8 Cara Menjaga Ketajaman Otak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Jan 2021

Tahukah Sahabat NUB bahwa otak berubah seiring bertambahnya usia? Dengan bertambahnya umur, fungsi mental juga ikut berubah. Sebenarnya kemerosotan mental merupakan hal yang lazim dengan bertambahnya umur, namun ini salah satu konsekuensi penuaan yang paling ditakuti.

Namun gangguan kognitif tidak bisa dihindari. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu memperlambat penurunan memori dan mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer atau demensia (kepikunan) lainnya. Berikut sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk memperlambat penurunan daya ingat sekaligus menjaga ketajaman otak menurut pakar di Harvard Health Publishing dan Mayo Clinic:

1. Stimulasi mental

Melalui penelitian dengan tikus dan manusia, para ilmuwan telah menemukan bahwa aktivitas otak merangsang hubungan baru antara sel-sel saraf dan bahkan dapat membantu otak menghasilkan sel-sel baru, serta mengembangkan “plastisitas” neurologis dan membangun cadangan fungsional yang memberikan perlindungan terhadap hilangnya sel di masa depan.

Setiap aktivitas yang merangsang mental akan membantu membangun otak bekerja baik.Membaca, mengikuti kursus, mencoba “senam mental” denganseperti teka-teki kata atau soal matematika bisa dicoba. Bereksperimenlah dengan hal-hal yang membutuhkan ketangkasan manual serta daya pikir, misalnya menggambar, melukis, dan kerajinan lainnya.

Otak mirip dengan otot - gunakan atau hilang. Jangan terlalu banyak menonton televisi, karena itu adalah aktivitas pasif dan tidak banyak menstimulasi otak.

2. Olah raga teratur

Olahraga memiliki banyak manfaat yang sudah terbukti, dan hal ini juga berlaku bagi otak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik cenderung tidak mengalami penurunan fungsi mental dan memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer. Manfaat diyakini hasil dari peningkatan aliran darah ke otak selama berolahraga. Usahakan untuk berolahraga beberapa kali seminggu selama 30-60 menit, misalnya berjalan, berenang, bermain tenis, atau aktivitas aerobik sedang lainnya yang meningkatkan detak jantung.

3. Cukup tidur

Tidur berperan penting dalam kesehatan otak. Ada beberapa teori yang mengatakan bahwa tidur membantu membersihkan protein abnormal di otak dan memperkuat ingatan - yang meningkatkan memori dan kesehatan otak. Usahakan untuktidur tujuh hingga delapan jam berturut-turut di malam hari - bukan tidur terpecah-pecah atau terbagi dalam beberapa tahap.Tidur berturut-turut memberi otak waktu untuk mengonsolidasikan dan menyimpan ingatan secara efektif. Sleep apnea (henti napas saat tidur) berbahaya bagi kesehatan otak. Jika memgalami hal ini bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.

4. Pola makan yang tepat

Pola makanmemainkan peran besar dalam kesehatan otak. Pola makan a la Mediterania, yang menekankan makanan nabati, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat, seperti minyak zaitun, dipercaya menjadi pola makan yang pas menjaga ketajaman otak.Studi menunjukkan orang yang mengikuti diet Mediterania lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit Alzheimer daripada orang yang tidak mengikuti diet tersebut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagian mana dari makanan yang memiliki dampak terbesar pada fungsi otak. Para ahli memiliki keyakinan bahwa asam lemak omega yang ditemukan dalam minyak zaitun extra-virgin dan lemak sehat lainnya berperan dalam menjaga kinerja sel-sel otak, mengurangi risiko penyakit arteri koroner, dan meningkatkan fokus mental dan memperlambat penurunan kognitif pada warga senior.

5. Bergaul

Interaksi sosial membantu menangkal depresi dan stres. Kedua kondisi ini dipercaya dapat mempercepat penurunan memori. Bagi mereka yang tinggal sendiri, penting untuk berinteraksi dengan orang lain.Terdapat penelitian yang mengaitkan kurungan isolasi dengan atrofi (penyusutan) otak, jadi tetap aktif secara sosial mungkin memiliki efek sebaliknya dan memperkuat kesehatan organ berharga ini.

6. Kontrol tekanan darah

Tekanan darah tinggi di usia paruh baya meningkatkan risiko penurunan kognitif di usia tua. Gunakan modifikasi gaya hidup untuk menjaga tekanan darah terkendali. Untuk mencapai tujuan itu, jagalah berat badan, olahraga teratur, kurangi stres, dan makan dengan benar. Jika perlu, minum obat untuk kontrol tekanan darah - tentu saja dengan resep dokter.

7. Jaga kadar kolesterol

Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia. Pola makan, olahraga, pengendalian berat badan, dan menghindari tembakau/rokok akan sangat membantu memperbaiki kadar kolestero.

8. Jaga emosi

Orang-orang yang cemas, depresi, kurang tidur, atau kelelahan cenderung mendapat nilai buruk pada tes fungsi kognitif. Skor yang buruk tidak selalu memprediksi peningkatan risiko penurunan kognitif di usia tua, tetapi kesehatan mental yang baik dan tidur nyenyak tentunya merupakan tujuan penting.

Last but not least, lindungi kepala, karena di sinilah otak berada.Cedera kepala sedang hingga parah, bahkan tanpa gegar otak dapatmeningkatkan risiko gangguan kognitif.

Referensi

https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/5-tips-to-keep-your-brain-healthy

https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/12-ways-to-keep-your-brain-young