Si Pemimpin Kecil Penerus Generasi Bangsa

Oleh Lina Marliana 20 Oct 2013

Anak adalah anugrah yang terindah dari Tuhan untuk kita. Anak adalah harapan dan masa depan bangsa. Mau jadi seperti apa bangsa kita nanti ? tentunya ini bergantung dari peran kita sebagai orang tua untuk mencetak generasi penerus yang berkualitas, handal dan mempunyai jiwa pemimpin. Disinilah peran Ibu sungguh berpengaruh penting dalam masa pertumbuhan anak. Apa sajakah yang perlu ibu lakukan untuk mempersiapkan penerus masa depan yang berkualitas, handal dan berjiwa pemimpin ?

Dari awal kehamilan seorang ibu harus benar-benar memperhatikan gizi dan nutrisi untuk janinnya, karena gizi pada ibu hamil merupakan investasi kesehatan dan kecerdasan bagi sang anak. Mengontrol dengan baik tumbuh kembang janin dalam kandungan dengan pemeriksaan rutin ke dokter tiap bulan dari awal kehamilan hingga saatnya waktu melahirkan, untuk memastikan bahwa sang bayi nantinya akan lahir dengan sehat dan sempurna.

Saat si kecil lahir, ibu pun harus tetap memberikan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayinya. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi. Memberikan ASI Eksklusif sedikitnya selama 6 bulan, memiliki berbagai manfaat bagi Ibu, serta membentuk ikatan Ibu dan si kecil. ASI mengandung DHA dan AA yang berperan penting dalam pembentukan dan perkembangan sel-sel otak si kecil dan juga enzim yang membantu proses pencernaan serta kolostrum yang keluar pada hari-hari pertama melahirkan, melindungi si Kecil dari bibit penyakit.

Saat berusia lebih dari 6 bulan, maka si kecil harus mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dibutuhkan bagi perkembangannya, karena minum ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhannya. Dalam hal ini, ibu harus bijak dalam memilih bahan makanan untuk bayinya. Bahan makanan haruslah mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil misalnya vitamin (terutama vitamin C, B1, dan B3), DHA, omega-3, dan mineral (terutama zat besi). Hal ini merupakan salah satu upaya ibu agar nantinya si kecil tumbuh cerdas, aktif, kreatif dan berjiwa pemimpin.

Pada dasarnya kecerdasan anak dipengaruhi oleh 2 faktor yakni, faktor genetik dan faktor stimulasi. Genetik merupakan hal-hal yang diwariskan oleh orang tua yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi sang anak, di antaranya adalah kondisi fisik. Faktor ini sudah tidak bisa diubah, karena merupakan faktor warisan dari orang tua. Sedangkan stimulasi adalah faktor-faktor lingkungan di sekitarnya yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak, dalam hal ini pengaruh dari keluarga, teman sebaya, teman sekolah, lingkungan tetangga, kebudayaan, media, lingkungan sosial yang lebih luas dan lingkungan fisik sangat berpengaruh. Lalu, apa yang perlu orang tua terutama ibu lakukan agar kecerdasan si kecil dapat tumbuh dengan optimal?

Upaya mencerdaskan anak secara optimal melalui nutrisi dan gizi sudah ibu lakukan sejak awal kehamilan, kelahiran hingga anak tumbuh dewasa. Maka hal lain yang perlu ibu stimulasi sejak dini adalah mengasuh, mendidik dan mengajarinya sebaik mungkin. Hal ini tidaklah mudah, karena memerlukan waktu, kesabaran, kedisiplinan, cinta dan kasih sayang yang besar dari ibu untuk si kecil. Kenali apa saja kebutuhan si kecil yang penting untuk kita perhatikan.

Kebutuhan akan cinta, perhatian dan kasih sayang, dapat ibu penuhi dengan cara, menyediakan waktu untuk melakukan aktifitas bersama si kecil, memberikan pelukan, ciuman, serta sentuhan hangat penuh kasih sayang. Hal ini dapat mempengaruhi kecerdasan emosionalnya di masa ia tumbuh semakin dewasa nantinya.

Kebutuhan akan kebebasan berekspresi, dapat ibu penuhi dengan cara memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apa yang jadi minat dan hobby positifnya namun tetap memberikan bimbingan dan support yang baik. Hal ini nantinya akan menumbuhkan keberanian dia untuk tampil mengekspresikan diri di depan banyak orang.

Kebutuhan akan rasa dihargai, diakui dan diterima oleh orang-orang disekitarnya, dapat ibu penuhi dengan cara, memberikan penghargaan saat dia selesai melakukan tugasnya dengan baik, misal dengan bertepuk tangan dan mengatakan “Adik hebattt…”, “Hore… adik pintarrr..”, ataupun dengan sanjungan dan pujian melalui ciuman. Saat dia melakukan kesalahan, janganlah ibu menghukumnya, namun bimbinglah dia untuk melakukan hal yang benar. Ucapkanlah kalimat yang positif, karena dengan kata-kata positif akan lebih baik untuk perkembangan kecerdasan emosi si kecil dan hal itu akan menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat pada dirinya. Sifat seperti inilah yang dibutuhkan oleh seorang calon pemimpin.

Semua upaya diatas, serta mengajari anak untuk peduli pada orang-orang disekitarnya, bersosialisasi pada lingkungan sekitarnya dengan memberikan contoh yang baik padanya sekecil apapun.. misal, menyapa tetangga yang lewat, membantu orang-orang yang membutuhkan dll. Mengajari anak untuk beribadah, berdisiplin dan bersopan santun, semuanya itu adalah pola asuh anak yang baik.

Dengan ibu memberikan pola asuh yang baik untuk anak-anaknya, maka itu artinya ibu sudah mempersiapkan sedini mungkin untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, handal dan berjiwa pemimpin.

Siapa sih yang tidak bangga kalau anak-anak kita menjadi anak yang berkualitas dan berjiwa pemimpin sebagai generasi penerus bangsa ? Mari ibu, mainkan peran kita.. persiapkan sedini mungkin dan berikan pola asuh yang terbaik untuk anak-anak kita…! :)

Tulisan ini aku ikutsertakan dalam #lombablogNUB dengan tema “Peran Ibu Untuk Si Pemimpin Kecil” yang dipersembahkan oleh Nutrisi Untuk Bangsa (SARIHUSADA).