Air Bersih dan Kesehatan Keluarga

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 03 Mar 2019

Sahabat NUB,

Air memegang peranan vital dalam setiap sendi kehidupan. Air bersih, khususnya, memiliki manfaat beragam yang terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk, terkait dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio.

Layanan air dan sanitasi yang tidak memadai, atau dikelola dengan tidak tepat membuat masyarakat terancam risiko kesehatan yang sejatinya dapat dicegah. Secara global, 15% pasien mengalami infeksi selama dirawat di rumah sakit, dengan proporsi yang jauh lebih besar di negara-negara berpenghasilan rendah.


Sekitar 842.000 orang diperkirakan meninggal setiap tahun akibat diare akibat air minum yang tidak aman, sanitasi yang buruk, dan kebersihan tangan yang tidak memadai. Namun diare sebagian besar dapat dicegah, dan kematian 361.000 anak berusia di bawah 5 tahun dapat dihindari setiap tahun jika faktor-faktor risiko ini diatasi.

Di mana air sulit diakses, masyarakat dengan mudah memutuskan bahwa mencuci tangan bukanlah prioritas, sehingga menambah kemungkinan diare dan penyakit lainnya.

Diare adalah penyakit yang paling banyak diketahui terkait dengan makanan dan air yang terkontaminasi tetapi ada bahaya lain, yaitu hampir 240 juta orang terkena schistosomiasis - penyakit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing parasit yang tertular melalui air yang terinfeksi.


Di banyak bagian dunia, serangga yang hidup atau berkembang biak di air membawa dan menularkan penyakit seperti demam berdarah. Beberapa serangga ini, yang dikenal sebagai vektor, berkembang biak di air bersih, bukan air kotor, dan wadah air minum rumah tangga dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biak.

Intervensi sederhana untuk menutupi wadah penyimpanan air dapat mengurangi pembiakan vektor dan juga dapat mengurangi kontaminasi feses air di tingkat rumah tangga.

Sanitasi dan kebersihan yang tepat dan air minum yang aman dapat mengurangi kekurangan gizi dan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak dengan mencegah penyakit diare dan parasit, dan kerusakan pada perkembangan usus (enteropati lingkungan).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 50% dari semua kasus gizi kurang dikaitkan dengan diare berulang atau infeksi cacing usus sebagai akibat langsung dari air, sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai. Ketika anak-anak kekurangan gizi, resistensi mereka terhadap infeksi menurun sehingga lebih rentan dan lebih mungkin meninggal akibat penyakit diare dan infeksi lainnya.

Faktanya, diare adalah penyebab kematian nomor dua di dunia pada anak-anak di bawah lima tahun. Anak-anak yang kerap menderita diare, mereka juga sangat mungkin mengalami kekurangan gizi. Pada bayi, khususnya yang berusia di bawah enam bulan, diare dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan usus, mengurangi kemampuan anak untuk menyerap nutrisi.


Studi menunjukkan cuci tangan dengan sabun dapat mengurangi insiden diare hingga 42 hingga 47%. Cuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana, efektif dan hemat biaya.

Pengurangan penyakit diare melalui air, sanitasi dan intervensi kebersihan dapat mencegah setidaknya 860.000 kematian anak per tahun yang disebabkan oleh kurang gizi (WHO, 2008).

Perbaikan sanitasi, terutama dalam menghilangkan perilaku buang air besar sembarangan, dikaitkan dengan pengurangan 4 hingga 37 persen dalam kasus stunting di area pelosok dan pengurangan 20 hingga 46 persen di wilayah perkotaan.

Infeksi parasit yang disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan yang buruk dapat menyebabkan anemia dan berdampak pada pertumbuhan normal dan perkembangan kognitif.

Oleh kaena itu, perilaku hidup bersih harus dilakukan atas dasar kesadaran oleh setiap anggota keluarga agar terhindar dari penyakit, karena 45% penyakit diare bisa dicegah dengan mencuci tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun? Berikut saat penting yang harus diingat:

1.Sebelum dan sesudah memegang makanan

2. Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak

3. Sebelum memberikan air susu ibu

4. Sesudah memegang binatang

5. Setelah berkebun

Cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar:

1.Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir

2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari-jari

3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku

4. Bilas dengan air bersih mengalir

5. Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau keringkan dengan udara/dianginkan

Referensi:

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water

https://www.wvi.org/nutrition/nutrition-and-wash

http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman Gizi/PGS Ok.pdf