korelasi gizi ibu dan bayi selama masa kandungan

Oleh sisca anggreini 14 Feb 2012

Mari kita berpikir sejenak, apa gizi itu? yap GIZI adalah segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan yang optimal. Berbeda juga dengan zat gizi (nutrien), ZAT GIZI adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi. membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Zat gizi diperoleh dari biosintesa (tidak memenuhi kebutuhan tubuh), harus disediakan dari luar (makanan).

apakah kalian tahu seberapa penting kah gizi bagi makhluk hidup khususnya manusia ?
yaah, gizi dalam tubuh sangat penting untuk meningkatkan ketahanan terhadap infeksi,meningkatkan produktifitas dan efisiensi tenaga kerja, meningkatkan lama hidup atau bekerja dengan faktor asupan gizi seimbang, antioksidan, olahraga dan merubah lifestyle, dan mempengaruhi perkembangan mental, fisik, sosial, psikologis.

sebelumnya blog ini khusus dipersembahkan untuk http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/  dan para calon ibu dan seorang ibu,dan tentu untuk semuanya :)

baik, mari kita bahas tuntas apasih sebenarnya korelasi gizi ibu dan bayi selama masa kehamilan? berpengaruhkan pada janin jika si ibu tidak mengkonsumsi gizi yang seimbang? apakah hanya berpengaruh kepada si janin saja? adakah efek bagi si ibu? yuk mari kita bahas agar semua ibu mengerti dan menyadari betapa penting arti gizi bagi dampak hidupnya.

the first time, you must now it !
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Kebutuhan energi pada trimester I (1-3bln) meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II (4-6bln) dan III (7-9bln) kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.

Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur terhambatnya pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan cepat. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu. Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.

jika penanganan tepat bagi si ibu dalam asupannya, jangan khawatir banyak keuntungan bagi kedua pihak, mau tau?
* berguna bagi janin untuk kecerdasan otak dan tumbuh kembang bayi yang sempurna
* fisik tubuh ibu yang tidak cepat lelah, bugar dan bersemangat
* bayi lahir tepat pada waktunya
* mencegah berbagai penyakit yang tidak diinginkan (cth anemia)

lalu apa dampak bila gizi ibu kurang?
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. untuk itu simak baik-baik yah :D

a. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

b. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

c. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.

Saran atau Anjuran yang baik untuk khususnya ibu hamil :

a. Pola Makan

Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.

Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya makanan kering (krakers) . Jika tidak ada keluhan makan lah secukup mungkin.

Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).

oke udah tau kan apa hubungannya gizi ibu dan bayi? yap, kalo sampai kurang sangat bahaya, jangan sampai ini terjadi. try it now. sayangi janin anda yah :) masa depan janin ada ditangan ibu looh hehehe. mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam kata-kata. sekian dan terimakasih

1 Komentar

Nutrisi Bangsa

14 Feb 2012 06:04

Terima kasih atas keikutsertaannya di Lomba Blog NuB.. Ditunggu data2nya ya... Nama, Alamat blog, alamat domisili, alamat email, nomor telpon ke admin@nutrisiuntukbangsa.org