UNTUKMU IBU "Cinta dan Kasih Sayang Hingga Akhir Hayat"

Oleh EKA JULIANTI 17 Oct 2013

https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/assets/uploads/2013/09/revisi-posterblog-writing-competition-1.5-04092013.resized.jpg

Aku berdiri di tengah orang-orang keramaian dengan toga ini, aku menangis dan tak percaya kalau aku telah menyelesaikan studi sarjana pertamaku. Semua keberhasilan yang aku perjuangkan hari ini tak luput dari kasih sayang dan cinta dari orang disekelilingku,  kebahagiaan ini tidak lengkap tanpa orang-orang yang aku cintai.
Berbicara soal “CINTA” ada beberapa orang yang ketulusan cintanya tidak diragukan lagi untuk ku, mereka lah orang tua ku. Keberhasilan yang ku capai hari ini tidak lepas dari dukungan dan kasih sayang yang diberikan oleh ayah dan ibu ku.
Ibu’’ beliau lah orang yang telah mengandung aku selama 9 bulan, memperjuangkan nyawanya dan hidupnya untuk melahirkan aku di dunia ini, ibu juga yang telah merawatku penuh kasih sayang hingga saat ini. “Ibu” yaa.. Ibu yang melahirkan ku, memandikan aku, memberikan aku ASI saat bayi, menyuapkan makanan kepadaku ketika aku msih sangat kecil dan ketika aku sakit, yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahku, and all that you do mom, I love you.
Dan Ayah”  beliaulah orang yang telah mendidikku dan membuatku menjadi anak yang mandiri, Ayah yang dengan ikhlas selalu bekerja keras banting tulang dari pagi hingga sore hari hanya untuk menghidupi kluarga dan menyekelohkan anaknya hingga aku dapat memakai toga ini.

Seiring waktu , kini aku telah remaja dan beranjak dewasa.  Yeaaah.. sekarang aku duduk di Bangku SMA, kata orang-orang masa SMA itu indah, dan sebagian dari orang tua juga berkata masa-masa SMA adalah masa-masa dimana pergaulan akan mengejarmu, dan kita harus dapat benar-benar memilih pergaulan mana yang baik dan buruk, meniru sikap mana yang patut dicontoh dan tidak demi diri kita sendiri untuk menyongsong masa depan. Ibu yang selalu ada, Ibu yang selalu memantau aku, Ibu yang ketika aku pulang sekolah selalu bertanya, “dek.. bagaimna di skolahannya tadi?”, “ Dek..  bagaimana dengan ujiannya tadi? Bisa jawab enggax?”, “Dek bagaimna dengan pelajarannya di sekolah tadi? Ada tugas apa enggak?”. “gimana temen-temen kamu?, dan saat aku pulang telat Ibulah yang selalu menunggu siap melontarkan pertanyaan-pertanyaan nya, salah satu yang sering ditanyakannya seperti: “Dek, kenapa pulangnya lama bnget? Abis dari mana?” , dan jika aku melawan karena ibu yang terlalu over melontarkan pertanyaan, maka Ibu juga yang selalu bertanya kepadaku “kenapa kmu begitu?”, salah kalau orang tua bertanya begitu? itu semua karena ibu sayang padamu.. Yang kadang membuatku kesal karena Ibu yang terlalu bawell, cerewet, dan aku merasa ayah dan ibu terlalu over protektif kepadaku. .

kini aku telah menyelesaikan study SMA-ku dengan nilai yang memuaskan, dengan penuh bangga aku pun diterima disalah satu perguruan tinggi negeri di kotaku. Hingga tiba saatnya hari yang ditunggu, hari dimana air mata kebahagiaan menetes tepatnya nya sabtu 13 oktober 2013, dimana perjuanganku selama ini di universitas tempat aku mengenyam pendidikan S1 hingga kini gelar SE telah menempel dibelakang namaku.

Aku berdiri dengan toga ini disebuah ruangan yang penuh dengan wisudawan dan wisudawati, aku duduk ditengah2 mereka, aku duduk smbil mendengarkan dan melihat mereka yang namanya dipanggil satu persatu hingga tiba namakulah yang dipanggil. Aku berdiri, aku berjalan kedepan dengan bangganya dan telah tidak sabar lagi melihat Bapak Dekan Fakultas Ekonomi memindahkan tali yang reuntai di toga ku dari sebelah kiri dan dipindahkan untuk teruntai di sebelah kanan sebagai tanda bahwa aku sah menjadi seorang sarjana yang menyandang gelar SE dan menerima ijazah S1 ku. Selesai itu semua aku kembali ketempat duduk ku semula, seiring langkah perjalananku ke tempat dudukku pandanganku tertuju pada ayah dan ibuku yang duduk di tengah-tengah para orang tua wisudawan dan wisudawati, walaupun aku suka melawan tapi  Ayah dan Ibu  adalah 2 (dua) orang yang sangat aku hargai, aku kagumi, aku cintai, dan aku sayangi.
Selesai acara, smua wisudawan dan wisudawati mulai memencar satu persatu menemui ayah dan ibu, juga keluarga mereka. Aku melangkah ke tempat ayah dan ibu ku,  aku pandangi mereka, mereka yang dulu berbadan tegap kekar kini mulai membungkuk, rambut meraka yang dulu hitam kini mulai memutih, dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai kriput.

Seiring langkahku mendekati mereka terlintas di benakku atas apa yang telah aku lakukan selama ini kepada mereka, sering aku tutup kuping tidak mau mendengarkan nasehat mereka, sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, sering aku melawan jika mereka marah karena kenakalanku, sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan kenginanku, bahkan sering pula aku mengeluarkan kata-kata kasar yang tak semestinya aku ucapkan dan tak pantas mereka dengar dari mulutku “dasar cerewet, bawell, kuno, kolot, enggg tau jaman sekarang, over protektif”.

Tapi…. apakah mereka menyimpan rasa dendam kepada ku?? TIDAK” Tidak sama sekali, mereka dapat tulus memafkan kekhilafkan ku, mereka tetap mnyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka, bahkan mereka tetap menyebut nama ku dalam setiap do’a-do’a mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini. Ya  tuhaann..… betapa durhakanya aku, tak sadarkah aku bahwa mereka adalah orang yang sangat berati dalam hidupku.

Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka, Kutatap mata mereka yang berbinar binar yang mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihat aku memakai toga ini. Kucium tangan Ibu dan Ayah, kupeluk mereka sambil berkata “Ayah.. Ibu… yang aku berikan hari ini tidak akan pernah cukup untuk membalas apa yang Ibu dan Ayah berikan selama ini kepadaku.

Terima kasih Ayah, terima kasih Ibu… aku sayang kalian, aku bangga memiliki kalian dan aku bangga terlahir sebagai anak kalian,. Terutama Ibu yang selalu sabar dalam menghadapi sikap sikap ku, Ibu yang tidak hanya sebagai ibu tapi menjadi sahabat tempat aku mencurahkan kekesalan dan keluhan.. Aku mencintaimu Ibu, Really Love You…. Aku sayang Kalian Hingga akhir hayatku…