Teringat Mama

Oleh andar 25 Feb 2012

Beberapa hari yang lalu aku diingatkan mengenai mama. Entah mengapa pikiranku selalu mengarah kepadanya.

Lalu tiba-tiba seperti ada sebuah layar tampil di dalam pikiranku. Layar itu menampilkan bayangan bagaimana mama mengandung selama 9 bulan dan pada bulan kesembilan ia harus mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan aku ke dunia. Air mata, rasa lelah serta keringat telah ia keluarkan untuk mengasuhku hingga aku besar.

Lalu aku di tunjukkan juga mengenai jumlah semua biaya-biaya yang telah mama keluarkan untuk mengasuh, membesarkan serta membekali pendidikanku. Setelah dihitung-hitung jumlahnya sungguh fantastis. Mencapai angka ratusan juga rupiah. Sungguh besar kasih dan perhatian seorang mama bagiku.

Aku memang bukanlah orang kaya. Mama hanyalah seorang pedagang kecil yang setiap hari menjajakan makanan kecil. Bahkan aku sudah terbisaa membantu mama berjualan di POM Bensin. Terkadang kekurangan yang aku alami membuatku marah. Marah karena aku berbeda dengan teman-temanku. Aku harus bekerja dan belajar untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. Sedangkan mereka, teman-temanku, mereka dapat memperoleh apa yang mereka inginkan tanpa harus bersusah payah. Terkadang hidup ini sangat tidak adil bagiku.

Namun aku teringat akan perkataan mama padaku. Bersyukur. Singkat namun sangat jelas sekali. Ia berkata tidak ada satu hal pun yang dapat memuaskan manusia. Bahkan uangpun tidak dapat memuaskan hasrat manusia. Kita memang butuh uang. Namun uang bukan segalanya. Sebaliknya mama mengajari ku untuk bersyukur. Dengan bersyukur kita tidak kehilangan suatu apapun dari hidup kita. Namun, dengan bersyukur kita justru merasa bahwa kita sebenarnya kaya dan berkelimpahan.

Kesehatan adalah salah satu yang harus kita syukuri. Setiap hari kita bangun dengan tubuh segar , tidak ada suatu penyakit apapun yang menghalangi kita dalam beraktifitas. Itu merupakan suatu anug’rah. Bayangkan bila anda mengidap penyakit Gagal Ginjal. Anda harus menjalani tahap pencucian darah. Itu tidak berlangsung selama satu atau dua kali, namun berkali-kali. Info yang saya lihat di internet mengatakan bahwa untuk biaya pencucian darah selama satu tahun menghabiskan biaya sebesar Rp. 72.000.000,00. Lihat!! Berapa besar biaya yang harus kita biarkan bila kita mengabaikan kesehatan kita.

Satu hal yang aku pelajari dari mama ialah kita harus bersyukur untuk segala sesuatu yang Tuhan telah beri kepada kita. Termasuk dalam hal menjaga kesehatan. Ketika aku kecil mama sering memarahiku karena kemalasanku untuk hidup sehat. Mama mendorongku untuk hidup sehat. Beberapa saat yang lalu aku mendengar seorang ibu melahirkan seorang anak yang cacat. Anak ini terlahir cacat Karena si ibu tidak menjaga kesehatannya. Sehingga berakibat buruk kepada si anak. Hal ini membuat aku tersadar. Selama ini mama mungkin tidak bisa memberiku uang yang banyak. Tidak bisa memenuhi apa yang aku inginkan. Namun sejujurnya ia telah memberikan apa yang sebenarnya aku butuhkan. Yaitu kesehatan.

Sekarang mama sudah tua. Dia tidak sekuat yang dulu lagi. Wajahnya pun sudah mulai keriput. Namun semangat dan dorongannya hingga saat ini masih aku rasakan. Terima kasih mama. Terima kasih untuk semua kasih dan perhatianmu. Kini aku mengerti apa arti semua nasihat yang engkau berikan.

Untuk semua Ibu-ibu yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia. Terimakasih buat kasih dan perhatian kalian untuk setiap anak. Kalian adalah orang yang paling berjasa dalam setiap kehidupan kami (anak-anak kalian). Karena peran kalian sebagai ibu bagi anak-anak dan sebagai istri bagi para suami sungguh sangat besar. Karena saya secara pribadi percaya bahwa kesuksesan sebuah negara di tentukan oleh peran seorang ibu ataupun istri. Di balik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang menyertainya. Di balik kesuksesan seorang suami ada istri yang selalu menjadi tempat ‘curhatan’nya dan menjadi motivatornya.

Untuk setiap kita anak-anak dari orangtua kita, mari kita serius dengan apa yang kita lakukan. Lakukanlah yang terbaik dan jadilah yang terbaik. Agar ke depan kita memiliki kesempatan yang besar untuk memberi sesuatu kepada orangtua kita terutama kepada ibu. Di hari tua ibu biarlah kita selalu mendoakan mereka.

“Kebahagian bunda adalah kebahagian kita semua. Kesehatan bunda adalah perhatian utama kita”

Sekali lagi, terimakasih untuk semua ibu. Karena engkaulah bangsa ini tetap kokoh hingga saat ini.

http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/