Story Si Pemimpin Kecil Semasa Dalam Kandungan

Oleh retnoroessuhita 21 Oct 2013

Setripnya dua, Mas. Tapi yang satu agak kabur. Sms saya pada suami tertanggal 20 Mei 2013 kemarin. Hari itu pertama kalinya seorang Retno berkenalan dengan apa yang dinamakan Tespek. Saya baru saja menikah pada 8 April 2013. Sepuluh hari selepas menikah, tanggal 18 April saya menstruasi seperti bulan-bulan sebelumnya. Setelah itu semua berjalan seperti biasa, selayaknya pengantin baru yang tengah menikmati indahnya bunga-bunga cinta hehehe. Ehh, bulan depannya… tanggal 18 Mei saya tak kunjung mendapat tamu bulanan. Aneh, biasanya tanggal menstruasi tak pernah mundur, malah seringnya justru maju dua atau tiga hari. ‘Curiga’ ada sesuatu yang di luar kebiasaan… juga karena merasakan ada perubahan yang aneh pada badan saya, lemes, letih, lesu, sering buang air kecil, suhu tubuh pun terasa lebih hangat dari biasanya. Deg… mendadak saya pun mulai ‘mengaharapkan’ sesuatu, berekspektasi sesuatu yang lebih. Tanpa menunggu lama, saya mulai mencari jawaban dari ‘kejanggalan’ yang di luar kebiasaan itu. Saya browsing internet. Tanya pada Mbah Google tentang tanda-tanda perempuan yang tengah hamil muda. Dan benar saja, jawaban Mbah Google relatif sama dengan kondisi yang tengah saya alami. Kata Mbah Google tanda-tanda hamil muda itu : Payudara bengkak dan lembut. Mudah lelah. Mual. Terlambat haid. Perubahan mood. Buang air kecil makin sering. Kram perut. Munculnya flek. Pusing. Naiknya temperatur basal tubuh. Nah looh… banyak yang sama dengan saya kan? Saya juga ngerasain lemes, letih, lesu. Saya juga jadi sering buang air kecil. Suhu tubuh saya juga lebih hangat dari biasanya. Saya juga terlambat haid. Nah looh… kecurigaan pun semakin besar saja. Dengan harap-harap cemas, akhirnya tanggal 20 April 2013 saya melakukan tes kehamilan sendiri menggunakan tespek. Dan hasilnya sangat membahagiakan. Dua setrip, yang berarti positif !! Walau setrip yang satu nggak jelas sich, agak kabur. Saking senangnya, saya pun langsung sms suami yang ketika itu tengah bekerja. Mendapati sms saya tadi, suami langsung membalas : ‘Positif dong Yank. Fanta di kulkas dibuangi ajah, jangan minum-minum fanta lagi ya’

 

Begitulah cerita pertama perjalanan kami menjadi seorang calon Ayah dan calon Ibu. Romansa itu terasa benar. Belum lahir aja calon buah hati kami ini sudah membuat Ayah dan Ibunya norak. Kami melakukan tespek sampai empat kali lhoo hehehe. Karena hasil yang kemarin setripnya agak kabur, keesokan harinya suami beli tespek lagi. Dan hasilnya tetap sama, dua setrip, tapi yang satu agak kabur. Kami pun kembali harap-harap cemas, antara yakin dan tak yakin. Terlebih mendengar cerita seorang teman yang katanya pernah mengalami hamil semu, tespek positif, tidak menstruasi, tapi ternyata di dalam rahimnya tidak ada janin yang berkembang. Jangan terlalu ngarep dulu ya Yank…Kita kan nikahnya masih baru, masih banyak kesempatan. Begitu kata suami, khawatir saya terlalu berharap. Ingin dapat kepastian, seminggu kemudian kami kembali membeli tespek, dua sekaligus hehehe, dengan merk yang berbeda, sekedar ingin membandingkan hasilnya. Uppss… kali ini hasilnya oke lho. Sangat memuaskan. Dua setrip dan sangat jelas. Kami pun sangat kegirangan. Sehari, dua hari, tiga hari berlalu. Tapi… dirasa-rasa ada lagi sesuatu yang kurang. Sampai sejauh ini saya tidak mengalami apa itu yang dinamakan morning sickness. Saya nggak pernah mual-mual. Saya nggak pernah muntah-muntah. Hmm… kecemasan itu kembali melanda. Takut mengalami seperti yang dialami teman, hamil semu. Lagi-lagi demi mendapatkan kepastian, kami pun bergegas pergi ke Bidan, memastikan hamil tidaknya. Ternyata, hanya dengan pengamatan sekilas saja (saking sudah berpengalamannya kalee ya)…si Bidan sudah bisa memastikan bahwa saya memang benar-benar hamil. Hanya dengan meraba perut dan melihat kondisi payudara. Tapi karena ingin lebih yakin lagi, seminggu kemudian kami lantas pergi ke dokter kandungan. Disana saya di USG untuk melihat apakah benar di rahim ini benar-benar ada janin yang sedang berkembang atau tidak. Disitulah saya mengalami pengalaman yang campur aduk nano-nano rasanya, antara takjub, deg-degan, harap-harap cemas, bahagia, bercampur menjadi satu. Pertama kali saya mengenal apa itu USG. Pertama kali saya melihat calon bayi saya, yang kala itu masih sangat kecil, baru seukuran biji kacang. Walaupun masih sangat kecil, tapi kami sudah sangat bahagia, karena ternyata saya memang benar-benar hamil, di rahim ini benar-benar sedang ada calon bayi yang tengah berkembang. Dari dokter kami mendapat berbagai penjelasan seputar kehamilan. Apa-apa yang harus dilakukan. Apa-apa yang harus dihindari. Dokter menegaskan, trimester pertama kehamilan adalah masa-masa rawan. Janin belum memiliki plasenta, sehingga masih sangat rawan keguguran. Harus sangat berhati-hati. Tidak boleh terlalu cape. Tidak boleh angkat yang berat-berat. Tidak boleh terlalu stress. Harus lebih banyak istirahat. Calon dedek bayi harus benar-benar dijaga. Dokter juga menekankan, bahwa trimester pertama adalah periode emas pembentukan otak janin, jadi asupan gizi harus benar-benar terpenuhi. Asam folat adalah asupan yang teramat sangat penting. Karena selain bisa membuat otak bayi cerdas, asam folat juga mencegah terjadinya cacat pada janin. Di akhir konsultasi dokter memberi resep vitamin ibu hamil untuk saya minum.

 

Hari-hari selanjutnya lebih berwarna lagi. Saya mulai merasakan apa itu ‘mabok’ hamil muda. Saat hamil muda tubuh mengalami perubahan besar-besaran secara hormon dan metabolisme. Produksi asam lambung secara otomatis meningkat dari biasanya. Dan berhubung saya punya maag, menyebabkan produksi asam lambung semakin tambah membludag. Dampaknya maag kambuh. Jadi sering muntah. Tidak nafsu makan. Makanan jarang ada yang masuk… saya pun jadi sering pusing kepala. Wuuaah… pokoknya benar-benar ‘payah’ dech, kondisi saya, kala itu.

 

Di kondisi payah itulah saya baru benar-benar menginginkan kehadiran sosok seorang ibu. Setelah menikah, saya dan suami memutuskan untuk hidup mandiri di Jakarta, jauh dari orangtua, jauh dari sanak sodara. ‘Aduhh…pengen banget makan sop ayam buatan si Mamah’, saat hamil muda itu saya mendadak kangen masakan ibu. Pengen sop ayam buatan ibu. Pengen sayur bayam buatan ibu. Pengen opor ayam buatan ibu. Tidak nafsu makan, membuat saya merasa bosan dengan masakan warung. Kangen masakan rumahan. Mau masak sendiri nggak kuat, kepala sering ngglieng karena pusing. Mau makan masakan warung rasanya udah bosen setengah mati. Sedikitnya asupan makanan yang masuk, membuat tubuh saya lama-kelamaan drop. Untung ada bubur kacang ijo, makanan favorit saya dari dulu. Bubur kacang ijo inilah yang sedikit menopang daya tahan tubuh saya.

 

Hmmm bener dech… kala itu saya benar-benar galau. Saya ingat betul ucapan dokter, bahwa trimester pertama kehamilan harus cukup asupan gizinya, karena otak bayi sedang dalam masa pembentukan. Tapi di sisi lain tubuh ini seolah menolak semua makanan itu. Sebenarnya… saya ingin sekali bisa makan beraneka macam makanan bergizi. Ingin makan ayam. Ingin makan daging. Ingin makan ikan. Ingin makan telur. Ingin makan kacang-kacangan. Ingin makan sayur-sayuran. Ingin makan buah-buahan. Ingin makan ini ingin makan itu… ingin makan semua… demi kebaikan dedek bayi yang ada dalam kandungan. Tapi apalah daya tubuh ini menolaknya, semua makanan itu keluar lagi termuntahkan, sama sekali tidak mau masuk. Perasaan takut dan merasa bersalah mulai menggelayuti hati ini, takut terjadi sesuatu yang buruk pada perkembangan dedek bayi. Di tengah kegalauan itu, tiba-tiba saya teringat ucapan dokter, bahwa asupan gizi dedek bayi juga bisa didapat dari susu khusus ibu hamil. Asyiiikk… susu ibu hamil bisa menjadi solusi nich !! Tapi… masalah tidak berhenti sampai di situ. Ternyata setelah mencoba meminum susu ibu hamil, kok rasanya aneh banget ya di lidah. Mungkin karena sudah terbiasa mengkonsumsi susu biasa (bukan susu ibu hamil), membuat lidah ini merasa kurang familiar dengan rasa susu bumil, terasa sangat asing di lidah, aneh, eneg, pengen muntah. Sampai suatu ketika, seorang teman menyarankan untuk minum susu bumil SGM. ‘Minum susu SGM aja, Jenk. Dulu waktu hamil aku juga minum itu. Susunya rasa buah-buahan. Seger. Jadi kayak minum sirup gitu dech. Apalagi kalau dimasukin kulkas dulu, pasti tambah segeeerr dech’, mendengar kata-katanya yang sangat provokatif itu membuat saya langsung tertarik untuk mencoba. Hmm… ternyata benar apa yang dikatakan teman saya itu, Susu SGM benar-benar segaarr di lidah dan tenggorokan, saya pun langsung suka. Alhamdulillah akhirnya masalah saya menemukan solusi. Tidak perlu khawatir lagi dedek bayi dalam kandungan kekurangan nutrisi. Kandungan nutrisi dalam susu SGM relatif bisa memenuhi kebutuhan dedek bayi. Ada kandungan asam folat sebanyak 471 mcg/saji. Asam folat berfungsi mengurangi resiko kelainan pada janin, misalnya gangguan perkembangan neural tube berupa kelainan otak atau spinal cord(anencephali, spinabifida). Ada kandungan kolin sebanyak 26,7 mg/saji. Kolin berperan sebagai bahan pembentuk fosfatidilkolin, bagian penting dari membran sel. Ada kandungan zat besi sebanyak 15,9 mg/saji. Zat besi dapat membantu mencegah dan mengatasi anemia kekurangan zat besi pada masa kehamilan. Ada kandungan kalsium sebanyak 360 mg/saji, fosfor sebanyak 186 mg/saji, Vitamin D3 sebanyak 105 IU/saji. Kalsium berperan dalam pembentukan serta mempertahankan kepadatan tulang dan gigi janin.

 

 

Romansa ‘mabok’ hamil muda hanya berlangsung sampai usia kandungan empat bulan. Setelah itu semua serasa normal kembali. Maag nggak pernah kambuh lagi. Nggak muntah-muntah lagi. Nafsu makan kembali normal. Rasa pusing di kepala pun sudah tidak pernah saya rasakan lagi. Alhamdulillah saya pun bisa menikmati masa-masa kehamilan yang menyenangkan. Pada kondisi yang sudah kondusif itu saya dan suami mulai mempersiapkan diri untuk menjadi calon Ayah dan calon Ibu yang baik. Kami hunting berbagai artikel parenting di internet. Tanpa sengaja, suatu hari, saya membaca salah satu artikel di internet yang menyebutkan bahwa sifat dan karakter anak itu bisa dibentuk sejak dari masa kandungan. Membaca artikel tersebut saya langsung semangat 45 untuk mempraktekannya. Saya dan suami bertekad untuk mendidik anak-anak kami kelak dengan baik. Dalam agama yang kami anut, saya dan suami meyakini bahwa anak itu adalah titipan dari Allah SWT, yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Di tangan seorang anaklah nasib orangtuanya akan ditentukan, apakah akan masuk neraka, atau masuk ke dalam surga. Pernah dalam ceramah seorang Ustad dikisahkan ada orangtua yang sangat baik ibadah dan amal kebaikannya…namun ketika mereka hendak masuk ke dalam surga, mendadak datang anaknya yang protes kepada Allah SWT, si anak tidak rela orangtuanya masuk ke dalam surga, karena dia menilai bahwa orangtuanya tidak mendidiknya dengan baik, yang menyebabkannya terjerumus ke dalam jalan hidup yang kelam. Akhirnya orangtua beserta anaknya itu sama-sama masuk ke dalam neraka. Hadouh… tragis banget ya. Saya dan suami sangat tidak ingin kisah tragis itu menimpa kami. Kami pun bertekad bagaimanapun caranya akan berusaha mendidik anak-anak kami kelak sebaik-baiknya. Bahkan dimulai sejak dari masa kandungan.

 

Ada cerita unik dari suami. Dulu, semasa suami masih dalam kandungan, ibunya rajin ikut lomba-lomba menyanyi. Ehh sekarang setelah dewasa suami juga suka banget dan hafal tembang-tembang lawas era 80-an. Lucu juga ya… Kok bisa hehehe. Makanan juga begitu. Dulu ibunya waktu hamil hobby banget makan rujak cingur. Dan sekarang suami juga favorit banget lho sama makanan khas jawa timur itu. Pengalaman unik tapi nyata itu kami jadikan referensi berharga dalam mendidik Pemimpin Kecil yang masih ada dalam kandungan saya ini. Oke… usaha pembentukan karakter anak dimulai dari sekarang, semasa masih dalam kandungan… please cekidot… Lets Go !!

 

Mendidik Calon Bayi Mengenal Tuhan

Pondasi agama yang kuat menjadi modal yang sangat penting bagi si anak kelak dalam menjalani hidup. Di tengah degradasi moral yang sudah sangat menghawatirkan belakangan ini, pondasi agama bisa menjadi solusi benteng pertahanan terakhir. Anak yang punya landasan agama yang kuat, relatif akan lebih stabil, dia tau kemana sebenarnya tujuan hidupnya akan mengarah. Tau mana yang benar dan mana yang salah. Tau mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Tidak mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Atau bahkan justru dia lah yang kelak akan memberikan influens positif bagi sekitarnya. Karena anak yang tau agama akan takut pada Tuhan. Keimanannya pada Tuhan akan menjadi nadi geraknya dalam menjalani hidup. Paham dan sadar betul betapa pentingnya dasar agama pada anak, saya pun memulai mendidik agama Si Pemimpin Kecil sejak dalam kandungan. Membacakan Al-Qur’an hampir setiap hari selama masa kehamilan. Berharap si baby bisa familiar dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an sejak dini. Menurut sebuah penelitian, membacakan Al-Qur’an pada bayi dalam kandungan bisa membuat si anak cerdas. Lantunan ayat suci Al-Qur’an bisa merangsang bekerjanya Titik God Spot pada otak, yang menjadi pusat koordinasi semua jaringan otak manusia. Rajin Solat Tahajud. Dengan rajin solat wajib lima waktu ditambah solat sunah tahajud, saya berharap di kemudian hari setelah dewasa my baby akan menyenangi dan mencintai solat. Setiap pagi rutin menonton acara ceramah Ustad Yusuf Mansur di televisi. Sambil menyelam minum air. Sembari ibunya belajar agama, my baby juga bisa ikut menyimak di dalam perut hehehe. Sering memperdengarkan murotal Al-Qur’an dari winamp. Daripada my baby dengerin yang aneh-aneh… bukankah lebih baik jika didengarin Al-Qur’an dong hehehe. Selama kehamilan saya berusaha menjadi hambaNya yang taat. Senantiasa berbuat kebaikan. Tidak bergosip ngomongin orang. Tidak menyakiti perasaan orang lain. Juga mengajarkan my baby tentang sedekah sejak dini. Hari-hari saya senantiasa diusahakan diisi dengan hal-hal yang positif. Semoga semua usaha saya ini bisa menjadikan Si Pemimpin Kecil kelak menjadi manusia yang punya landasan agama kuat. Aamiin.

 

 

Membentuk Karakter Anak Sejak Dalam Kandungan

Bonding ikatan batin antara ibu dan bayi yang sedang dikandungnya sangatlah kuat. Bayi bisa mengetahui bagaimana perasaan sang ibu, apakah ibunya tengah senang, sedih, bete, ataupun tengah dilanda stress. Maka sangat dianjurkan agar ibu hamil harus selalu menjaga suasana hatinya. Usahakan harus selalu bahagia dan ceria. Seorang anak cenderung selalu meniru orangtuanya, bahkan sejak masa dalam kandungan. Oleh karenanya, banyak yang bilang, sifat dan karakter anak bisa dibentuk sejak dalam kandungan. Yaitu dengan mengkondisikan bagaimana si ibu bersikap sehari-hari. Kalau semasa hamil si ibu suka marah-marah dan gampang emosi, maka jangan aneh jika kelak anak akan mempunyai sifat pemarah. Jika semasa hamil si ibu senantiasa bersikap sabar dan tenang… kemungkinan besar anak pun akan berpembawaan sabar dan tenang juga. Jika bumil selalu ceria… anak akan menjadi sosok yang periang dan ceria. Jika bumil sering murung dan tertekan… anak pun akan menjadi sosok yang pemurung.

 

Sadar betul tingkah laku ibu akan ditiru oleh bayinya, saya selalu berusaha menjaga sikap sehari-hari. Berusaha untuk selalu bersikap tenang dan sabar. Berusaha untuk selalu happy dan ceria. Berusaha untuk selalu berbuat kebaikan setiap harinya. Mudah-mudahan dengan begitu… Si Pemimpin Kecil kelak akan memiliki sifat yang baik hati, ceria, periang, sabar dan berpembawaan tenang. Aamiin.

 

Nutrisi Yang Baik Untuk Calon Pemimpin Kecil

Sejak hamil muda saya mulai rajin mencari informasi tentang asupan nutrisi yang baik untuk janin. Baik itu dengan browsing internet, tanya ke dokter kandungan, ataupun tanya pengalaman teman yang sudah pernah hamil. Hasilnya, saya pun jadi tau, agar janin bisa tumbuh sehat diperlukan asupan nutrisi yang cukup. Berbagai nutrisi yang dibutuhkan janin diantaranya, asam folat, kolin, protein, kalsium, zat besi, vitamin, dll. Asam folat terdapat dalam buah alpukat, kacang hijau, kentang, jagung, gandum (sereal, roti gandum). Kolin terdapat dalam kuning telur, hati, susu, pisang, kedelai, daging sapi. Protein terdapat dalam ikan, tahu, tempe, telur. Kalsium terdapat dalam susu dan ikan teri. Zat besi terdapat dalam sayur bayam. Vitamin terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan.

 

Ada juga resep-resep rahasia yang saya dapat dari teman yang sudah pernah hamil, tentang makanan-makanan apa saja yang harus dikonsumsi agar bayi bisa terlahir sehat. Banyak makan alpukat dan air rebusan kacang ijo biar bayi tidak cacat. Banyak minum madu dan sari kurma agar bayi dan ibunya sehat sampai melahirkan. Perbanyak mengkonsumsi minyak ikan agar bayi cerdas, karena minyak ikan banyak mengandung DHA yang sangat baik bagi otak. Perbanyak makan jambu merah agar bayi dalam kandungan senantiasa kuat tahan banting. Perbanyak makan brokoli karena sangat baik buat bayi. Setelah usia kandungan 7 bulan ke atas perbanyak mengkonsumsi sari kedelai dan air kelapa ijo, agar kulit bayi terlahir bersih. Makan apel ijo juga baik untuk kulit bayi.

 

Dari browsing internet, saya menemukan satu artikel menarik, dalam artikel itu dijelaskan kenapa orang barat relatif memiliki otak yang cerdas. Ternyata rahasianya ada pada asam folat. Bahan makanan yang paling banyak mengandung asam folat adalah gandum. Orang barat rata-rata mengkonsumsi roti gandum sebagai makanan pokok mereka, maka tidak aneh jika mereka kebanyakan memiliki otak yang cerdas, karena asupan asam folatnya sangatlah terpenuhi.

 

Selain dari bahan makanan alami, asupan nutrisi bayi juga bisa terpenuhi dari susu dan vitamin. Tapi untuk amannya, alangkah baiknya jika nutrisi dari bahan makanan alami kita combain dengan susu bumil dan vitamin bumil. Lebih banyak nutrisi yang diserap bukankah itu jauh lebih baik?

 

 

Tepat tanggal 18 Oktober 2013 kemarin, usia kandungan saya memasuki usia enam bulan. Sungguh kami sudah tak sabar lagi ingin melihat Si Pemimpin kecil lahir ke dunia. Semoga kehadirannya kelak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi zamannya. Menjadi hambaNya yang taat. Juga menjadi individu yang berguna bagi sesama. Aamin.

 

Kelak saat Kau lahir, kami akan menerapkan pola didik mirip seperti saat Kau masih dalam kandungan. Kami akan memanfaatkan periode golden age sebaik-baiknya (usia 0-5 tahun). Karena pada masa golden age inilah Kau akan mengalami periode emas tumbuh kembangmu, Nak. Menurut para ahli, pada usia 0-5 tahun (Golden Age) anak mengalami fase tumbuh kembang yang sangat signifikan. Pada usia ini otak anak mampu menyerap informasi yang sangat tinggi. Informasi sekecil apapun akan berdampak besar bagi masa depannya di kemudian hari. Di masa inilah momen terbaik bagi para orangtua untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Menanamkan pondasi nilai-nilai agama dan moral. Pada periode golden age, anak mengalami lompatan kemajuan luar biasa baik secara fisiologis, psikis maupun sosialnya. Anak sangat potensial untuk belajar apa saja.

 

Dalam hal kecukupan nutrisi tumbuh kembangmu, kami akan memberimu ASI sampai usia 2 tahun, juga akan memberimu beraneka makanan sehat dan bergizi. Sebagai penyempurna, kami juga akan memberimu susu untuk kesempurnaan tumbuh kembangmu. Berhubung sewaktu dalam kandungan Kamu cocok dengan susu SGM… pada masa periode golden age kami berencana juga akan memberimu produk Sarihusada, yang kemungkinan besar akan cocok dan kamu sukai. Sepertinya Susu Vitalac lah yang akan menjadi pilihan Ayah & Ibu. Susu nutrisi untuk tumbuh kembangmu, Nak. Pemimpin Kecil kecintaan kami.

 

Doakan kami ya, Nak. Agar kami bisa menjadi Ayah dan Ibu yang terbaik untukmu. Agar kelak Kau tak menyesal telah terlahir sebagai buah hati kami. Peluk dan Cinta dari kami orangtuamu… Haris Muhammad Roessuhita & Retno Arieswanti Hapsarini (^_^)

 

Link tulisan ini di Blog Pribadi ::

http://bloglombamenulis.blogspot.com/2013/10/story-si-pemimpin-kecil-semasa-dalam.html