Setiap Hari Adalah Hari Ibu

Oleh Handy Dannu Wijaya 15 Mar 2012

     Siapa bilang hari Ibu hanya jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya? Itu salah, karena hari ibu jatuh setiap hari. Jika hari ibu hanya jatuh setiap satu tahun sekali, maka ibu hanya menjadi Ratu Satu hari saja. Wow, sangat tidak adil rasanya. Mungkin, anggapan kita, hari ibu adalah hari dimana kita memperingati seluruh jasa-jasa ibu dalam hidup kita. Padahal, untuk memperingati jasa-jasa ibu, tidak hanya harus diperingati tanggal 22 Desember saja. Bahkan, saat bangun tidurpun kita layaknya memperingati hari ibu. Dan mengatakan terima kasih karena beliau telah membangunkan kita atau telah mempersiapkan sarapan pagi bagi kita dan keluarga.


      Sebagai seorang anak, kita layaknya juga lebih memperhatikan akan kondisi bunda kita setiap hari. Jangan sampai kita hanya memperhatikan kondisi beliau saat ia terbaring lemah di tempat tidur karena terserang penyakit. Atau karena ia terlalu lelah akan pekerjaannya. Dan asal tahu saja, pekerjaan ibu lebih berat dibandingkan dengan pekerjaan kita. Beliau tidur paling malam, dan Ia harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan hari-hari bagi keluarganya. Apakah itu pernah terpikirkan di benak anda? Kadang kala juga, Ibu sering kurang tidur karena ia sibuk menjaga kita atau anggota keluarga lain yang sedang sakit. Entah itu ringan atau berat. Tapi ia setia menjaga demi kesembuhan keluarga tercinta.


     Lalu, apa yang telah kita berikan kepada Ibu? Ada pepatah mengatakan “Kasih Anak sepanjang galah, tetapi kasih Ibu sepanjang masa”. Kita sangat sulit sekali untuk membalas jasa-jasa ibu. Karena yang beliau berikan semata-mata karena suatu kewajiban yang harus dilakukan. Ibu mungkin akan bahagia jika melihat anak-anak nya tumbuh dengan baik. Keluarganya rukun harmonis. Dan kita sebagai anak, layaknya memberikan waktu kita walau hanya 1 menit untuk hadir di tengah-tengah Ibu. Dengan memberi sedikit waktu, itu sudah memberi kekuatan baru bagi ibu. Jika ibu sedang sibuk dengan pekerjaannya, mungkin kita dapat membantunya  walaupun sedikit. Jika kita sedang santai, tapi pekerjaan rumah bagi Ibu belum selesai, kita layaknya menggantikan Ibu untuk melakukan pekerjaan ibu. 


      Ibu juga tidak selamanya sehat, adakalanya ia sakit. Dan seperti yang sudah di sebutkan tadi, dengan hadirnya kita di tengah-tengahnya, membantu  kesehatan ibu kembali pulih. Juga membantu ia kembali tersenyum jika ia kebetulan dalam keadaan kurang sehat. Dan, jadikanlah setiap hari itu, layaknya Hari Ibu seperti Hari Ibu yang biasa diperingati tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Karena dengan melakukan hal itu, kita akan lebih merasakan bahwa Ibu adalah sosok yang paling berharga bagi kita. Kesehatannya, kesehatan kita juga. Dan keberadaannya, juga keberadaan bagi kita.