surga di bawah telapak kaki ibu

Oleh Suranto Simanullang 16 Mar 2012

“SURGA BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU”

Siapa yang belum pernah mendengar kalimat emas yang sangat berharga tersebut?? Saya sendiri berpikir bahwa tak ada lagi seorang pun yang belum pernah mendengar kalimat yang bernilai sangat mahal tersebut, kecuali dia itu masih bayi atau anak-anak yang belum kepikiran dengan hal-hal seperti itu. Atau bahkan mungkin orang yang kurang waras sekalipun mungkin saja pernah mendengarnya meskipun mereka tidak mampu untuk mengartikan kalimat tersebut.

Tapi, jangankan orang yang kurang waras, orang waras sekalipun belum tentu semuanya mengerti apa defenisi kalimat tersebut. Memang agak berlebihan jika kita mengartikannya dengan cakupan yang terlalu sempit. “mana mungkin ada surga di bawah telapak kaki seorang ibu? bukankah yang ada di bawah telapak kaki ibu itu ada tanah atau sepasang alas kaki? ataukah bahwa surga itu ada di bawah tanah atau di sepasang alas kaki yang Ibu pijak-pijak? Atau, apakah surga itu sehina itu sehingga harus dipijak-pijak oleh sepasang kaki dari seorang ibu??”

Mungkin akan muncul perkataan-perkataan seperti itu jika memang kita dalam mengartikan kalimat tersebut adalah dalam arti yang sepintas saja atau mengartikannnya tanpa ada kajian yang lebih dalam dalam pikiran atau hati kita.

CINTA YANG TULUS DARI BUNDA TELAH ADA SEMENJAK KITA DALAM KANDUNGAN
CINTA

Cinta yang tulus dari seorang ibu memang tak tertandingi dan bahkan tidak dapat diukur dengan sejuta dolar atau segudang emas berlian 24 karat. Bagaimana seorang ibu tulus mencintai kita semenjak kita masih dalam kandungan. Mulai dari kita setitik benih dalam rahim sucinya, menjadi segemgam benih, bahkan sampai insan bernyawa dalam rahim seorang ibu sampai kita dilahirkan ke dunia. Mari bayangkan, seberapa lama kita dibawa, dibimbing bahkan kita dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawa, menahan beban berat maupun ringan sampai kita muncul dan menjadi seorang manusia yang mengerti akan dunia dan segala isinya.

BUNDA DENGAN CINTA YANG TULUS
BUNDA

Tidak cukup sampai disitu, setelah kita terlahi ke dunia ini, cinta seorang ibu masih terus berlanjut dan berkembang seiring kita juga ikut berkembang. Mengajari kita, membimbing kita dan memberikan kita cinta dan kasih sayang yang tak ternilai harganya. Bukankah kita besar, mampu berbicara, tertawa, berbisik, berjalan dan bahkan mengerti tentang dunia itu adalah karena ibu?? Bukankah sepanjang hidup kita bahwa kita lebih sering dekat dengan seorang ibu?? siapapun orangnya pasti akan setuju dengan apa yang saya tuliskan ini. Lain hal jikalau sang ibu telah meninggal atau sang ibu itu adalah ibu yang tidak memiliki hati nurani yang tega berbuat tidak senonoh terhadap anaknya, seperti melakukan aborsi atau malah membuangnya ke tempat sampah setelah anak dilahirkan. Tapi perlu kita ketahui, semua itu dilakukan karena terpaksa.

Oh yah, masih ingat kah kita sewaktu kita masih menyusui kepada sang ibu tercinta kita?

ASI = kAsih Sang Ibu
ASI

Bagaimana pendapatmu? Bukankah semua itu ibu lakukan untuk kebaikan dan kesehatan kita? Bukankah ASI yang diberikan oleh sang ibu tersebut adalah sehat dan benar-benar dari hatinya? Tahukah kita bahwa ASI yang diberikan kepada kita itu adalah dari tubuhnya, yang semua itu diberikan untuk kita dengan harapan agar kita dapat bertumbuh besar dengan keadaan sehat?.. Sejenak kita bisa merenung, ternyata begitu besar kasih sayang sang ibu kepada kita…

Cinta sang ibu bukan sampai di situ.. masih banyak perjuangan ibu kepada anaknya. Bagaimana dia mencari nafkah. Mandi keringat, banting tulang sampai tak mengenal lelah dan malu. Asal apa yang dilakukan sang ibu adalah bersifat halal. dan itu dilakukan untuk kita, kehidupan kita kelak dengan harapan bahwa kita akan dapat mengharumkan namanya dan memberikan dia (IBU) suatu senyum yang merekah dari bibirnya yang penuh kasih

.

BUNDA DENGAN CINTA DAN PENGORBANANNYA
BUNDA

Dan seorang ibu tak pernah memberikan kita ajaran yang buruk. Sang ibu akan selalu memberikan kita bimbingan yang dinamis dan penuh kasih sayang juga. Mengarahkan kita ke arah yang baik dan bermakna.

CINTA BUNDA PENUH BIMBINGAN
CINTA

Nah, masih kah kita ragu untuk mengatakan bahwa SURGA ITU ADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU? Tidakkah kita mengerti bagaimana buruknya kita jika sang ibu juga buruk dalam bertindak? Bukan cuma itu, bagaiman buruknya kita jika sang ibu juga tidak memikirkan kesehatannya.

Perlu kita ketahui bahwa sang Ibu bukan cuma memikirkan kita. Tapi kita juga harus memikirkan sang ibu. Karena cinta ibu tak terbalaskan tapi butuh untuk kita pelihara dengan cinta juga.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog NUB di http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/