Ajakan untuk Para Suami

Oleh Tantri 13 Mar 2012

Anda menginginkan anak-anak sehat? Ini bukanlah mimpi, Anda dapat mewujudkannya. Hal ini dapat dimulai dengan membantu istri Anda setelah melahirkan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada saat melahirkan para ibu kehilangan tenaganya dalam jumlah yang sangat besar. Di masa-masa inilah, peran suami amat dibutuhkan. Tidak hanya cukup menjadi suami siaga ketika istri tengah mengandung, namun menjadi suami yang pengertian dan siaga setelah istri melahirkan juga akan memberikan energi positif pada keluarga Anda.

Pada masa paska melahirkan, para ibu akan mengalami perubahan hormon dan pola hidup. Jam tidur wanita-wanita perkasa ini akan berkurang karena harus merawat sang bayi, seperti memberinya susu dan menggendongnya kala menangis. Tentu saja ini akan membuat kelelahan sang ibu. Untuk menunjang kesehatan ibu yang juga akan berdampak pada kesehatan anak-anaknya, maka dibutuhkan kerja sama antara suami dan istri. Keduanya dapat melakukan pembagian waktu untuk mengurus bayi dan atau anak. Sejam dari sepulang kantor, para suami dapat membantu istrinya untuk menjaga anak-anak mereka, sehingga istri dapat beristirahat setelah seharian merawat keluarga. Pada hari-hari libur, seperti Sabtu dan Minggu, para suami juga dapat mengambil alih tugas istrinya. Coba bayangkan jika suami tidak membantu, mungkin saja istri Anda jatuh sakit dan fatal akibatnya bagi bayi yang baru saja dilahirkan. Hal ini disebabkan sang bayi membutuhkan dekapan kasih dan ASI dari sang ibu. Apabila ibunya sakit dan harus mengkonsumsi obat-obatan, maka akan mempengaruhi kesehatan bayi tersebut yang secara tidak langsung meminum obat yang dikonsumsi sang ibu melalui ASI. Berbahaya, bukan? Oleh karena itu, lebih baik para suami membantu istrinya yang secara tidak langsung turut menyehatkan keluarga.

Selain hal di atas, Anda sebagai suami juga dapat ikut memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam santapan istri Anda. Makanan yang mengandung gizi akan memberikan kesehatan tentunya, yang juga akan menjadi asupan bagi anak Anda melalui susu yang diperolehnya dari para ibu. Pastikan ada kandungan protein, mineral, karbohidrat, vitamin, kalsium, dan zat besi yang termuat dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh istri Anda. Jika hidangan yang dikonsumsi oleh ibu mengandung cukup gizi, maka bayi pun akan menjadi sehat yang mendapatkan gizi tersebut dari ASI yang diminumnya. Tahukah Anda bahwa diperlukan tambahan 500 kkal untuk menghasilkan 600-800 ml ASI per hari? Oleh karena itu, selain mempertimbangkan kandungan yang terpendam di dalam santapan istri Anda, sebaiknya sarankan istri Anda untuk melahap sajian dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya. Jika tidak, maka sumber kalori akan diambil dari tubuh sang ibu yang akan membahayakan status gizi ibu dan bayi. Untuk menyiasatinya, para ibu dianjurkan untuk memperbanyak minum dan frekuensi makan. Dengan demikian, diharapkan kesehatan akan bermuara di raga istri dan anak Anda. Ayo, para suami, dukung kesehatan istri Anda! Kesehatan bunda, kesehatan kita!

Tulisan ini diikutsertakan dalam “Lomba Blog NuB”. Info lebih lanjut dapat dilihat di:

http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/