Terima Kasih Untuk Abang Tukang Becak dan Aku pun Pingsan

Oleh Nus Sasmitaningrum 23 Dec 2014

Sahabatku sudah lima tahun menikah tidak kunjung dikaruniai buah hati. Dokter bilang memang ada beberapa masalah dalam organ reproduksinya. Berbagai macam pengobatan medis dan alternatif dijalani tetapi tidak kunjung membuahkan hasil. Jalan terakhir adalah program bayi tabung. Tentu saja dengan biaya selangit dan kemungkinan hasil 50:50. Alhamdulillah berhasil.

Kabar hari persalinannya pun aku dengar. Temanku mengalami pendarahan hebat. Butuh tambahan darah golongan AB yang sangat langka. Celakanya stok darah di PMI sedang habis. Keluarga dan rekan-rekan pun berburu dua pendonor. Satunya berhasil didapat tepat di luar rumah sakit. Dari seorang tukang becak yang sedang mangkal di sekitaran rumah sakit itu. Itupun dari hasil mewawancarai belasan tukang becak dan kebetulan ada satu yang bergolongan darah yang sama. Lalu satu pendonor lagi?

Aku lah jawabannya. Kebetulan golongan darahku AB. Sebenarnya aku sudah dua kali mencoba di event donor darah massal. Tetapi selalu gagal lantaran angka hemoglobinnya yang terlalu rendah. Akhirnya aku di tes. Berhasil !! Lancar jaya. Dengan perasaan sangat bahagia aku berjalan di lorong rumah sakit. Tiba-tiba saja semua nampak gelap di sepanjang lorong itu dan gubraaaaak!! Aku pun jatuh tak sadarkan diri.

#BloodForMom