Peranan Posyandu Dalam Pengentasan Gizi Buruk

Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 21 Sep 2011

Pola pemberian makan yang salah menjadi salah satu penyebab rendahnya kondisi gizi anak.  Pemberian makan ini tidak hanya meliputi bahan makanan yang harus mengandung gizi seimbang, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dan vitamin, tetapi juga meliputi cara memasak mulai dari mencuci bahan makanan hingga proses memasak.

Selain itu, seringkali kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi karena orangtua membiarkan anak-anak lebih banyak jajan atau memberi menu makan yang porsi karbohidratnya lebih banyak dari proteinnya alias tidak seimbang.

Melalui Posyandu diharapkan masyarakat mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana memilih bahan yang bergizi dan memberi makan yang tepat, dengan memaksimalkan bahan pangan yang tersedia di sekitar.

Sebenarnya banyak sekali ditemukan terutama di desa - desa bahan makanan yang murah tapi secara nutrisi mengandung nilai gizi yang tinggi, semisal tahu, tempe atau mencoba mengisi lahan kosong dengan sayuran yang mudha tumbuh semisal bayam / sawi.

Selain masalah minimnya pemahaman jenis makanan bergizi dan cara pengolahannya, persoalan gizi kurang juga disebabkan karena kurangnya kesadaran pemberian ASI eksklusif serta akses pada pelayanan kesehatan. Disini peran Posyandu diperlukan di tengah masyarakat yang majemuk untuk memberikan pemahaman pentingnya ASI di awal kehidupan si buah hati.