Thanks Mom, you're my everything

Oleh Ulil Amri 13 Oct 2013

 

lomba blgo BNU

lyric lagu number one for me

        Lagu “number one for me” milik penyanyi Maher Zein dengan liriknya yang sangat menyentuh ini membuat saya tertegun mengingat jasa-jasa ibu yang telah membesarkan dan mendidik saya hingga saya sampai di umur yang ke 21 tahun ini. Ibu yang biasa saya panggil emak ini adalah sosok yang sangat memotivasi untuk segala urusan. Beliau adalah alasan saya untuk dapat berprestasi dan bercita-cita menjadi seorang pemimpin sesuai dengan arti nama yang diberikan oleh ibu saya, “ulil amri”. Berbagai usaha beliau lakukan, menjadi seorang petani hingga menjadi seorang buruh jahit untuk membantu Bapak menyekolahkan anak-anaknya. Hal ini membuat kami semua sadar, sebagai seorang anak yang dilahirkan dari keluarga kecil dan sederhana, kami tak boleh menyia-nyia kan perjuangan beliau selama ini.  

         Ibu saya adalah sosok yang kuat dan tabah. Dari kecil ia telah ditinggal oleh kedua orang tuanya, karena meninggal. Beliau pernah bercerita pengalamannya dalam meraih pendidikan, sebagai anak yatim piatu, beliau tak bisa melanjutkan pendidikannya karena harus mencari uang untuk bertahan hidup. Beliau juga bercerita, saat beliau sekolah dasar dulu pernah dimarahi dan diusir oleh gurunya karena ketahuan menjual “kerupuk” di dalam kelas. Tapi setelah Gurunya mengetahui, dia meminta maaf dan menyesal telah memarahi dan mengusir beliau, karena tidak mengetahui keadaan ibu saya yang sebenarnya. Semua itu, membuat kami termotivasi untuk lebih rajin lagi belajar dan menjadi anak yang patuh kepada orang tua.

    Memiliki empat orang anak yang musti dibesarkan, semangat beliau tak pernah padam untuk selalu berusaha menambah rezeki. Disaat ibu-ibu yang lain sibuk membelanjakan uang mereka ke keperluan yang lain seperti berbelanja untuk keperluan pribadi. Tapi tidak dengan ibu saya, di tengah keadaan ekonomi yang susah, pendidikan tetap nomor satu dan menjadi prioritas utama. Ibu saya benar-benar orang yang penuh semangat juang agar anak-anak mereka dapat bersekolah. Hal ini beliau lakukan agar kelak anak-anaknya tidak seperti beliau yang kesusahan cari uang.

        Bagi saya ibu adalah segalanya, layaknya seorang Kartini. Perjuangannya telah mengantarkan saya sampai di bangku kuliah saat ini. Beliau mengajarkan kami bagaimana berdemokrasi di tengah keluarga kecil dan sederhana ini. Beliau juga pendengar dan pemberi saran yang baik saat anak-anaknya mengalami masalah. Beliau juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang yang adil, hal yang paling saya ingat adalah beliau selalu membagi-bagi makanan untuk ke empat anaknya, agar anak-anaknya mendapat porsi yang sama. Beliau sosok yang sangat penyayang dan mencintai anak-anaknya. Meskipun anak-anaknya kadang menyakiti hati beliau, meminta sesuatu yang tidak bisa dibelikan olehnya, namun beliau selalu tabah menghadapi tingkah laku kami yang beragam ini.

        Saya sangat bangga kepada beliau, bersama dengan bapak sampai saat ini, ibu saya telah berhasil mengantarkan kakak saya menjadi seorang sarjana. Beliau juga mengantarkan saya sampai saya kuliah di Universitas Andalas semester 7 ini serta dua adik saya yang sedang menjalani studi masing-masing di SMP dan SMA. Tak mudah memang, tapi Beliau percaya rezeki manusia itu sudah diatur oleh Yang Di atas. Selagi masih bisa berusaha, maka rezeki akan keluar dengan sendirinya. Tugas kami sekarang adalah berusaha membalas apa-apa yang telah diperjuangkan beliau selama ini dengan belajar yang tekun dan menjadi orang yang sukses. Thanks Mom, you’re my everythings.

Tulisan ini saya persembahkan kepada orang tua yang telah berjuang membesarkan dan mendidik kami hingga sampai saat ini. Semoga perjuangan itu dapat kami balas dengan membahagiakan dan membanggakan beliau, Aamin  :-)