Renungan 7 bulanan mama

Oleh Desy Puspa Andriany 15 Feb 2014

Dear diary..

Saat ini saya memiliki 2 anak laki-laki yang sehat. Sang kakak Almer dan Si kecil adek Gibran.

Tepat 1 tahun yang lalu adalah saat kehamilan ke-2 saya menginjak 7 bulan, artinya memasuki Trimester ketiga. Disaat itu adalah saat badan mulai merasakan nyeri punggung, payudara sakit dan membesar, mudah lelah, sesak nafas, sering buang air kecil yang mengharuskan saya bolak balik ke kamar mandi, sering kegerahan, kaki membengkak dan berbagai keluhan lainnya.

Tidak ada acara istimewa untuk 7 bulanan mama bagi saya. Saat 7 bulanan mama adalah saat perenungan. Di malam-malam tertentu saya sering meneteskan air mata, hati ini mengharu biru. Mengingat ibu saya disaat beliau juga mengandung dan melahirkan saya. Didalam hati saya berkata “Inilah yang mama rasakan dulu, bahkan mungkin lebih sulit dengan fasilitas yang lebih minim”. Perenungan itulah yang membuat saya semakin kuat. Membuat saya bahkan semakin menikmati trimester ketiga kehamilan saya.

Saya mempersiapkan persalinan ke-2 saya. Sambil bermain dengan sang kakak dan selalu mengajak bicara dengan adek bayi didalam perut, waktu terasa berlalu begitu cepat sampai tiba saat persalinan.

Sampai pada akhirnya saya berhasil menjalani VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) atau melahirkan secara normal spontan setelah pernah 1x melahirkan secara operasi Caesar. Saya bisa VBAC, hypnobirthing dan gentle birth, karena semangat dan kekuatan yang saya dapat dari Ibu. Dua kali saya mengalami persalinan, pertama Caesar, ke-2 normal, dengan selalu ditemani ibu saya tercinta. “Ibu….. ini adalah persembahanku untukmu. Berbahagialah bersamaku.”