hari. Tidak hanya toilet di rumah, tetapi juga di tempat-tempat umum. Dan toilet yang tidak terjaga kebersihannya merupakan sumber penyakit.

Berikut beberapa standar toilet yang layak berdasarkan Asosiasi Toilet Indonesia:

  • Air bersih dan mengalir, merupakan hal utama yang harus tersedia di setiap toilet.
  • Cahaya dan udara yang cukup. Berdasarkan survey Asosiasi Toilet Indonesia kebanyakan toilet di Indonesia kurang ventilasi dan cahaya. Hal ini menyebabkan toilet lembab. Padahal kelembaban memudahkan bakteri dan jamur berkembang biak.
  • Tempat sampah, juga merupakan benda penting yang harus ada di toilet, baik di dalam maupun di luar. Sebaiknya tempat sampah tertutup.
  • Tempat cuci tangan. Salah satu kebiasaan yang masih sulit dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun setelah buang air. Padahal kebiasaan ini sangat penting untuk menghilangkan kuman dan bakteri di tangan.
  • Fasilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas, terutama di toilet-toilet umum, hendaknya ada toilet khusus untuk mereka
  • Hemat air, hal ini terkait dengan lingkungan hidup. Menggunakan jetshower (penyemprot air untuk membersihkan diri setelah buang air) lebih dapat menghemat air daripada bak air atau ember.