“ASI” Sebagai Investasi Jangka Panjang Untuk Bangsa dan Negara

Oleh Nurul Huda 09 Oct 2013

#LombaBlogNUB – Jakarta (09/10/2013)

[insert foto nya susah, website error]

Saat mengetahui istri hamil, saya sangat bahagia, betapa tidak, teman-teman yang sudah lebih dahulu menikah dan sangat merindukan hadirnya buah hati belum tentu bisa hamil, lah ini saya yang baru menikah sebulan, sudah dikasih kepercayaan oleh Tuhan untuk dititipi makhluk Nya bernama “manusia”. Segenap puji syukur saya dan istri senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWT.

Mendapat amanah bukanlah urusan mudah, apalagi amanah itu berupa anak yang mana pertanggungjawabannya sungguh luar biasa besar. Namun, dibalik itu semua terselip tekad dan niat yang mulia saya dan istri untuk saling bekerjasama dalam menjaga amanah itu. Dimata kami, anak harus dipenuhi segala haknya. Sebagai manusia yang kelak akan hidup ditengah tengah bermasyarakat tentu ia berhak untuk menjadi pribadi yang unggul dalam segala hal, karena anak bukanlah semata asset keluarga, tapi akan menjadi asset masyarakat, asset agama, bangsa dan negara tercinta.

Dari mulai hamil sebulan, kami aktif memeriksakan kehamilan secara berkala. Pemeriksaan tidak hanya di rumah sakit saja, tapi kami juga mendatangi praktik bidan dan dokter serta berkonsultasi dengan ahli kandungan dan dokter anak. Tak lupa untuk aktif di mailing list dan forum diskusi tentang ibu hamil yang banyak dibuka di komunitas online. Pola pemberian makanan bernutrisi untuk generasi penerus bangsa tidak hanya diberikan pada saat bayi sudah lahir, tapi justru lebih penting lagi saat masih dalam kandungan. Oleh karenanya kami selalu menjaga makanan si ibu, dari mulai makanan jenis ikan, sayur, kacang-kacangan, serta suplemen yang dibutuhkan.

 [insert foto nya susah, website error]

Semua makanan diatur rytme nya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan calon bayi dalam kandungan, seperti :

  • Pada trimester pertama, janin sedang membentuk tulang dan otak, maka makanan ibu yang cocok adalah ikan, minyak ikan, kalsium, zat besi dan suplemen penambah darah.
  • Sedangkan dalam trimester kedua, jabang bayi sedang membentuk kulit dan penambahan berat badan, maka makanan yang cocok adalah kacang-kacangan, buah segar, susu, dan pendamping suplemen penambah tenaga untuk ibunya.
  • Persiapan selanjutnya adalah pada trimester ketiga, dimana janin sedang melakukan pembentukan rambut, raut wajah dan penyempurnaan postur tubuh, serta persiapan keluar dari rahim untuk menjadi manusia normal, maka kamipun menyiapkan makanan yang diperlukan seperti buah-buahan, susu, air kelapa, minyak kelapa, serta supplement vitamin C dan zat besi untuk stamina ibu hamil.  

 [insert foto nya susah, website error]

Setelah bayi sudah terlahir, pemberian nutrisi untuk calon generasi bangsa tidak boleh berhenti. Kami sudah sama-sama menyadari bahwa Air Susu Ibu atau ASI adalah nutrisi dan makanan bayi yang paling utama saat baru dilahirkan. Dari berbagai studi dan riset yang dilakukan dari zaman dahulu hingga kini, misteri kandungan nutrisi yang terdapat pada ASI mengerucut kepada kesimpulan bahwa “ASI adalah makanan terbaik manusia yang tidak tergantikan”.

Meskipun saat ini banyak bermunculan susu formula sebagai pengganti ASI khususnya bagi ibu yang “bermasalah” dalam memberikan ASI eksklusif, namun kandungan yang ada pada susu formula tidak akan menyamai ASI. Saat menyusui bayi dengan ASI, terjadi kontak batin antara ibu dengan bayinya, fenomena ini tidak bisa didapat jika kita memberikan susu formula. Oleh karena itulah kami bertekad untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak kami yang pertama.

Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) menunjukkan peningkatan pada jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif sejak 2009-2012, namun masih banyak ibu dan wanita karir yang sulit untuk menyusui selama 6 bulan pertama. Nah, istriku adalah salah satu dari 34 juta wanita yang aktif bekerja dan berkarir. Namun aktifitas istri tidak akan menghalangi niat kami untuk menyiapkan generasi bangsa (anak kami) untuk menjadi generasi cerdas melalui makanan dan nutrisi yang berkualitas, diawali dari ASI.

Beruntung kami tinggal di lingkungan yang sadar akan pentingnya ASI, dimana masyarakatnya sangat antusias memberikan ASI untuk anak anaknya minimal 6 bulan pertama. Ditambah lagi semenjak hamil istriku sangat aktif berkonsultasi, baik melalui komunitas online, ahli gizi, mendengar cerita pengalaman teman, kerabat, maupun orang tua. Hasilnya, kami mendapatkan informasi berharga yang sangat bermanfaat untuk memantau perkembangan anak kami sebagai generasi penerus kami kelak.

[insert foto nya susah, website error]

Semoga apa yang kami berikan hari ini kepada anak anak kami, akan membuahkan hasil jangka panjang yang tidak hanya dapat kami rasakan, tapi akan dirasakan juga oleh bangsa dan negara kami tercinta. Semoga kami sebagai orangtua bisa mempertahankan komitmen kami untuk selalu mempersembahkan asupan gizi yang terbaik untuk anak anak kami, sehingga kelak bangsa ini akan memiliki generasi yang unggul, baik unggul dalam prestasi maupun unggul daya tahan tubuhnya dari penyakit, sebagai persembahan kami untuk bangsa tercinta, agar bangsa ini mampu menghadapi persaingan global yang kian ketat.